Jumat, 30 Desember 2011

Rendang :,Makanan Terlezat Di Dunia!!!!


Woowwwwww..surprise banget saat nonton acara Selera Asal di salah satu stasiun televisi swasta yg sedang meliput kuliner khas Minang 'Rendang Baluik' (baca: Rendang Belut) dimana sang narator mengatakan bahwa berdasarkan polling yang diadakan oleh CNN menyatakan bahwa Rendang Padang menduduki peringkat no 1 daftar makanan terlezat di dunia, yang disusul oleh nasi goreng di urutan ke-2 dan sate di urutan 14!!!!

Dikejar rasa penasaran akhirnya gw coba searching di internet mengenai hal ini dan bener aja ternyata salah satu kuliner khas Indonesia berhasil menduduki posisi juara. Yahh walaupun qt masih tetep ketinggalan dari Thailand yang 4 kulinernya masuk dalam jajaran 10 makanan terlezat di dunia, tapi qt boleh berbangga hati karna Rendang dan Nasi Goreng menjadi primadona dunia (ngalahin sushi euy!!)..

Ternyata dibalik bombardirisasi makanan luar yang akhir2 ini marak banget membanjiri pangsa pasar kuliner Indonesia, kuliner Indonesia justru jadi primadona di luar negri sana. Gw sempet miris ketika ngeliat banyak banget resto Sushi (dari berbagai merk dan harga) menjamur di wilayah Depok dan selalu dipenuhi oleh pelanggan yang notabene adl para remaja tanggung korban modernisasi :(

Hmmmm...kontras banget yaa jika dibandingkan dgn prestasi kuliner qt di kancah internasional? btw, gw punya pesen bwt para remaja tanggung korban modernisasi yg doyan bgt makan sushi atw makanan dr luar "tw ga sih? makanan yg kalian agung2kan dan selalu kalian bela2in ngantri tu urutannya jauh dibawah rendang loh!! udah gitu harganya mahal lagi ckckckck..mendingan jg nongkrong di warung padang yg udah diakui dunia perihal rasa hohohohohohohoho :D:D:D"

Oke deh..sekali lagi gw ucapkan selamat utk Indonesia dan provinsi Sumatera Barat yg udah berhasil menjadi jawara di kancah internasional bidang kuliner, mari tingkatkan promosi kuliner asli Indonesia di mata dunia!! gw jamin masing2 makanan dari 33 provinsi di Indonesia akan masuk dalam jajaran makanan terlezat di dunia :D..
*kebetulan nyokap lg masak rendang hohoho

Indonesia, FIGHTING!!!!!!!!!!!

Minggu, 18 Desember 2011

Multiras di Korea Selatan

Tadi pagi saya melihat acara hand in hand di saluran Arirang TV yang mengangkat pembahasan mengenai anak-anak bi-rasial di sana. Jujur saya sangat tertarik dengan pembahasan ini karena saya melihat perbedaan fenomena ttg orang-orang bi-rasial ini dengan yang ada di Indonesia.

Tidak seperti di Indonesia yang sangat terbuka dengan masyarakat multiras, Korea Selatan justru sangat tertutup dengan perbedaan ras ini. Mungkin karena Indonesia memiliki 33 propinsi+300 lebih suku serta beraneka ragam ras sehingga masyarakat kita tidak lagi membeda-bedakan masyarakat berdasarkan ras (bahkan orang-orang multiras laku keras di dunia hiburan Indonesia). Sedangkan Korea Selatan yang tingkat “cinta negara”nya sangat tinggi merasa bahwa masyarakat multiras merupakan foreigner di negara mereka. Sempat saya melihat acara showbiz Korea (acara gosip ala seleb korea) pernah membahas bahwa di negri ginseng tsb akan sangat jarang menemukan seleb multiras, kalaupun ada maka bisa dihitung dgn jari.

Nah..ketika saya nonton acara Hand in Hand yg membahas masalah anak-anak multiras baru saya mengerti knp hal ini bisa terjadi. Di acara itu diceritakan kisah beberapa anak yang memiliki ssetengah darah Korea dan setengah darah negara asing, salah satunya adalah kisah seorang anak SD bernama Hyeong Min yang memiliki orang tua berbeda bangsa. Ibunya adalah seorang korea asli sedangkan ayahnya berasal dari Nigeria, dari pernikahan silang tersebut menyebabkan Hyeong Min memiliki kulit berwarna gelap layaknya ras negroid. Selama di sekolah, ia selalu mendapatkan pandangan negatif baik dari teman sekelas maupun guru-gurunya. Ia selalu dianggap sebagai trouble maker dan kasar, bahkan salah satu gurunya ada yang berpendapat bahwa hyeong min bersikap seperti itu karna lingkungan rumahnya tidak bagus (karna ayahnya bukan orang korea). Hal ini menyebabkan hyeong min mendapat perlakuan berbeda dari lingkungan sekolah maupun masyarakat sekitar.

Tidak hanya hyeong min yang mengalami kejadian seperti ini, ada beberapa anak lg yang diceritakan dalam acara ini namun (maaf) saya tidak ingat nama-nama mereka. Ada seorang anak blasteran Jepang-Korea & anak blasteran China-Korea juga mengalami hal yg sama. Walaupun pada dasarnya mereka masih satu ras (penduduk Asia Timur merupakan ras mongoloid) yang memiliki ciri fisik serupa bahkan tidak bisa dibedakan. Namun ternyata hal ini tetap menjadi masalah karna mereka tidak 1 negara, kisah anak blasteran Jepang-Korea (Ibu dari Jepang sedangkan ayah orang korea asli) yang mendapat julukan “moron” dari teman-teman sekolahnya karena IQ-nya dianggap ‘jongkok’. Lucunya ketika ibunya membawanya untuk tes psikologi di sebuah klinik, sang terapi mengatakan penyebab ‘jongkok’nya IQ si anak akibat si ibu yang bukan orang korea!! So what gitu loh!!! Memangnya ada relevansi antara tingkat IQ dengan asal negara seorang anak?? Teori apa yg mendasari itu? Ckckckckck

Seorang anak blasteran china-korea jg mendapat julukan “made in china” dari teman sekelasnya. Hal ini membuat ia malas utk berangkat ke sekolah karna ia merasa bingung knp teman-temannya selalu berlaku demikian padahal ia tidak melakukan sesuatu yg salah. Berdasarkan data dari kementrian pendidikan dan teknologi korea selatan, hampir 50% anak-anak multiras yg mengenyam pendidikan di korea mengalami drop out karna tidak tahan dgn bullying yg mereka alami sebagai konsekuensi dari pernikahan silang yang dilakukan oleh orang tuanya. Kalau dilihat-lihat, kisah seperti ini mengingatkan kita pada peristiwa holocaust yang terjadi di Jerman saat PD II, dimana Hitler memproklamirkan penyerangan terhadap bangsa Yahudi dan menganggap ras Arya sebagai ras paling unggul. Hal ini mirip dengan kasus rasial di Korsel (ga hanya masalah ras sih sebenarnya, kalau menurut saya lebih mengarah pada "purity" darah bangsa Korea saja karena walaupun sesama ras mongoloid namun kalau bukan saudara sebangsa&setanah air mereka pun tetap membedakan).

Hmmmm…jika saya diberi kesempatan utk melakukan penelitian di korea selatan, ingin sekali saya mengangkat permasalahan ini.

Semoga bisa terwujud :D

Minggu, 30 Oktober 2011

A Lifelike Mannequin Mummy "Pasikala"


Baru saja saya melihat saluran acara di tv kabel yang menayangkan tentang keindahan kota Meksiko, diantara semua keindahan yang disuguhkan tersebut ada satu "keindahan" yang membuat saya tertarik sekaligus membuat merinding..Kenapa? Karena di situ diperlihatkan sebuah toko gaun pengantin di Meksiko yang menampillkan mannequin pengantin wanita cantik yang ternyata adalah mumi!!

Ya, ketika pertama kali melihat mannequin ini saya hanya merasa "wah..cantik banget, persis wanita sungguhan" tapi tidak terbersit sedikit pun bahwa mannequin itu adalah mumi -yg notabene adalah mayat asli yg diawetkan- ckckck..Mannequin tersebut lazim disebut "Pasikala" oleh masyarakat sekitar.

Toko gaun pengantin tersebut terletak di kota Chihuahua, sebelah utara Meksiko City. Di toko tersebut berdiri sebuah (agak bingung menempatkan kata "sebuah" atau "seorang") manekin mumi pengantin wanita, dengan mata berbinar manekin itu menyunggingkan senyum manis yang membuat banyak para wanita Meksiko berlomba untuk membeli gaun pengantin di toko tersebut. Selama beberapa dekade, manekin ini telah banyak menarik perhatian para wisatawan barat untuk berkunjung dan menikmati kecantikan salah satu mumi tercantik di dunia ini.

Mumi pengantin wanita ini biasa disebut "Pasikala", entah apakah memang Pasikala itu nama dari manekin ini sewaktu hidup ataukah hanya sebuah nickname yang memiliki arti khusus. Saya coba mencari via internet tapi memang agak susah mencari literatur mengenai manekin mumi ini. Pasikala memiliki bentuk tubuh yang sangat ramping, tinggi dan putih (khas wanita kaukasoid) serta dianugerahi wajah yang rupawan. Ada sebagian masyarakat Meksiko yang mengatakan jika manekin mumi ini sewaktu hidup merupakan seorang model (entah benar atau tidak).

Kisah hidup manekin mumi ini terbilang tragis karena menurut cerita wanita ini tewas bunuh diri dengan cara terjun ke laut akibat rencana pernikahannya dengan pria yang ia cintai tidak direstui oleh orang tua. Sehingga di hari naas tersebut, ia nekat terjun bebas ke laut dengan menggunakan gaun pengantin lengkap dengan riasannya. Hal ini tentunya menimbulkan empati dari masyarakat sekitar dan akhirnya memutuskan untuk mengawetkan mayat tersebut dan memakaikannya gaun pengantin agar arwahnya tenang (karena hingga akhir hayatnya, Pasikala ini tidak pernah kesampaian memakai gaun pengantinnya menuju altar). Tidak disangka ternyata mumi ini menarik minat banyak orang dan akhirnya diputuskan mumi ini dijadikan manekin sebuah toko gaun pengantin.

Namun, ada versi lain yang menyebutkan bahwa sebenarnya Pasikala ini adalah putri pemilik toko gaun pengantin yang dibunuh oleh ibunya sendiri (tidak diketahui apa motif dari pembunuhannya) dan dijadikan manekin di toko gaun pengantin keluarganya sendiri setelah di-mumi. Kejadian ini terjadi sekitar tahun 1930-an.

Tidak tahu mana yang benar dari kisah Pasikala ini, tapi yang pasti masyarakat sekitar percaya bahwa Pasikala adalah seorang wanita cantik yang bunuh diri akibat kisah cintanya tidak direstui oleh orang tua. Maka dari itu "Pasikala" dijadikan model gaun pengantin agar ia bisa menarik minat para gadis muda (yang melihatnya) untuk melakukan keinginan terbesarnya, yaitu Menikah dengan pria yang dicintai. *so sweet banget ya pesan moralnya hehehe :D

Tapi entah kenapa saya masih belum bisa percaya kalau manekin ini adalah mumi loh! memang sih urat nadinya terlihat jelas dari pergelangan tangannya, namun masa iya ada mumi yang masih "mulus" tanpa cacat setelah berusia 80th? hmmm..yang pasti Pasikala ini benar2 cantik dan....menyeramkan hehehe





Sabtu, 15 Oktober 2011

Deaf-Dumb Dad

Sebuah video kiriman teman yang sarat nilai serta dapat mengusik emosi kita yang menonton..Sebuah pembelajaran hidup yang amat berharga bagi kita sebagai seorang anak untuk dapat menghargai orang tua kita apapun kondisinya, karena tidak ada kasih sayang yang sempurna sesempurna kasih sayang yang diberikan oleh orang tua :D

So, sayangi & cintai orang tuamu seperti kau mencintai dirimu sendiri guys ;)

Jumat, 14 Oktober 2011

The Grey Area of Tembakau


Kemarin (13/10) saya menghadiri sebuah acara bedah buku yang diadakan di Gedung SSMC FISIP UI, Depok. Acara bedah buku tersebut mengulas sebuah buku yang berjudul "Hitam-Putih Tembakau", dimana menceritakan bagaimana perjuangan para petani tembakau di wilayah Temenggung memaknai tanaman yang kita sebut sebagai tembakau (mereka terbiasa menyebutnya Mbako).

Ulasan ini menjadi menarik ketika yang menjadi pokok bahasan adalah tembakau, yah..bahan utama dari rokok ini berada di area abu-abu dalam kehidupan kita. Ada sebagian masyarakat yang bergantung pada tembakau namun sebagian lainnya merasa bahwa tembakau adalah tanaman laknat yang patut untuk dimusnahkan. Pro-kontra tembakau terus bergulir seiring dengan melajunya arus globalisasi seperti saat ini. Tidak dapat kita pungkiri jika tembakau merupakan sebuah tanaman berharga yang dapat menghasilkan devisa bagi negara yang cukup fantastis (tembakau asal Indonesia menjadi komoditas ekspor paling dicari di dunia), selain itu ada berapa ribu bahkan beratus ribu jiwa yang menggantungkan hidup dari tanaman yang bernama latin Nicotiana Tabacum ini). Bahkan berdasarkan penuturan seorang Kepala Desa di wilayah Temenggung yang memang menjadi lahan subur tanaman ini, mengatakan bahwa "Insya Allah tahun 2014 nanti seluruh warga desa kami akan melaksanakan ibadah Haji karena tembakau kami panen besar".

Hal ini menjadi kontradiktif karena sebagian ulama Muhammadiyah mengeluarkan fatwa bahwa rokok itu haram. Melalui Ijtima` Ulama Komisi Fatwa MUI ke III, 24-25 Januari 2009, di Sumatera Barat, menetapkan bahwa merokok adalah haram bagi anak-anak, ibu hamil, dan dilakukan di tempat-tempat umum. Sebagai bentuk keteladanan, diharamkan bagi pengurus MUI untuk merokok dalam kondisi yang bagaimanapun. Alasan pengharaman ini karena merokok termasuk perbuatan mencelakakan diri sendiri. Merokok lebih banyak mudaratnya ketimbang manfaatnya (itsmuhu akbaru min naf`ihi). Hadist lain mengatakan Rokok diharamkan karena ia termasuk Khabits (sesuatu yang buruk) dan mengandung banyak sekali mudharat, sementara Allah Subhanahu wa Ta'ala hanya membolehkan makanan, minuman dan selain keduanya yang baik-baik saja bagi para hambaNya dan mengharamkan bagi mereka semua yang buruk (Khaba'its). Dalam hal ini, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Mereka menanyakan kepadamu, `Apakah yang dihalalkan bagi mereka' Katakanlah, `Dihalalkan bagimu yang baik-baik" [Al-Maidah : 4]

Demikian juga dengan firmanNya ketika menyinggung sifat Nabi Muhammad Shallallahu `alaihi wa sallam dalam surat Al-Araf.

"Artinya :…Yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk" [Al-A'raf : 157]

Jadi, rokok dengan segala jenisnya bukan termasuk Ath-Thayyibat (segala yang baik) tetapi ia adalah Al-Khaba'its. Demikian pula, semua hal-hal yang memabukkan adalah termasuk Al-Khaba'its. Oleh karenanya, tidak boleh merokok, menjual ataupun berbisnis dengannya sama hukumnya seperti Khamr (arak).

Selain itu nikotin juga menimbulkan dampak negatif, diantaranya:

- Bersifat adiktif
- Bersifat racun dan dapat meningkatkan tekanan darah serta detak jantung

EFEK/DAMPAK NEGATIF NIKOTIN
- Kerusakan otot jantung
Peningkatan detak jantung; Kebutuhan Oksigen meningkat (kandungan karbon monooksida dalam rokok dapat mengurangi suplai Oksigen dalam darah sehingga dapat menyebabkan kerusakan otot jantung)

- Merusak jaringan otak

- Menyebabkan darah menjadi membeku (sehingga peluang mudah pingsan)
- Menyebabkan penyempitan pembuluh nadi

Namun di sisi lain, tembakau juga menjadi sumber hidup sekian ribu/ratusan ribu masyarakat di Indonesia. Tembakau tidak hanya menjadi sumber nafkah melainkan juga simbol budaya dan acap kali dijadikan 'alat' interaksi antar warga. Tidak adil juga apabila tembakau diharamkan karena sama saja kita mematikan sumber kehidupan sebagian masyarakat, selain itu tembakau pun sebenarnya termasuk dalam kategori tanaman herbal yang dapat dimanfaatkan sebagai pestisida, namun sayang penggunaan tembakau saat ini lebih bermuara pada produksi rokok yang justru membahayakan kesehatan manusia. Inilah mengapa tembakau menjadi sesuatu yang bersifat dilematis..

@saran saya mengenai hal ini: pada dasarnya saya termasuk salah seorang yg anti-rokok (walaupun bukan anti-tembakau) namun saya pun menghargai hak asasi para petani tembakau maka dari itu saya hanya bisa menyarankan utk para perokok agar merokoklah di ruang pribadi jangan di ruang publik. Hormati dan hargai juga individu yang memiliki hak untuk menghirup segarnya udara tanpa kontaminasi zat nikotin yang terkandung dari tembakau/rokok...


Sabtu, 24 September 2011

Kutipan Favorit Saya Dari Seorang Kartini


"...dan, bisikan-bisikan dari luar itu terdengar semakin keras, sebab benih keprihatinan akan penderitaan sesamaku itu sudah menancap di sini, di dalam hatiku, dan benih itu sedang tumbuh.." (Jepara, 25 Mei 1899)

"...maju terus! terjang tak gentar dan berani menghadapinya! tiga perempat dunia akan menjadi milik sang pemberani.." (Jepara, 6 November 1899)

"...bahwa perempuan yang beradab dan terpelajar menjadi penolong dan pembantu berharga bagi laki-laki" (Surat kepada Nyonya Cvink Soer -awal 1900-)

"Ingin hatiku hendak beranak, laki-laki dan perempuan, akan kudidik, kubentuk jadi manusia dengan kehendak hatiku. Pertama-tama akan kubuangkan adat kebiasaan yang buruk, yang melebih-lebihkan anak laki-laki daripada anak perempuan." (Surat kepada Stella Zeehandelaar -23 Agustus 1900-)

"...tidak usah kita herankan lagi apa sebabnya nafsu laki-laki memikirkan dirinya sendiri saja, bila kita ingat, bahwa laki-laki itu sejak semasa kecilnya, sudah diperlebih-lebihkan daripada anak perempuan. Dan semasa kanak-kanak laki-laki itu sudah diajar merendahkan derajat anak perempuan. Bukankah acap kali kudengar seorang ibu berkata kepada anaknya laki-laki bila ia jatuh, lalu menangis, "cis, anak laki-laki menangis tiada malu, seperti anak perempuan"." (Surat kepada Stella Zeehandelaar -23 Agustus 1900-)

"Alangkah berbahagianya laki-laki, bila perempuannya bukan saja menjadi pengurus rumah tangganya, ibu anak-anak saja, melainkan juga menjadi sahabatnya, yang menaruh minat pada pekerjaannya itu. Hal yang sedemikian itu tentulah berharga benar bagi kaum laki-laki, yaitu bila dia bukan orang yang picik pemandangannya dan angkuh" (Surat kepada Tuan Anton dan Nyonya -4 Oktober 1902-)

"...kami disini meminta, ya memohonkan, meminta dengan sangatnya supaya diusahakan pengajaran dan pendidikan anak-anak perempuan, bukanlah sekali-kali karena kami hendak menjadikan anak-anak perempuan itu saingan orang laki-laki dalam perjuangan hidup ini, melainkan karena kami oleh sebab sangat yakin akan besar pengaruh yang mungkin datang dari kaum perempuan hendak menjadikan perempuan itu lebih cakap melakukan kewajibannya, kewajiban yang diserahkan oleh Alam sendiri ke dalam tangannya; menjadi pendidik manusia yang pertama-tama". (Surat kepada Tuan Anton dan Nyonya -4 Oktober 1902-)

"Dari perempuanlah pertama-tama manusia itu menerima didikannya, di haribaannyalah anak itu belajar merasa, berpikir, dan berkata-kata" (Kartini)

Sumber:
  • Aku Mau...Feminisme dan Nasionalisme (surat-surat Kartini kepada Stella Zeehandelaar 1899-1903). Kompas. 2004
  • R.A Kartini: Biografi Singkat 1879-1904. Imron Rosyidi. Garasi. 2010

Kamis, 22 September 2011

Renungan Seorang Perempuan


Semua ini dimulai ketika pemberitaan mengenai kasus pemerkosaan di dalam angkutan umum mulai marak diperbincangkan, nurani saya seolah tergelitik untuk mulai merenungi permasalahan ini...

Saya terlahir sebagai salah satu spesies (agak frontal jika saya gunakan istilah ini tp entah knp istilah ini lah yg langsung terbersit di benak) dari makhluk yg dikonstruksikan sebagai makhluk yg paling lemah, lembut, sensitif, berpatokan pada perasaan, tidak rasional, dsb. Makhluk itu lazim disebut PEREMPUAN. Saya juga tidak mengerti & tidak pernah merasa memilih mengapa saya dilahirkan sebagai perempuan, walaupun begitu saya tidak pernah sekalipun menyesal terlahir dengan sosok seperti ini karena saya menyadari bahwa perempuan diciptakan dengan segala kelebihan dan keindahannya.

Sedari kecil saya sudah dididik dalam balutan tata krama Jawa yg cukup kental dimana kesopanan, kepatuhan, kemurnian menjadi hal utama yg harus saya jaga sampai saya menghadap Sang Pencipta nanti. Saya bukan kerurunan langsung 'darah biru', jikapun ada itu sangat sedikit namun peraturan yg diterapkan dalam keluarga terhadap kami (para anak, khususnya saya sebagai seorang perempuan) agak sedikit menyamai Keraton. Saya tidak diperbolehkan makan cepat, tidak boleh jalan cepat, tidak dibiasakan membangkang, tidak boleh bersuara keras bahkan sewaktu saya kecil saya tidak pernah dibelikkan celana (baik pendek maupun panjang) karena menurut adat keluarga saya pakaian perempuan adalah rok atau daster. Kalem, nrimo, lembut adalah sifat yg harus dimiliki oleh seorang perempuan (agak berbanding terbalik dgn saya hahaha)

Dalam pergaulan pun juga diatur. Filosofi yg dianut oleh eyang-ayah-ibu saya adalah laki-laki bergaul dengan laki-laki sedangkan perempuan bergaul dengan perempuan. Tidak ada sejarahnya laki-laki berteman dengan perempuan karena hal tersebut pastinya akan meninggalkan efek negatif. Saya mengerti bahwa dibalik semua peraturan adat yg diterapkan tsb adalah hal-hal baik yang memiliki tujuan baik bagi hidup saya nantinya, saya mengerti itu makanya saya tidak pernah dan tidak mau melanggar...

Beranjak dewasa, rupanya orang tua menyadari bahwa tidak akan mungkin jika saya tidak bergaul (baca: berteman) dengan laki-laki sehingga mereka memaklumi apabila saya membuat kelompok belajar (hanya sekedar kelompok belajar) dengan beranggotakan beberapa orang laki-laki. Namun tetap saja saya tidak diijinkan membawa teman lelaki saya (apalagi pacar) untuk bertandang ke rumah (dan saya pun kurang menyukai itu, saya tidak suka apabila waktu santai saya diganggu oleh kedatangan teman laki2 hahaha). Saya pun juga (dan masih sampai sekarang) diberlakukan jam malam dalam beraktivitas. Sedari kecil saya terbiasa diantar-jemput oleh ayah kalau sekolah (walaupun ayah hanya seorang pegawai negeri yg tidak memiliki posisi penting namun ayah akan melakukan apapun untuk mem-protect anak perempuannya dengan nyaman :D), sadar akan kesibukan ayah maka ketika kls 4 SD, ibu mulai menggunakan jasa jemputan sekolah untuk mengantar saya ke sekolah. Namun tetap harus ada pengawasan dari salah seorang anggota keluarga, maka dari itu saya diikutkan jemputan SMP agar dapat 'bareng' dengan abang saya yang saat itu duduk di bangku SMP di sekolah yang sama dengan saya. Supir jemputan pun terus dipantau oleh ibu dari rumah agar jangan terlambat memulangkan saya (ibu pernah histeris ketika mobil jemputan yg saya naiki tiba2 mogok sampai malam dan supir jemputan lupa memberitahu orang tua saya, ibu sampai mengancam akan melapor polisi jika abang jemputan tidak segera memulangkan saya hahahaha).

Pernah terbersit rasa iri ketika abang saya (yg notabene laki2) tidak diberlakukan jam malam dan dibebaskan utk main di luar rumah sedangkan saya tidak (dari kecil saya tidak pernah diperbolehkan main di luar rumah, hanya teman yg boleh main ke rumah saya..mungkin akibat ini saya sempat menjadi pribadi yg 'kuper' bahkan sampai sekarang hehehe). Sempat pula saya bertanya kepada Tuhan "mengapa saya terlahir sebagai perempuan bukan laki2?" tapi 'penyesalan' itu tidak lama karena seiring berjalannya waktu saya mulai terbiasa dgn ritme kehidupan tersebut (bahkan menikmatinya :D). Beruntung saya memiliki orang tua yang walaupun terbilang agak kolot namun sangat liberal dalam hal pendidikan (saya sangat berterima kasih akan hal itu)

Ada beberapa kesamaan antara saya dengan Kartini. Kami sama2 terlahir sebagai perempuan, sama2 diikat oleh tradisi Jawa & sama2 merasa bahwa dunia ini bersifat seksis (berjenis kelamin).

Saya mulai tertarik untuk merenungi ketidakadilan yg dialami perempuan semenjak saya berjibaku dengan ilmu bernama Sosiologi. Yah mungkin juga karena faktor 'pengalaman pribadi' yg berkolaborasi dengan ilmu sosiologi (khususnya sosiologi gender) akhirnya sense saya pun tercerahkan. Saya tidak pernah menyalahkan atau berniat untuk menggulingkan eksistensi laki2. Sama sekali TIDAK. Saya hanya kecewa dengan segala sesuatu baik hukum, kebijakan, peraturan, nilai & norma yang sangat bias gender. Konstruksi yang mengatakan bahwa perempuan adalah makhluk kelas 2 sangat berdampak pada kehidupan kaum perempuan dari dulu (jaman kegelapan) sampai sekarang (jaman reformasi modern). Anggapan 'perempuan racun dunia' dilegitimasi sedemikian rupa hingga memproduksi pengetahuan patriarki yang menghegemoni perempuan itu sendiri, hingga ketidakadilan gender pun dianggap sebagai sesuatu yang normal, yang alamiah.

Kekerasan terhadap perempuan -baik psikis maupun fisik- semakin merajalela dan bertransformasi menjadi bentuk yang sangat halus sekalipun. Dan lucunya (yang membuat saya tertawa terbahak-bahak) penyebab terjadinya violence against women (VAW) ditimpakan pada PEREMPUAN. Lucu kan? tidak hanya sebagai korban tapi juga penyebab sekaligus!. Banyak kasus VAW yg telah saya baca yang pada akhirnya justru mengirim si korban (perempuan) ke balik jeruji besi (Masya Allah), bahkan ketika kasus perkosaan yang amat sangat menyakitkan pun tetap dianggap sebagai 'hal yg tidak penting' karena itu terjadi akibat kelalaian perempuan!! lalu dimana keamanan untuk kami????

Tidak hanya sampai disitu, hak-hak kaum perempuan untuk mendapatkan akses ke berbagai bidang (seperti pendidikan, pekerjaan, dll) turut disunat sebagai bentuk kepatuhan pada laki-laki. Ketika banyak perempuan yang semakin tercerahkan membentuk kelompok dan menyusun ilmu yang bertujuan untuk meminta kesetaraan hak dgn laki-laki (lazim disebut sebagai feminis) semua itu pada akhirnya pun hanya menjadi 'bumerang' bagi diri kami sendiri. Kami dianggap subyektif, pembangkang, tidak rasional bahkan ada juga yg mengatakan kami sebagai pendosa karena berusaha merubah kodrat. Perlu saya tegaskan bahwa ketidakadilan yang terjadi pada perempuan bukanlah kodrat melainkan konstruksi masyarakat. Kodrat perempuan adalah menstruasi, hamil, melahirkan dan menyusui.

Kami dituntut utk dapat memaklumi segala ketidakadilan tersebut sebagai rahmat yg akan berhadiah surga nantinya. Pertanyaan saya: apakah Quran mengajarkan untuk menyiksa perempuan? TIDAK. Saya sangat meyakini bahwa Tuhan menganggap semua makhluk sama derajatnya (yg membedakan hanyalah amal perbuatan), tidak ada satu agama pun yg mengajarkan ketidakadilan terhadap perempuan.

Hahahaha..Inilah hebatnya manusia, semua bisa dimanipulasi bahkan Firman Tuhan pun dapat diputarbalikkan.

Entah kapan datangnya jaman dimana ketidakadilan (baik gender, kesejahteraan) dalam hidup manusia ditiadakan..Wallahualam

Minggu, 18 September 2011

Perempuan, Transportasi Umum dan Kejahatan


Tindak kriminal kembali terjadi dan yang menjadi korban adalah perempuan, kali ini yang marak menjadi sorotan adalah tindak perkosaan yang terjadi di dalam angkutan umum (baca: angkot). Peristiwa seperti ini sebenarnya bukanlah yang pertama kali terjadi, namun baru-baru ini tepatnya pada awal bulan September mulai kembali muncul di permukaan dan semakin lama semakin sering terjadi. Dalam bulan ini tercatat sudah 2 kasus perkosaan di dalam angkutan umum, yang pertama menimpa seorang mahasiswi salah satu PTS ternama kemudian disusul oleh seorang karyawati. Malang bagi mahasiswi tsb karena tidak hanya menjadi korban perkosaan namun juga pembunuhan (ia tewas dibekap setelah diperkosa secara bergilir oleh 4 orang pria yang ditengarai sebagai ‘supir tembak’).

Peristiwa ini tentunya sangat merisaukan masyarakat khususnya kaum perempuan, tidak terkecuali saya sebagai perempuan dan pengguna jasa transportasi umum. Transportasi umum tidak lagi bersahabat bagi perempuan karena perempuan merupakan korban paling menjanjikan bagi para pelaku kejahatan. Konstruksi masyarakat mengenai perempuan sebagai makhuk yang lemah rupanya dimanfaatkan betul oleh oknum tak bertanggung jawab utk mengambil keuntungan. Tidak hanya menjadi korban kekerasan fisik namun juga terkadang menjadi korban kekerasan psikis, trauma yang ditimbulkan pasca perkosaan pastinya menimbulkan luka yg teramat dalam bagi korban perempuan.

Saya agak kecewa dengan pendapat yang dikemukakan oleh ‘pemerintah’ DKI Jakarta yang justru menyalahkan perempuan atas kejadian ini. Seperti yang saya kutip berdasarkan pernyataan beliau pada tanggal 16 September 2011 di Balaikota, beliau mengatakan bahwa perempuan harusnya berhati-hati dalam berpakaian dan berias diri. Secara terang-terangan beliau mengatakan bahwa seharusnya perempuan tidak menggunakan rok mini/celana pendek ketat jika naik angkutan umum karena itu bisa memancing para hidung belang utk melakukan tindak perkosaan. Memang tidak ada yang salah dengan pernyataan itu, namun apakah hanya faktor pakaian/riasan kah yang menjadi latar belakang terjadinya perkosaan? Buktinya kedua korban perkosaan di angkutan umum yang baru-baru ini terjadi sama sekali tidak mengenakan pakaian seksi/seronok bahkan riasan tebal. Lalu apa yang terjadi?

Solusi yang biasanya diterapkan jika ada kejadian ini pun tidak jauh dari himbauan kepada perempuan untuk menjaga dirinya sendiri dengan tidak memancing birahi kaum pria, apakah ini adil? Mengapa hanya perempuan yang disalahkan dan diharuskan untuk menjaga tindak tanduknya? Mengapa laki-laki tidak? Apakah laki-laki yang mengumbar nafsu birahinya kepada perempuan itu tidak melakukan kesalahan? Mengapa pihak laki-laki tidak juga dianjurkan untuk menjaga prilaku dan nafsu mereka? Hal-hal ini yang menjadi pertanyaan saya ketika menganalisis kasus-kasus perkosaan.

Seperti kasus-kasus pelecehan seksual yang terjadi sebelumnya, yang dipersalahkan pasti pihak perempuannya. Yang tidak bisa menjaga dirilah, yang pulang terlalu malamlah, yang memakai baju seksi lah, dll. Perempuan tidak hanya menjadi korban melainkan juga sebagai penyebab terjadinya peristiwa perkosaan yang menimpanya. Kalau menurut hipotesa saya (saya juga belum meneliti terlalu jauh penyebab kasus ini terjadi) penyebab terjadinya tindak perkosaan yang semakin marak terjadi akhir-akhir ini adalah dikarenakan melemahnya fungsi pranata sosial dalam masyarakat. Bahkan masyarakat pun yang seharusnya bias menjadi ‘agen’ pengendalian perilaku pun mulai acuh tak acuh terhadap sesama, faktor westernisasi jg tidak luput menjadi penyebab terjadinya tindak perkosaan. Jadi pada dasarnya ada banyak penyebab terjadinya tindak asusila ini, bukan hanya berasal dari pakaian ataupun riasan si perempuan saja. Bahkan bukan hal yang mustahil jika para perempuan yang menggunakan berjilbab bahkan bercadar sekalipun menjadi korban perkosaan (na’udzubillahi mindzalik) karena saat ini banyak para oknum pria yang tidak bertanggung jawab mulai kehilangan moralnya sehingga secara random dan tanpa pandang bulu mengintai ‘mangsanya’ untuk memuaskan nafsu duniawi.

Semoga ada tindakan tegas yang tidak bias gender untuk mengatasi persoalan ini karena tidak dapat saya pungkiri kasus-kasus tersebut menimbulkan kekhawatiran yang amat sangat bagi kaum perempuan untuk melakukan aktivitas di luar rumah.

Rabu, 07 September 2011

Back to Nature: Ragunan


Wuiihhhh...rasa pegal+linu di kaki gara2 acara jalan2 kemarin masih terasa, tapi walopun pegal hati gw bahagia mengingat unforgettable moment kemarin huehehehehe

Yupz, kemarin gw memutuskan utk ikut jalan2 bareng 2 sobat gw sejak kuliah dulu (dwi+uni)..sebenarnya sih acara kemarin lebih kepada bantuin temen gw yg merupakan guru SD untuk 'jagain' murid2nya study tour ke Ragunan hahahahaha. Acara kemarin menjadi acara yg tidak akan terlupakan karna ini pertama kalinya gw ngedampingin anak SD study tour+pertama kalinya pula gw ke Ragunan ckckckckck *padahal gw tinggal di Jakarta tp gw ga pernah menginjakkan kaki ke ragunan selama ini huahahahahaha :D..Klo urusan dampingin murid study tour sih sebenernya gw udah pernah ngalamin lg jamannya ngedampingin murid2 gw, tp masalahnya murid2 gw itu siswa SMA jadi bisa dikatakan ga terlalu susah jagainnya karna mereka terbilang cukup dewasa (walopun gw ttp ekstra ketat ngawasinnya supaya ga kebablasan 'bergaul' diantara mereka)

2hari sebelumnya gw sempet jalan ma sobat gw (dwi) dan tiba2 aj dy minta gw utk ikut serta ngedampingin murid2nya study tour ke Ragunan, awalnya gw ragu karna tanggung jawabnya cukup besar (ngawasin anak SD booo!!!!) salah2 bisa dituntut gw ma ortunya (ortu murid jaman sekarang tu lebih kejam daripada ibu mertua hahahahaha *lebay :D)..Tapi setelah gw pikir2 akhirnya gw putuskan utk ikut (itung2 jalan2 gratis ke ragunan+bantuin temen hehehehe)..Awalnya gw cukup canggung ketika pertama kali ketemu sama mereka tp lama kelamaan hubungan kami mulai cair, bahkan ketika gw ketinggalan bus gara2 sibuk nyari kamera, para murid cukup merasa kehilangan sosok gw huehehehe *PD abis gw xixixixi...

Di ragunan, kami (gw jd guru cabutan hahaha) asik melihat sekumpulan satwa2 liar yg saat ini berstatus langka/rentan sekaligus memperkenalkan mereka pada hewan2 asli daratan Indonesia bagian Barat-Tengah-Timur (di pelajaran IPS SD ada materi ttg penyebaran hewan di Indonesia). Gw akui klo metode ini jauh lebih efektif ketimbang hanya menjelaskan materi di dalam kelas. Murid2 bisa langsung merespon & antusias dgn penjelasan yg gw berikan (ada sensasi yg berbeda ketika gw ngajar mereka karna gw biasanya menghadapi anak SMA/mahasiswa). Tapi memang benar yaa anggapan yg mengatakan bahwa anak kecil tu lebih kritis ketimbang orang dewasa, buktinya -ada kejadian lucu- ketika kami berada di museum primata,tepat di kandang Gorila ada tulisan "mohon jangan mengganggu gorila yg sedang sensitif!!" lalu seorang murid (namanya Teddy, ni anak paling 'bandel' tp lucu & pinter trs punya hobi nyanyi dangdut pula hahaha) yg ngajuin pertanyaan gini "Bu, artinya sensitif apa sih? kok kita ga boleh ganggu gorila sensitif?" trs temen gw jawab "sensitif itu artinya lagi galak nak" dan kemudian Teddy bergumam "ooo..bearti gigi sensitif tuh giginya lg galak", spontan aja gw ketawa ngakak pas denger pernyataan tu anak wkwkwkwkwkwkwwkwk (sampai sekarang gw masih suka ketawa geli klo inget pernyataan si Teddy)

Jagain anak-anak juga ternyata membutuhkan tenaga ekstra, padahal mereka sering ngeluh capek tp tetep aja lincahnya ga ketulungan..gw jd ngebayangin klo gw punya anak gmn yaa? padahal umur gw baru 24th tapi gw udah ngos-ngosan ngejar2 mereka -_-"..ada yg lari2an, ada yg sibuk menjelajah bahkan ada yg manjat pohon gara2 mw ngikutin tingkah pola hewan primata ampuuuunnnn deh T_T..belum lagi sempat terjadi konflik kecil diantara mereka akibat penentuan kandang hewan apalagi yg akan dikunjungi, ada yg mw ke jerapah, ada yg minta ke kuda nil, ada yg teriak2 mw liat gajah akhirnya gw ajak aja mereka ke kandang singa Afrika huahahahahaha

Tapi namanya anak kecil, jauh2 ke ragunan tetep aja yg diincar mereka adalah mainan yg banyak dijual disana..udah gitu tingkahnya sok tua bgt lagi pake acara nawar menawar wkwkwwkwk, lucu bgt ngeliatin tingkah mereka :D. Apalagi pas qt ngelewati Pondok Hantu yg ada di areal Ragunan, di depan bangunan itu ada sosok 'hantu' yg sengaja dipajang oleh pihak penyelenggara utk acara foto2 dgn wisatawan..terus ada murid yg nanya ke gw dgn pertanyaan anehnya "bu, klo diliat dari ciri2nya hantu itu termasuk jenis apa?" sumpah gw bingung jawabnya karna selain gw ga tw jenis2 per-hantuan, gw jg masih bersikukuh klo hantu itu bukan seperti buah2an yg memiliki ordo tertentu sehingga bisa diklasifikasikan dalam keluarga tertentu maupun jenis tertentu hahahaha *maklum dulu waktu sekolah ga dapet mata pelajaran 'dunia perhantuan' :D

Ga terasa jam udah menunjukkan pukul 16.00, waktu study tour udah melampaui batas perjanjian dgn ortu murid makanya kami putuskan utk segera pulang walopun ada beberapa anak yg masih merengek karna belum sempat ngunjungin kandang jerapah (curiga gw ma ni anak, ada apakah diantara anak tsb dgn jerapah?? xixixixi). Akibat macetnya lalu lintas kota Jakarta menyebabkan kami tiba di sekolahan pukul 18.30 dan gw baru nyampe rumah sekitar pukul 20.10 weleh weleh. Pas bangun pagi gw ngerasa badan gw kayak dipelintir, sakit bgt huhuhuhu tapi klo inget cerianya anak2 itu hati gw jadi menghangat kembali & tanpa sadar senyum pun tersungging dari bibir gw :)

Hmmmm..semoga ada kesempatan lagi utk ngedampingin mereka study tour (walopun sport jantung selama perjalanan hahaha) :D:D:D

Selasa, 06 September 2011

About My Comics

Entah kenapa kali ini muncul keinginan dalam diri gw utk menceritakan tentang salah satu koleksi gw (ga penting sih hahaha), yaitu komik. Komik secara harafiah merupakan suatu bentuk seni yang menggunakan gambar2 tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Menurut gw, komik adalah suatu gambaran kenyataan kehidupan sehari2 yang dituangkan dalam bentuk kartun. Buat gw yang sangat menyukai segala sesuatu yang real, komik bisa dikatakan sebagai suatu hal yang menarik dan dapat dijadikan referensi dalam hidup gw..

Memang agak berlebihan jika gw berargumen seperti itu ttg komik tapi itulah yg ada di benak gw..Walaupun memang banyak jenis komik yg bersifat khayalan atau fiksi tapi ttp ada pesan moral yg bisa dipetik bagi org2 pecinta 'gambar' seperti gw hehhehehe. Yah klo diliat secara psikologis sih wajar banyak org menyukai komik karna manusia lebih cepat menyerap gambar ketimbang tulisan, dan gw merupakan salah satu orang yg sangat amat mencintai gambar hahahaha (ga bosen bacanya)..

Gw mulai mengoleksi komik sejak duduk di bangku SD. Gw lebih cenderung menyukai manga (komik asal Jepang) ketimbang manhwa (komik asal korea) ataupun komik2 dr negara lain karna menurut gw manga lebih natural+betul2 menggambarkan kehidupan nyata manusia yg mungkin didramatisir. Ketika gw baca manga seolah2 gw seperti baca sebuah buku diary yg gw pun juga mengalami hal itu dalam hal pergaulan, menggapai cita2 bahkan jatuh cinta. Komik pertama yg gw beli adalah seri Sailormoon yang menceritakan ttg sekelompok gadis remaja yg bisa berubah mennjadi prajurit bulan utk melawan kejahatan (lucu yaa..ternyata bulan jg punya prajurit huahahahaha). Komik berikutnya dan yang paling gw suka adalah Isyarat Mieko terbitan Kodansha tahun 1993, komik ini menceritakan ttg kehidupan seorang tuna rungu yang menikah dan bekerja dengan orang normal (tidak memiliki kekurangan fisik). Komik ini menarik karna menceritakan ttg lika-liku seseorang yang memiliki kekurangan fisik dalam hal pendengaran ketika berinteraksi dgn suami, anak ataupun org sekitarnya. Yang membuat gw suka ma komik ini adalah karna tokoh utamanya (seorang tuna rungu) diceritakan sebagai orang yang pantang menyerah akan keadaan dan terus berusaha menggapai cita2'a, si pengarang tidak mendramatisasi jalan cerita jadi betul2 real seperti diary seorang tuna rungu..komik ini memiliki 10 seri tp sayang gw hanya berhasil memiliki seri 2-10 (ga dapet yg seri 1 huhuhuhuhuhuhu)
Ada lagi kisah ttg kehidupan remaja SMP, judulnya The Aqua Age. Gw beli komik ini ketika gw duduk di bangku SMP dan jujur gw banyak belajar dari komik ini. The Aqua Age menceritakan ttg lika-liku kehidupan seorang murid SMP yang mulai mengalami pubertas, menstruasi, konflik baik dgn teman maupun ortu, dll. Benar2 natural seperti kehidupan kita sehari-hari!!! :D

Dan banyak lagi komik2 bagus yg ga mungkin gw ceritakan mengingat jumlah koleksi komik gw mencapai angka ratusan hahaha. Biasanya nyokap gw selalu menggunakan komik2 gw ini sebagai 'ancaman' kalo gw lg ga nurut dan itu slalu ampuh xixixixixixi, nyokap biasanya slalu ngancem akan ngebuang atau ngebakar komik2 gw huweeeeeee *untung gw sekarang udah masuk fase aman karna dianggap udah dewasa jadi koleksi buku+komik gw aman dr ancaman pembuangan/pembakaran hahahaha :D

Yahhhh..beginilah aktivitas gw sehari2 klo lg penat/santai (baca komik/buku) walopun sekarang2 ini gw udah jarang beli komik mengingat kualitas dan harga komik yg udah ga masuk di akal bwt gw hehehe..bayangin aja sekarang harga komik udah m'capai Rp 16.500!!! sayang bgt!!!! mendingan gw beli buku2 sosiologi hahaha...berhubung gw punya komunitas pecinta komik jadi ga perlu beli cukup pinjem aja (hemat tp ttp bs nyalurin hobi wkwkwkwwkwkwk)

oke deh, cukup sekian cerita gw kali ini :D:D:D