Senin, 30 April 2012

10 Days in Bone (Makassar, South Sulawasi)

Wuiihhhh..udah lama juga yaa gw ga nge-post tulisan di blog hehehe, ini semua gara2 abis penelitian di Makassar+Banjarmasin gw ribet bikin laporan yg musti di'setor' ke "Mr.bos" di London huhuhu, ditambah gw juga musti nyiapin mental krn jadwal sidang proposal gw udah keluar saat itu..klo kata org Sunda mah riweuh deh huehehehe ;p

Ok, berhubung semangat nulis di blog lg gencar-gencarnya maka utk tulisan pembuka di akhir bulan ini gw akan menceritakan ttg pengalaman gw saat penelitian di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan :D:D:D

Seperti umumnya para sosiolog yang harus melakukan penelitian, gw akhirnya mendapat kesempatan utk berpartisipasi dalam sebuah proyek kerjasama Help Age International, TNP2K dan Lembaga Demografi UI  sebagai peneliti kualitatif. Penelitian ini fokus pada kajian mengenai lansia miskin di 11 provinsi di Indonesia (krn misi utama organisasi Help Age adalah menaungi para lansia yang selama ini menjadi warga marjinal dalam suatu masyarakat). Khusus untuk tim kualitatif hanya dimotori oleh 6 orang (4 orang ahli+2 orang amatiran, yaitu gw hahaha), gw dan temen gw dapet jatah  untuk meneliti di Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan (wowww..gw bener2 semangat saat tau gw akan berkelana di daerah yg belum pernah gw sambangi sebelumnya hohoho).

Setelah technical meeting beberapa hari akhirnya tiba juga hari keberangkatan gw, gw dapet jadwal penerbangan paling pagi yaitu jam 06.00 WIB tp sayangnya gw kena delay hampir 3 jam!!! Alhasil semua rencana yg udah gw susun rapi saat itu bubar jalan semua alias BERANTAKAN! sekitar pukul 09.00 WIB akhirnya gw bisa berangkat menuju Ujung Pandang. Perjalanan ke Ujung Pandang memakan waktu sekitar 2 jam dan harus transit dulu di Surabaya (pertama kalinya gw harus naik pesawat selama itu hihihi). Ada pengalaman lucu yg cukup memalukan bagi gw+temen gw saat perjalanan menuju Ujung Pandang, kami duduk di bangku 3 dan bersebelahan persis dengan seorang 'mas' bule (istilah yg aneh hahaha), kami berbincang sebentar krn tu bule ngeluh kesempitan gara2 kakinya terlalu panjang untuk duduk di kursi kelas ekonomi hehehe. Setelah itu dia tanya tujuan kami mau kemana + mau ngapain (tu bule banyak nanya bgt heuhhh), si bule ini ternyata sangat cinta Indonesia loh! dia bela2in kerja mati2an di negara asalnya di Perancis sana cuma buat ngumpulin 'pundi2 amal' biar tiap tahun dia bisa berlibur ke Indonesia :D. Seperti layaknya wisman2 pada umumnya yg tertarik dgn pemandangan laut Indonesia, mas bule ini jg gt. Bahkan dia udah nyicipin eksotisnya wisata laut di hampir seluruh provinsi di Indonesia (khususnya Indonesia Timur), dia apal banget nama+letak sampai ke pulau paling terpencil di Indonesia loh!! Mas bule akhirnya melontarkan pernyataan yg sungguh ngeselin "kamu benar org Indonesia? oohh nilai geografi-mu pasti JELEK ya?" gara2 kami ga apal nama2 pulau yg dia tunjukkin di peta (kurangajar tu bule!!) tapi pernyataan tu bule cukup membuat gw tersadar bahwa ternyata gw yg org Indonesia ga cukup mencintai negara eksotis ini sedangkan org yg bukan WNI aja apal semua seluk beluk spot2 bagus di Indonesia ckckckck (thank you very much mas Bule krn udah menyadarkan gw).

Sesmapainya di bandara Hasanudin, gw cuma bisa ternganga melihat betapa modern+indahnya bandara internasional yg diklaim sebagai gerbang utama di Indonesia Timur ini, lebih bagus daripada bandara Soetta bo!!! niat utk berlama2 menikmati suasana bandara Hasanudin harus terabaikan krn kami dikejar2 waktu utk ngurus surat ijin penelitian di kantor gubernur provinsi yg ada di Makassar. Tadinya gw udah ancang2 pukul 16.00 WITA kami udah bisa berangkat ke Kabupaten Bone (mana udah pesen travel bwt kesana lagi) tp ternyata harus kami batalkan kami ga keburu waktu gara2 pesawat delay huhuhu T_T, surat ijin yg harusnya bisa jadi hanya dalam beberapa jam baru bisa kami ambil pukul 11.00 WITA esok harinya krn kami baru ngurus tepat 30 menit sebelum para PNS pemda tsb pulang. Mau ga mau kami musti nginep semalem di Makassar, yaahhh itung2 menikmati malam di kota para daeng deh sambil nyicipin coto makassar hehehe.

Singkat cerita, setelah surat ijin jadi, kami langsung tancap gas menuju agen travel yg ternyata punya Pak JK (asal kalian tau, segala sendi perekonomian di Sulawesi Selatan, mulai dari taksi, penginapan, travel, mall, tempat hiburan sampai sekolah mayoritas aset milik Pak JK) ga heran klo Makassar jadi kota yg mirip banget (11 12) ma Jakarta! panasnya sama sampai macetnya pun sama ckckck -_-"..Perjalanan menuju Bone memakan waktu 6 jam, dan ternyata bener apa yg dibilang ma supir taksi yg kami tumpangi klo perjalanan menuju Bone tu sungguh membuat jera (pantesan Pak JK punya rencana mau bikin bandara di Bone), jalananannya itu mirip kayak puncak tapi lebih PARAH!!! jgnkan kami yg bukan asli Bone, warga asli Bone aja dijamin dapet jackpot alias muntah klo kesana. Gw yg ga pernah mabuk naik apapun (satu2nya kelebihan dalam diri gw yg bisa gw banggakan hahahaha) musti minum antimo sampai 2 butir saking mualnya.

Untungnya tempat nginep kami selama di Bone sangat menyenangkan :D. Kabupaten Bone itu merupakan sebuah kota kecil yg sunyi tp maju, penataan kotanya sungguh apik dan kalian bisa tiduran di tengah jalan klo mau hehehe (saking sepinya). Ga pagi, ga siang, ga malem kabupaten Bone selalu menawarkan suasana yg bisa bikin pikiran kita jadi damai karena ketenangannya. Berdasarkan rekomendasi contact person gw (kami butuh org lokal utk mentranslatekan bahasa bugis jadi kami meminta bantuan mahasiswi Unhas utk bantu kami) kami dipesankan sebuah kamar kost-kostan, harga sewanya cuma 400rb/bulan dan kami tetap harus bayar segitu walau cuma 10 hari nginep. Awalnya kami berpikiran jelek ttg kost-kostan ini karna kostan temen gw aja di Depok yg harganya 500rb/bulan udah terbilang sederhana (bagus tp kecil+ga ada TV) apalagi ini yg 400rb/bln dan terletak di daerah lg! udah horor aja pikirannya, tp berhubung gw orangnya fleksibel jd gw oke2 aja asalkan ada tempat bwt tidur+mandi+ngetik aja hehehe dan gw takjub ketika sesampainya gw di kost2an itu, kamarnya tu luas bgt (6 org cukup deh tidur disitu)+kamar mandi di dalam+ada TV (TV kabel lagi salurannya)+pake AC dan itu semua bisa dinikmati dgn harga 400rb/bulan!!! hohoho

Esok paginya dimulailah pekerjaan kami yaitu menyambangi Kecamatan Awangpone dan Dua Boccoe dengan tujuan meng-indepth interview sejumlah lansia sebagai perwakilan desa. Sayangnya saat kami kesana ternyata suasana politik sedang memanas krn sedang persiapan Pilkada utk tahun depan. Para PNS kecamatan yg harusnya netral politik harus turut memihak klo ga mw dimutasi huehehehe alhasil kami sempat dicuekin walopun kami datang dgn membawa surat tugas dari TNP2K (mayoritas warga Makassar/Bone lebih segan dgn titah pak JK ketimbang Presiden hehehe), untung para kepala desa dari kedua kecamatan itu sangat kooperatif sehingga kami tidak mengalami hambatan sedikit pun bahkan utk melakukan FGD kami difasilitasi. Yang membuat gw takjub adalah tidak satupun dari mereka (baik Kepala Desa maupun warganya) yg meminta kompensasi berupa 'amplop'..sangat2 bersahaja, padahal mayoritas dari mereka termasuk menengah ke bawah tapi tidak sedikitpun gw mendengar keluhan perrihal uang dari mulut mereka, bahkan ketika kami menyelenggarakan FGD dengan para warga, pak Kades yg memfasilitasi kami tidak meminta bayaran sepeserpun sebagai ganti sewa tempat/konsumsi. Gw malah yg pusing cari alasan biar mereka mau kami kasih kompensasi sebagai ganti uang sewa tempat+konsumsi krn biar bagaimanapun itu hak mereka :). Perlakuan mereka ke kami pun sangat-sangat baik, tidak seperti beberapa lokasi yg pernah gw teliti dimana ketika mereka tau klo gw datang dari Jakarta akhirnya gw malah dimanfaatkan, mereka sangat tulus. Inilah yg membuat penelitian kami selama 10 hari di kota Arung Palakka sangat menyenangkan, gw ga ngerasa kerja mmelainkan seperti pulang ke rumah sendiri :D.

Hari terakhir di Kabupaten Bone kami habiskan dengan mengunjungi museum2 lokal, rumah adat, dan pastinya makan makanan khas sana yg jujur lebih mahal ketimbang di Makassar huehehe..Pengalaman yg sangat menyenangkan, seandainya gw ada kesempatan untuk kembali kesana gw pasti akan dengan senang hati menerimanya :D

Wawancara dgn salah satu informan




FGD Kabupaten Bone

 Saat diwawancara dgn wartawan dari koran Radar Bone (koran lokal) :D

Nb: klo kalian ke Makassar/Bone jgn heran klo nanti kalian akan diceritakan perihal sejarah, tidak ada maksud apa2 melainkan mereka hanya ingin meluruskan bahwasanya Arung Palakka yg selama ini disebut2 sebagai penghianat krn bekerja sama dgn Belanda dalam melawan sultan Hasanudin ternyata adalah pahlawan bagi masyarakat Bone. Beliau bukanlah penghianat melainkan Robin Hood bagi masyarakat pribumi yg katanya justru dijajah oleh Sultan Hasanudin. Entah benar tidaknya namun nama Arung Palakka sangat harum di wilayah ini :D.           

Sabtu, 04 Februari 2012

Perbincangan di Sore Hari

Kemarin (02/02) saat menunggu dosen pembimbing gw selesai rapat, gw bercengkerama dgn seorang teman yang usianya lebih tua beberapa tahun dari gw. Sambil menunggu hujan reda, kami larut dalam perbincangan yang cukup seru+ngalor ngidul (ga jelas hahahaha). Awal perbincangan dimulai dari masalah proposal tesis kami lalu berlanjut pada masalah liburan angkatan gw (magister sosiologi 2010) ke Bandung yang rencananya akan dilaksanakan tgl 10-12 Februari 2012. Gw langsung bilang ke mba Novi (nama temen gw ini) klo gw ga bisa ikut karena gw ada tugas penelitian tgl 13 Feb-5 maret dan tgl 12 feb gw musti nyiapin 'perlengkapan tempur' gw utk jatah 3minggu karena gw harus penelitian di Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan. Obrolan kami pun berganti jd membahas seputar lokasi yg akan menjadi tempat penelitian gw, ga lama kemudian mba Novi mulai mengajari gw beberapa gerakan yoga..dia bilang supaya aliran darah gw lancar+ga panikan (gw tu panikan orangnya hehehe) :D

Setelah itu dia mulai memberikan penilaian atas kepribadian gw (dia tu memang lebih cocok jd psikolog ketimbang sosiolog sebenarnya hahahaha). Mba Novi bilang klo sebenarnya dalam ilmu psikologi itu ada 2 tipe kepribadian manusia, yaitu yang berorientasi pada people dan achievement (mirip kayak korelis, sanguinis, melankolis, dll), dan ternyata kepribadian gw lebih mengarah pada tipe orientasi achievement (korelis). Memang bener sih, dulu gw pernah baca ttg sifat2 org korelis dan gw pun mengakui klo gw kan memang tipe seperti itu. Klo diibaratkan, orang korelis/achievement itu mirip seperti matahari..ia akan cenderung dibenci namun memberi manfaat bagi orang di sekitarnya. Sifat2 umumnya (yg gw tau sih) disiplin, penuh perhitungan dan rencana, kuat pendirian, cenderung menjadi pemimpin, penuh tanggung jawab, individual, sangat logis, emosian, dll. Orang korelis/achievement itu sangat bertanggung jawab atas apa yg sudah dipercayakan padanya, cth: ia ga akan bisa hidup tenang selama tugas2nya belum selesai walaupun limit waktunya masih lama, ia akan lebih memilih menyelesaikan tugas2nya dulu ketimbang bergau dgn orang lain.

Secara garis besar, sifat2 gw memang seperti itu. Gw lebih suka bersakit2 dahulu bersenang2 kemudian, dalam artian gw lebih suka menyelesaikan kewajiban gw dulu (tugas kuliah, pekerjaan, dll) jauh2 hari biar gw bisa santai di hari berikutnya. Makanya, gw selalu jadi primadona di kelas klo ada tugas2 kelompok karna udah pasti cepet selesai. Gw pun sebenarnya agak susah utk berbaur dgn orang yang baru gw kenal, gw cenderung mencari 1-2 org yg bisa membuat gw nyaman dan gw akan selalu 'nempel' dgn org itu ahhahahahaha..Gw cenderung jaga jarak dan memendam unek2 gw sama org2 sbg antisipasi agar tdk terjadi benturan konflik (makanya gw tu klo marah sama orang biasanya diem, tu orang bakal gw anggap ga ada di dunia ini :D). Makanya ga heran klo ada beberapa org yg mungkin kurang nyaman sama gw karena sikap gw yg sangat menjunjung tanggung jawab (anggota kelompok gw pasti ngedumel karna gw akan 'ngejar2' mereka utk cpt menyelesaikan tugas kelompok hehehe) & agak nge-bossy . Tapi sebenarnya gw melakukan itu semua agar teman2 atau org di sekitar gw bisa merasakan keuntungan dan manfaat dari apa yg gw kerjakan. Makanya klo istilahnya mba Novi, orang korelis/achievement itu seperti matahari, dibenci karna menyilaukan/panas namun klo ga ada matahari makhluk hidup akan mati (sangat bermanfaat) :D

Waahhh..ga sia2 ternyata gw dgn setia menunggu DP gw rapat karna gw jadi punya kesempatan terlibat dalam perbincangan yg luar biasa ini, gw jadi tahu apa yg menjadi kelebihan dan kekurangan gw. Terima kasih banyak buat mba Novi atas nasehat2nya yg sangat membangun..satu pesan dari mba Novi "jangan pernah kamu berusaha utk mengubah kepribadianmu, karna kepribadianmu sudah sangat bagus. Hanya yg perlu kamu ubah adalah meminimalisir kekuranganmu". *jadi teringat seorang teman yg pernah 'ngamuk' ketika ia diidentifikasi sebagai seseorang yg cenderung melankolis ckckckckckck (semua manusia pasti memiliki 4 kepribadian itu ko' cuma kadarnya aja yg beda..sifat apa yg lebih menonjol)

So..buat orang2 yg termasuk dalam kategori apapun, jgn berkecil hati atau kecewa karena sesungguhnya semua tipe kepribadian tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan yg pastinya akan melengkapi tipe kepribadian yg lain :D:D:D


Minggu, 29 Januari 2012

Not Korean-Wave but Javanese-Wave :D


2 hari yang lalu (28/01) secara tdk sengaja gw terpaku pada satu acara talk show yang disiarkan di salah satu televesi swasta berjudul 'Apa dan Siapa'. Yang membuat gw terpaku adalah ketika si bintang tamu yang notabene adalah perempuan dengan gemulainya menarikan salah satu tarian yang gw identifikasikan sebagai tarian Jawa. Dalam tarian itu terlihat betapa luwesnya si wanita ini menarikan tarian Jawa yang terkenal akan tempo lambatnya (gw pernah les tari tradisional ketika kecil, dan menurut gw tarian Jawa merupakan tarian yang membutuhkan kesabaran karna tempo gerakannya lambat dan halus hehehe).

Ketika sedang menarikan tarian tersebut, terlihat betapa menikmatinya beliau ke dalam ritme salah satu budaya tradisional Indonesia ini. Yang paling membuat gw terkejut sekaligus terharu dan malu adalah ketika si bintang tamu ini memperkenalkan dirinya dengan nama JEANNIE PARK..Dari nama belakangnya udah bisa qt tebak bahwa beliau ini merupakan keturunan Korea dan memang benar, beliau adalah seorang korea selatan berkewarganegaraan USA.

Dalam talk show tersebut beliau mengatakan bahwa beliau sudah sangat tertarik dgn kebudayaan Indonesia -khususnya awa- sejak usia 10th. Beranjak dewasa, perasaan kagum itu semakin membuncah dan alasan ini pula yang melatarbelakangi keputusan besar dalam hidupnya, yaitu belajar tari Jawa langsung ke Yogyakarta dan meninggalkan profesinya sebagai seorang kurator pusat kebudayaan terkenal di LA (Amerika Serikat). Sejak tahun 2000 ia sudah menetap di Indonesia (sampai sekarang) dan akhirnya menikah dengan seorang pria Indonesia yg juga berprofesi sbg penari tarian Jawa klasik. Logat bicaranya pun sangat njawani lengkap dengan medok Jawanya hahaha..Ia pun akhirnya memutuskan untuk menjadi seorang WNI karena didorong dgn kecintaannya yg besar terhadap tanah air kita ini.

Ada satu sesi dimana sag presenter menanyakan sattu pertanyaan krusial mengenai apa alasan mba Jeannie ini menyukai tarian Jawa, jawaban yang keluar dari mulut wanita ayu inipun sungguh sangat membuat gw tersindir dan malu sebagai seorang wanita keturunan Jawa. Ia menjawab "saya tidak hanya sekedar menyukai melainkan sudah sangat mencintai budaya ini (khususnya tarian klasik Jawa), saya pun heran kenapa banyak orang Indonesia yg justru acuh tak acuh terhadap tarian Jawa" dengan logat Jawa yg sangat kental. Lalu si presenter menambahkan "padahal saat ini Indonesia sedang dilanda Korean-Wave loh bu, mulai dari drama, musik sampai produk2 serba Korea sangat digandrungi oleh generasi muda Indonesia" dan jawaban mba Jeannie "hahahaha..iya ya, kalau saat ini anak-anak muda terkena Korean-Wave syndrome, saya justru terkena Javanese-wave syndrome hahahaha..entahlah yg pasti hal ini membuat saya bingung, saya saja yg bukan asli Indonesia sangat mencintai budaya Indonesia justru org asli Indonesia malah menyukai budaya luar".. Kisah mba Jeannie ini mirip kayak film yg dibintangi oleh Julia Robert yg berjudul Eat, Pray and Love (klo ga salah mba Julia Robert ini juga terpukau akan budaya Bali bahkan ia sampai berpindahh keyakinan menjadi penganut Hindu karna merasakan kedamaian ketika berada di Bali, Indonesia :D)

Kalimat-kalimat pendek yg keluar dari mulut seorang Jeannie Park langsung menohok hati gw, gw ga mau munafik karna sejujurnya gw pun termasuk salah seorang yg terkena Korean-wave syndrome walopun tdk separah abege kebanyakan. Gw yg berdarah asli Jawa justru ga fasih berbahasa Jawa sedangkan ia yg notabene adalah org asing justru sangat fasih berbahasa Jawa lengkap dengan 'medoknya' ckckckckcckckckck..jadi inget pernyataan seorang murid yg saat itu konsultasi ttg jurusan kuliah yg akan dia pilih, ketika gw sarankan utk masuk sastra jawa/sastra Indonesia UI (mengingat saat ini peluang kerja lulusan sastra jawa dan sastra Indonesia ini cukup menjajikan di luar negeri sekaligus sbg upaya pelestarian budaya asli Indonesia agar tidak punah) si murid justru menjawab gini "ah daripada saya jadi DALANG mendingan saya masuk sastra belanda atau rusia sekalian ka" (dua jurusan ini kurang begitu populer di FIB UI ketimbang sastra Jepang, Indonesia, Inggris, Perancis, Korea)..

*malu ga sih kita akan kejadian ini? di saat kita terpukau akan budaya asing, orang asing justru terpukau akan budaya khas kita..klo sudah begini siapa yg patut disalahkan apabila kebudayaan kita 'dicaplok' bangsa lain?????

Mari kita tingkatkan kecintaan kita terhadap budaya asli Indonesia (tp jgn sampai mengarah pada chauvinisme loh!!), hidup Indonesia!!!! \(^0^)/

*Klo mw tahu lebih lengkap profilnya mba Jeannie ini bs di search di mba google :D