Jumat, 28 Januari 2011

Alzheimer


Dengan diiringi lagu sendu milik Joy Enriquez yang berjudul How Can I'm Not Love You, gw mulai berpikir untuk searching suatu penyakit yang belakangan ini nampak familiar bagi gw. Udah beberapa film yang gw tonton selalu menceritakan tentang kehidupan penderita Alzheimer dan klo gw cermati dampak dari penyakit ini bener-bener mengerikan. dimulai dari hilangnya memori mengenai hal-hal sepele seperti: alamat rumah, barang-barang yang ia bawa, dll sampai memori tentang hal besar seperti keluarga, bahkan yang paling parah adalah ketika si penderita mulai lupa akan identitas dirinya sendiri. Film-film seperti Note Book, Remember Me, Now and Forever, Daddy Long Legs, dsb menceritakan kisah seputar penyakit ini dan jujur film-film tersebut sukses menguras air mata gw (Aih..aih)...Film-film itulah yang membuat gw penasaran dan mulai tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang penyakit 'mengerikan' ini, dengan semangat 45 (halah...berasa perang kemerdekaan aje hahaha) gw mulai mencari informasi mengenai ALZHEIMER.

Penyakit Alzheimer merupakan salah satu bentuk demensia yang paling sering ditemukan di klinik. Demensia adalah gejala kerusakan otak yang mengganggu kemampuan seseorang untuk berpikir, daya ingat, dan fungsi berbahasa. Hal tersebut membuat pasien demensia kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Nama penyakit Alzheimer berasal dari nama Dr. Alois Alzheimer, dokter berkebangsaan Jerman yang pertama kali menemukan penyakit ini pada tahun 1906. Dr. Alzheimer memperhatikan adanya perubahan jaringan otak pada wanita yang meninggal akibat gangguan mental yang belum pernah ditemui sebelumnya. Pada jaringan otak tersebut ditemukan lapisan atau plaque dan serabut saraf yang tidak normal. Penyakit Alzheimer paling sering ditemukan pada orang tua berusia sekitar 65 tahun ke atas. Di negara maju seperti Amerika Serikat saat ini ditemukan lebih dari 4 juta orang usia lanjut penderita penyakit Alzheimer. Angka ini diperkirakan akan meningkat sampai hampir 4 kali di tahun 2050. Hal tersebut berkaitan dengan lebih tingginya harapan hidup pada masyarakat di negara maju, sehingga populasi penduduk lanjut usia juga bertambah.

Demensia Alzheimer merupakan salah satu bentuk demensia akibat degenerasi otak yang tersering ditemukan dan paling ditakuti. Demensia yang disebabkan oleh Alzheimer, biasanya diderita oleh pasien usia lanjut dan merupakan penyakit yang tidak hanya menggerogoti daya pikir dan kemampuan aktivitas bagi penderitanya, namun juga menimbulkan beban bagi keluarga yang merawatnya. Demensia Alzheimer dikategorikan sebagai penyakit degeneratif otak yang progresif yang mematikan sel-sel otak sehingga mengakibatkan menurunnya daya ingat, kemampuan berpikir dan perubahan perilaku. mengingat beban yang yang ditimbulkan penyakit ini, masyarakat perlu mewaspadai gangguan perilaku dan psikologik penderita demensia Alzheimer.

Menurut dr. Samino, SpS (K), Ketua Umum Asosiasi Alzheimer Indonesia (AAzI), alzheimer timbul akibat terjadinya proses degenerasi sel-sel neuron otak di area temporo-parietal dan frontalis. "Demensia Alzheimer adalah penyakit pembunuh otak karena mematikan fungsi sel-sel otak," ujarnya dalam edukasi tentang Alzheimer beberapa waktu lalu.

Deteksi dini adalah hal penting dalam mengatasi Alzheimer, tetapi faktanya seringkali sulit dilakukan karena gelaja kemunduran kerap dianggap sebagai suatu hal yang lumrah. Pasien biasanya hanya menunjukkan gejala biasa seperti lupa, tetapi kemudian berkembang progresif menjadi parah dan memperburuk fungsi kognitif dan fungsi mental lainnya. Kejanggalan awal biasanya dirasakan oleh penderita sendiri, mereka sulit mengingat nama atau lupa meletakkan suatu barang. Mereka juga sering kali menutup-nutupi hal itu dan meyakinkan diri sendiri bahwa itu adalah hal yang biasa pada usia mereka.

Berikut adalah beberapa tanda atau gejala yang patut diwaspadai kemungkinan hadirnya penyakit pembunuh otak :

- Kemunduran memori/daya ingat.
- Sulit melaksanakan kegiatan / pekerjaan sederhana
- Kesulitan bicara dan berbahasa.
- Disorientasi WTO (Waktu – Tempat – Orang)
- Sulit dalam berhitung
- Salah meletakan benda
- Penampilan buruk karena lupa cara berpakaian atau berhias
- Perubahan emosi dan perilaku.
- Gangguan berfikir abstrak. Kemampuan imajinasi penderita terganggu.
- Hilang minat dan inisiatif. Cenderung menjadi pendiam, tak mau bergaul, menyendiri.
- Tidak bisa membedakan berbagai jenis bau-bauan (tanpa penyebab lain misalnya flu, trauma otak, tumor otak).

Perlu diketahui bahwa umumnya Alzheimer memang menyerang lansia di atas 60th namun tidak menutup kemungkinan jika generasi muda (kisaran usia dewasanya) terjangkit penyakit ini.

Namun untuk negara penghasil rempah-rempah seperti Indonesia yang banyak menggunakan kunyit sebagai salah satu campuran bumbu masakan, tidak perlu khawatir karena kunyit juga bermanfaat untuk menjauhkan kita dari penyakit Alzheimer.

Satu penelitian menunjukkan orang-orang yang mengonsumsi banyak kunyit, pada hakekatnya jarang yang terkena Alzheimer.

"Di negara-negara di mana orang-orangnya mengonsumsi banyak (kunyit), kejadian penyakit Alzheimer sangat rendah. Di India dan Asia Tenggara, penyakit itu jarang. Dan (di Amerika Serikat) itu sangat, sangat biasa," kata Chris Kilham seorang pemburu obat dalam wawancara dengan Fox News, seperti dikutip dari Natural News.

Kilham menjelaskan bahwa akar kunyit, yang juga dikenal dalam bentuk ekstrak yang disebut curcumin, merupakan salah satu rempah-rempah yang berguna dalam mencegah munculnya Alzheimer dan bahkan mengobatinya.

"Orang yang menderita penyakit Alzheimer memiliki plak yang melekat di otak disebut amyloid beta, Beberapa plak juga berkembang karena Alzheimer, atau karena menjadi penyebab langsungnya. Tetapi, plak-plak itu secara langsung berkaitan dengan proses degeneratif," jelas Kilham.

Penelitian menunjukkan bahwa kunyit benar-benar melenyapkan plak-plak ini, baik saat plak itu mulai terbentuk dan bahkan selama tahap akhir dari perkembangan plak.

"Apa yang ada dalam kunyit adalah sesuatu yang tampak untuk menghalangi perkembangan penyakit Alzheimer dan benar-benar membantu mengurangi keberadaan plak dalam otak bila anda memilikinya. Kami tahu dalam penelitian terhadapa binatang, saat binatang benar-benar memiliki plak "amyloid beta" dalam otak mereka dan mereka diberi akar kunyit plak itu berkurang."

Waahhh...ternyata Alzheimer memang bener-bener penyakit yang 'mengerikan' yaa??? gimana jadinya coba kalo kita yang mengidap penyakit itu terus sampai melupakan semua memori indah&sedih yang terjadi dalam hidup kita? heuh ga kebayang deh...tapi sebenernya gw juga sempet khawatir sih sama diri gw soalnya akhir-akhir ini gw sering banget ngelupain sesuatu -mulai dari yang sepele sampai yang penting-, contoh paling gampang adalah gw sering banget lupa sama tanggal & hari, apa yang musti gw bawa/lakukan pada hari ini, omongan yang hendak gw kemukakan. Pernah waktu lagi ngajar, penjelasan yang gw kemukakan harus berhenti di tengah-tengah gara-gara gw lupa apa yang mau gw omongin ckckckck...makanya akhir-akhir ini gw punya inisiatif untuk mulai nyatet segala sesuatu yang terjadi & perlu gw inget melalui tulisan fuuhhhh

Mudah-mudahan aja kejadian yang gw alami ini bukan merupakan suatu penyakit (ga lucu banget klo gw sampai lupa sama diri sendiri huahahahaha) melainkan hanya dampak dari tekanan aktivitas yang gw jalanin hehehe...oke deh, semoga bermanfaat postingan dari gw ini :D


Sumber:

  • kompas.com
  • tempo interaktif
  • Asosiasi Alzheimer Indonesia
  • wikipedia


0 komentar:

Posting Komentar