wow...ni hari cukup menyenangkan bagi gw, tadi siang sebelum kumpul organisasi gw menyempatkan diri 'memaksa' temen gw buat nemenin jalan ke TIM. Tujuan awal sih buat nonton di planetarium tapi apa daya karena proyektor'a mengalami kerusakan jadi teater pertunjukkan di planetarium utk sementara ditutup huhuhuhu T_T....
akhir'a sembari nyari toilet karna temen gw da 'panggilan alam', ga sengaja kami nemuin satu spot yang keren bgt!!! tempat itu adalah sebuah panggung yang berada persis di samping Musholah TIM. Di panggung tersebut ternyata sedang diadakan pertunjukkan tarian daerah Bali lengkap dengan musik yang mengalun dari alat musik tradisionalnya :D...Tarian tersebut dibagi menjadi beberapa sesi dimana para anggota tarian tersebut berasal dari berbagai usia (dari usia sekitar 8th-16th) dan jenis kelamin (ga hanya perempuan yang ikut nari tapi ada penari prianya juga), anak-anak tersebut menarikan tarian daerah Bali dengan sangat luwes dan gemulai (ada beberapa gerakan yang salah sih tapi melihat kesungguhan mereka dalam melakukan tarian tersebut kesalahan itu menjadi tidak terlihat). Yang paling menarik adalah ketika di dalam tarian tersebut tersembul sesosok bule berusia dewasa yang dengan lincah dan antusiasnya memperagakan tarian daerah khas Indonesia itu, terkadang gw malu loh dengan keengganan generasi muda jaman sekarang untuk mempelajari budaya negeri sendiri padahal banyak orang-orang mancanegara yang amat sangat mengagumi budaya kita ckckckck...ga heran apabila banyak budaya kita yang diklaim dengan seenaknya ma negara lain (lah wong kita juga dengan seenaknya melupakan serta menyepelekan budaya kita sendiri ;p)
*klo gw punya anak, gw pasti akan m'agendakan les tari daerah sebagai salah satu kurikulum yang wajib bwt dipelajari!!
Menurut gw sih kegiatan pelestarian budaya (les tari daerah salah satunya) ibarat oase di tengah gurun globalisasi, tantangan untuk negara multikultural seperti Indonesia di tengah gempuran arus globalisasi ini adalah bagaimana caranya mempertahankan dan melestarikan budaya tradisional sebagai identitas bangsa agar tidak hilang? dengan kegiatan les tari daerah (serta merevitalisasi bahasa daerah yang sekarang marak digalakkan di beberapa sekolah unggulan di Indonesia) merupakan suatu solusi yang tepat untuk menciptakan negara multikultural yang ber-Bhineka Tunggal Ika...
Hmmm...sepertinya tempat 'nongkrong' gw bertambah 1 lagi nih hohoho, selain toko buku+kios2 makanan nampaknya TIM patut gw jadikan basecamp gw tiap weekend ni huahahaha (gw udah tw soal'a jalan ke arah TIM dari stasiun Cikini ;D).
Jadi teringat masa SD gw yang diwarnai dengan kegiatan les tari daerah di sekolah, gini-gini gw pernah juara nari Bali tingkat SD loh di TMII huehehehe (sombooooonnnggggg) tapi karena waktu SMP ekskul tersebut ga dibuka maka gw berubah haluan jadi ikutan ekskul Pramuka deh (lumayan lah cz gw aktif sampai tingkat DKP alias Dewan Kehormatan Pramuka hohoho)...hahhh jd kangen masa-masa jadi 'penari' deh hehehe, kira-kira masih lentur ga yaa badan gw?? hmmmm..
akhir'a sembari nyari toilet karna temen gw da 'panggilan alam', ga sengaja kami nemuin satu spot yang keren bgt!!! tempat itu adalah sebuah panggung yang berada persis di samping Musholah TIM. Di panggung tersebut ternyata sedang diadakan pertunjukkan tarian daerah Bali lengkap dengan musik yang mengalun dari alat musik tradisionalnya :D...Tarian tersebut dibagi menjadi beberapa sesi dimana para anggota tarian tersebut berasal dari berbagai usia (dari usia sekitar 8th-16th) dan jenis kelamin (ga hanya perempuan yang ikut nari tapi ada penari prianya juga), anak-anak tersebut menarikan tarian daerah Bali dengan sangat luwes dan gemulai (ada beberapa gerakan yang salah sih tapi melihat kesungguhan mereka dalam melakukan tarian tersebut kesalahan itu menjadi tidak terlihat). Yang paling menarik adalah ketika di dalam tarian tersebut tersembul sesosok bule berusia dewasa yang dengan lincah dan antusiasnya memperagakan tarian daerah khas Indonesia itu, terkadang gw malu loh dengan keengganan generasi muda jaman sekarang untuk mempelajari budaya negeri sendiri padahal banyak orang-orang mancanegara yang amat sangat mengagumi budaya kita ckckckck...ga heran apabila banyak budaya kita yang diklaim dengan seenaknya ma negara lain (lah wong kita juga dengan seenaknya melupakan serta menyepelekan budaya kita sendiri ;p)
*klo gw punya anak, gw pasti akan m'agendakan les tari daerah sebagai salah satu kurikulum yang wajib bwt dipelajari!!
Menurut gw sih kegiatan pelestarian budaya (les tari daerah salah satunya) ibarat oase di tengah gurun globalisasi, tantangan untuk negara multikultural seperti Indonesia di tengah gempuran arus globalisasi ini adalah bagaimana caranya mempertahankan dan melestarikan budaya tradisional sebagai identitas bangsa agar tidak hilang? dengan kegiatan les tari daerah (serta merevitalisasi bahasa daerah yang sekarang marak digalakkan di beberapa sekolah unggulan di Indonesia) merupakan suatu solusi yang tepat untuk menciptakan negara multikultural yang ber-Bhineka Tunggal Ika...
Hmmm...sepertinya tempat 'nongkrong' gw bertambah 1 lagi nih hohoho, selain toko buku+kios2 makanan nampaknya TIM patut gw jadikan basecamp gw tiap weekend ni huahahaha (gw udah tw soal'a jalan ke arah TIM dari stasiun Cikini ;D).
Jadi teringat masa SD gw yang diwarnai dengan kegiatan les tari daerah di sekolah, gini-gini gw pernah juara nari Bali tingkat SD loh di TMII huehehehe (sombooooonnnggggg) tapi karena waktu SMP ekskul tersebut ga dibuka maka gw berubah haluan jadi ikutan ekskul Pramuka deh (lumayan lah cz gw aktif sampai tingkat DKP alias Dewan Kehormatan Pramuka hohoho)...hahhh jd kangen masa-masa jadi 'penari' deh hehehe, kira-kira masih lentur ga yaa badan gw?? hmmmm..
*mohon maaf yaa apabila leher anda jadi pegel abisnya gw salah ambil posisi tadi pas ngerekam huehehe
0 komentar:
Posting Komentar