Sabtu, 22 Mei 2010

Jugun Ianfu: Sejarah Kelam Masa Lalu


Jugun Ianfu adalah istilah Jepang terhadap perempuan penghibur tentara kekaisaran Jepang dimasa perang Asia Pasifik, istilah asing lainnya adalah Comfort Women. Pada kenyataannya Jugun Ianfu bukan merupakan perempuan penghibur tetapi perbudakan seksual yang brutal, terencana, serta dianggap masyarakat internasional sebagai kejahatan perang. Diperkirakan 200 sampai 400 ribu perempuan Asia berusia 13 hingga 25 tahun dipaksa menjadi budak seks tentara Jepang.

Melakukan invansi ke negara lain yang mengakibatkan peperangan membuat kelelahan mental tentara Jepang. Kondisi ini mengakibatkan tentara Jepang melakukan pelampiasan seksual secara brutal dengan cara melakukan perkosaan masal yang mengakibatkan mewabahnya penyakit kelamin yang menjangkiti tentara Jepang. Hal ini tentunya melemahkan kekuatan angkatan perang kekaisaran Jepang. Situasi ini memunculkan gagasan untuk merekrut perempuan-perempuan lokal , menyeleksi kesehatan dan memasukan mereka ke dalam Ianjo-Ianjo sebagai rumah bordil militer Jepang.

Mereka direkrut dengan cara halus seperti dijanjikan sekolah gratis, pekerjaan sebagai pemain sandiwara, pekerja rumah tangga, pelayan rumah makan dan juga dengan cara kasar dengan menteror disertai tindak kekerasan, menculik bahkan memperkosa di depan keluarga.

Jugunianfu berasal dari Korea Selatan, Korea Utara, Cina, Filipina, Taiwan, Timor Leste, Malaysia, dan Indonesia. Sebagian kecil di antaranya dari Belanda dan Jepang sendiri. Mereka dibawa ke wilayah medan pertempuran untuk melayani kebutuhan seksual sipil dan militer Jepang baik di garis depan pertempuran maupun di wilayah garis belakang pertempuran.

Sebagian besar perempuan-perempuan yang berasal dari pulau Jawa yang dijadikan Jugun Ianfu seperti Mardiyem, Sumirah, Emah Kastimah, Sri Sukanti, hanyalah sebagian kecil Jugun Ianfu Indonesia yang bisa diidentifikasi. Masih banyak Jugun Ianfu Indonesia yang hidup maupun sudah meninggal dunia yang belum terlacak keberadaannya.

Mereka diperkosa dan disiksa secara kejam. Dipaksa melayani kebutuhan seksual tentara Jepang sebanyak 10 hingga 20 orang siang dan malam serta dibiarkan kelaparan. Kemudian di aborsi secara paksa apabila hamil. Banyak perempuan mati dalam Ianjo karena sakit, bunuh diri atau disiksa sampai mati.

Ianjo pertama di dunia dibangun di Shanghai, Cina tahun 1932. Pembangunan Ianjo di Cina dijadikan model untuk pembangunan Ianjo-Ianjo di seluruh kawasan Asia Pasifik termasuk Indonesia sejak pendudukan Jepang tahun 1942-1945 telah dibangun Ianjo diberbagai wilayah seperti Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Jawa, Nusa Tenggara, Sumatra, Papua.

Setelah perang Asia Pasifik usai Jugun Ianfu yang masih hidup didera perasaan malu untuk pulang ke kampung halaman. Mereka memilih hidup ditempat lain dan mengunci masa lalu yang kelam dengan berdiam dan mengucilkan diri. Hidup dalam kemiskinan ekonomi dan disingkirkan masyarakat. Mengalami penderitaan fisik, menanggung rasa malu dan perasaan tak berharga hingga akhir hidupnya.

Kaisar Hirohito merupakan pemberi restu sistem Jugun Ianfu ini diterapkan di seluruh Asia Pasifik. Para pelaksana di lapangan adalah para petinggi militer yang memberi komando perang. Maka saat ini pihak yang harus bertanggung jawab atas kejahatan kemanusiaan ini adalah pemerintah Jepang.

Pemerintah Jepang masa kini tidak mengakui keterlibatannya dalam praktek perbudakan seksual di masa perang Asia Pasifik. Pemerintah Jepang berdalih Jugun Ianfu dikelola dan dioperasikan oleh pihak swasta. Pemerintah Jepang menolak meminta maaf secara resmi kepada para Jugun Ianfu. Kendatipun demikian Juli 1995 Perdana Menteri Tomiichi Murayama pernah menyiratkan permintaan maaf secara pribadi, tetapi tidak mewakili negara Jepang. Tahun 1993 Yohei Kono mewakili sekretaris kabinet Jepang memberikan pernyataan empatinya kepada korban Jugun Ianfu. Namun pada Maret 2007 Perdana Menteri Shinzo Abe mengeluarkan pernyataan yang kontroversial dengan menyanggah keterlibatan militer Jepang dalam praktek sistem perbudakan seksual.

Pemerintah Indonesia menganggap masalah Jugun Ianfu sudah selesai, bahkan mempererat hubungan bilateral dan ekonomi dengan Jepang paska perang Asia Pasifik. Namun hingga kini banyak organisasi non pemerintah terus memperjuangkan nasib Jugun Ianfu dan terus melakukan melobi ke tingkat internasional untuk menekan pemerintah Jepang agar menyelesaikan kasus perbudakan seksual ini. Kemudian upaya penelitian masih terus dilakukan untuk memperjelas sejarah buram Jugun Ianfu Indonesia,berpacu dengan waktu karena para korban yang sudah lanjut usia.

Banyak masyarakat yang merendahkan, serta menyisihkan para korban dari pergaulan sosial. Kasus Jugun Ianfu dianggap sekedar “kecelakaan” perang dengan memakai istilah “ransum Jepang”. Mencap para korban sebagai pelacur komersial. Banyak juga pihak-pihak oportunis yang berkedok membela kepentingan Jugun Ianfu dan mengatasnamakan proyek kemanusiaan, namum mereka adalah calo yang mengkorupsi dana santunan yang seharusnya diterima langsung para korban.

Juli 1995 Asian Women’s Fund (AWF) didirikan oleh organisasi swasta Jepang. Organisasi ini dituduh sebagai “agen penyuap” untuk meredam protes masyarakat internasional dan tidak mewakili pemerintah Jepang secara resmi. Di masa pemerintahan Soeharto Tahun 1997 Menteri Sosial Inten Suweno menerima dana santunan bagi para korban sebesar 380 juta yen yang diangsur selama 10 tahun. Namun banyak para korban menyatakan tidak pernah menerima santunan tersebut.

Berikut adalah beberapa tuntutan dari para korban jugunianfu:

1. Pemerintah Jepang masa kini harus mengakui secara resmi dan meminta maaf bahwa perbudakan seksual dilakukan secara sengaja oleh negara Jepang selama perang Asia Pasifik 1931-1945.
2. Para korban diberi santunan
sebagai korban perang untuk kehidupan yang sudah dihancurkan oleh militer Jepang.
3. Menuntut dimasukkannya sejarah gelap Jugun Ianfu ke dalam kurikulum sekolah di Jepang agar generasi
muda Jepang mengetahui kebenaran sejarah Jepang.

Tahun 1992, untuk pertama kalinya Kim Hak Soon korban asal Korea Selatan membuka suara atas kekejaman militer Jepang terhadap dirinya ke publik. Setelah itu masalah Jugun Ianfu terbongkar dan satu persatu korban dari berbagai negara angkat suara. Kemudian tahun 2000 telah digelar Tribunal Tokyo yang menuntut pertanggung jawaban Kaisar Hirohito dan pihak militer Jepang atas praktek perbudakan seksual selama perang Asia Pasifik. Tahun 2001 final keputusan dikeluarkan di Tribunal The Haque. Setelah itu tekanan internasional terhadap pemerintah Jepang terus Dilakukan. Oktober 2007 kongres Amerika Serikat mengeluarkan resolusi tidak mengikat yang menekan pemerintah Jepang memenuhi tanggung jawab politik atas masalah ini . Meski demikian pemerintah Jepang sampai hari ini belum mengakui apa yang telah diperbuat terhadap ratusan ribu perempuan di Asia dan Belanda pada masa perang Asia Pasifik.

Kesaksian Mardiyem (eks Jugun Ianfu dgn julukan Momoye)

Tiada yang lebih menyakitkan dan merendahkan ketika pengalaman pribadi seseorang dinyatakan tidak benar dan bahkan diingkari. Namun itulah yang terjadi dengan para perempuan eks Jugun Ianfu, para perempuan yang dipaksa menjadi budak seks oleh militer Jepang pada masa Perang Dunia II.

Awal bulan Maret, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan tidak ditemukan bukti-bukti terjadinya pemaksaan terhadap para perempuan untuk menjadi budak seks. Itu merupakan pernyataan yang menyakitkan dan sekaligus mengingkari pengalaman para perempuan itu. Bukan hanya itu saja, pernyataan tersebut juga mengingkari bukti-bukti sejarah yang ada.

Pernyataan Perdana Menteri Abe ini menyulut kemarahan di negara-negara seperti Cina, Korea, Filipina, dan juga Belanda yang sejumlah warganya dulu di Indonesia juga menjadi korban. Sejarawan menyatakan sekitar 200 ribu perempuan dari Korea, Cina, Filipina, Taiwan, dan Indonesia dipaksa menjadi budak seks untuk melayani tentara Dai Nippon pada waktu itu. Apabila Perdana Menteri Abe sekarang menyatakan tidak ada paksaan, berarti 200 ribuan perempuan itu semuanya berbohong berramai-ramai tentang pengalaman mereka?

Jugun Ianfu Indonesia
Di Indonesia sendiri terdapat sekitar 1500 perempuan eks jugun ianfu yang sebagian besar dari mereka sudah berusia lanjut bahkan telah meninggal dunia. Perjuangan yang mereka lakukan untuk menuntut keadilan serta pengakuan tidak saja melelahkan dan lama, tapi mereka juga nyaris berjuang sendirian karena sampai saat ini tidak nampak adanya dukungan dari pemerintah terlebih pengakuan terhadap mereka.

'Mungkin ini disebabkan isu ini sangat politis sekali karena berkaitan dengan pemerintah Jepang yang tidak dipungkiri lagi memberi bantuan dan hibah terbesar buat Indonesia. Jadi mungkin pemerintah takut apabila menyikapi isu ini maka bisa berdampak pada sisi policy Jepang sebagai negara pendonor terbesar bagi Indonesia'. Demikian tanggapan Estu Fanani dari LBH Apik, anggota Jaringan Advokasi Jugun Ianfu.

Kisah ' Momoye'
Salah satu eks Jugun Ianfu di Indonesia yang masih gigih berjuang untuk mendapatkan pengakuan dan keadilan adalah Ibu Mardiyem. Tahun 1943, Mardiyem ketika itu masih seorang remaja berusia 13 tahun. Ia telah yatim piatu pada waktu itu. Ibunya meninggal ketika ia masih bayi dan ayahnya menyusul sepuluh tahun kemudian. Mardiyem kecil yang hobi menyanyi ini menyangka akan diajak masuk dalam kelompok sandiwara ketika tentara Jepang melakukan pendaftaran untuk anak-anak perempuan. Mardiyem kecil tidak merasa curiga ketika ia harus menjalani pemeriksaan kesehatan.

Mardiyem bersama 48 anak perempuan lainnya dibawa ke Kalimantan atau Borneo pada waktu itu. Seminggu sesampainya di Banjarmasin Mardiyem tidak dipekerjakan di kelompok sandiwara tapi dimasukkan ke hotel Tlawang yang sebenarnya adalah rumah bordil. Mardiyem ditempatkan di kamar nomor 11 dan iapun diberi nama baru, nama Jepang ‘Momoye'. Baru Mardiyem menyadari bahwa ia dan teman-temannya dijadikan apa yang disebutnya ‘orang nakal'.

Oleh karena itu Mardiyem sangat marah apabila dikatakan bahwa dirinya adalah pelacur sebelum dijadikan Jugun Ianfu itu. Mardiyem selanjutnya bertutur bahwa teman-temannya yang dimasukkan di hotel tersebut semuanya menangis. ‘Hati saya remuk. Saya ini dari keluarga baik-baik, lingkungan saya priyayi, kok bisa saya jadi orang nakal', begitu kata Mardiyem sambil menghela napas.

Dari kamar nomor 11 itulah, penderitaan demi penderitaan dialami oleh Mardiyem. Tendangan dan pukulan seringkali diterima dari para tamunya apabila ia berani menolak permintaan tamu Jepangnya. ‘Perlakuan seperti binatang, tapi kami tidak bisa berbuat apa-apa', demikian Mardiyem. Bahkan perlakuan seperti ini masih saja berlangsung ketika ia telah hamil lima bulan dan ia sendiri tidak mengetahuinya. Ia harus menggugurkan kandungannya itu. ‘Perut saya ditekan, sakitnya bukan main dan ketika keluar ia masih menggeliat-geliat', demikian tutur Mardiyem sambil matanya menerawang ke langit-langit rumahnya di Yogyakarta. Akibatnya, kandungan Mardiyem rusak sehingga ia tidak bisa lagi menghasilkan keturunan.

Paksaan
Mungkin saja paksaan seperti yang dimaksudkan Perdana Menteri Abe itu berbentuk laras senjata yang diacungkan di depan kepala. Memang hal seperti itu tidak dialami oleh para korban yang pernah memberi kesaksian seperti Mardiyem dari Indonesia atau Zhu Qiaomei dari China. Namun ada perempuan-perempuan Jugun Ianfu dari negara-negara lain yang bersaksi tentang perkosaan beramai-ramai terhadap mereka sebelum dijadikan Jugun Ianfu seperti kesaksian Hwang Geun Joo dari Taiwan. Atau mereka diculik oleh tentara Jepang dan dipaksa menjadi Jugun Ianfu seperti Prescila Bartonico dan Maxima Reagala de La Cruz dari Filipina.

Paksaan dapat mengambil berbagai bentuk yang lebih halus seperti janji-janji akan diberi pekerjaan. Bukankah hal seperti inipun seringkali kita dengar saat ini? Perempuan-perempuan muda yang dijanjikan pekerjaan di luar negeri tapi kemudian dipaksa atau terpaksa masuk dalam pelacuran? Atau dalam situasi serupa tapi tak sama hubungan antara majikan dengan bawahan, penguasa dengan yang bawahan. Apakah dalam relasi yang tidak seimbang seperti ini pihak bawahan berani menentang perintah atasannya?

Sikap Jepang
Sesudah munculnya reaksi keras dari berbagai negara atas pernyataannya itu, maka Perdana Menteri Abe kembali mengeluarkan pernyataan untuk meredam kemarahan. Di depan komisi parlemen pekan ini, Abe mengatakan tetap berpegang pada pernyataan pemerintah tahun 1993 yang diucapkan oleh Kepala Sekretariat Kabinet Yohei Kono pada waktu itu. Pernyataan itu mengakui keterlibatan langsung tentara Jepang dalam mengadakan tempat-tempat penghibur dan memaksa para perempuan menjadi Jugun Ianfu. Sehubungan dengan itu Kono menyatakan maaf.

Perdana Menteri Abe menyatakan tetap berpegang pada pernyataanSikap Jepan Kono itu tapi menambahkan pula bahwa Jepang tidak akan minta maaf lagi mengenai masalah Jugun Ianfu ini. Tidak berselang lama penjabat Kepala Sekretaris Kabinet Hakubun Shimomura kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial. Ia menyatakan keyakinannya bahwa tentara Jepang tidak terlibat dalam memaksa para perempuan menjadi budak seks. Sebagian pendukung Abe yang konservatif berpandangan bahwa para Jugun Ianfu itu adalah pelacur yang dibayar untuk pelayanannya.

Sungguh sangat miris jika qt pahami dgn seksama kisah ttg Jugun Ianfu (atau sering d'sebut sbg Ransum Jepun oleh org2 dulu), mereka adalah wanita2 korban penipuan yg d'perkosa & d'paksa oleh pihak Jepang (yg saat tu m'jajah Indonesia) utk menjadi pemuas nafsu para tentara maupun pegawai sipil Jepang yg da d'Indonesia....Menurut buku yag gw baca (Derita Kaum Perempuan: Jerit Hati Jugun Ianfu) seorang Jugun Ianfu d'paksa utk melayani 15 org lelaki Jepang dlm sehari tanpa d'bayar!!!! Bisa kalian bayangkan betapa berat & tersiksa'a mereka,, saat mereka hamil mereka harus m'hadapi aborsi secara paksa tanpa obat bius yg m'buat rahim mereka rusak parah hingga ga bisa memiliki keturunan :(

Gw amat sangat m'hargai & salut ma p'juangan para Jugun Ianfu krn mereka jg turut b'juang dlm kemerdekaan Indonesia, memang tidak dgn cara b'perang atw yg lain'a tp dgn cara yg "agak" tidak lazim yaitu merayu para tentara Jepang utk menanggalkan senjata'a agar bisa d'curi oleh para pejuang Indonesia (HEBAT ga tu!!!!!) namun apa hadiah yg d'dapat dr masyarakat maupun pemerintah Indonesia????? HUJATAN!!! yaa hanya itu hadiah yg mereka terima atas semua p'deritaan & jerih payah mereka

Mereka d'anggap setara dgn PELACUR yg sengaja m'jual tubuh'a hanya demi uang, t'kadang gw ga abis pikir dgn pemikiran macam tu...pengen rasa'a gw datengin tu org2 yg m'hujat para Jugun Ianfu & coba m'analogikan dgn m'balik posisi c Jugun Ianfu ni dgn mereka ckckckckckck....Kisah para Jugun Ianfu inilah yg m'jadi salah satu p'dorong gw interest dgn matkul Gender, bukan menuntut kesataraan posisi tp gw hanya ingin m'bela & "membersihkan" nama mereka d'mata masyarakat Indonesia (hahhhh...mudah2an t'realisasi keinginan gw ni aminnn :D)

yahhh...tp mw d'kata apa lagi? nasi ud mjdi bubur, kisah kelam tu kini hanya mjdi sejarah yg mungkin tdk banyak org mengetahui atw bahkan tdk t'tarik utk mengetahui'a Wallahualam...kini Bu Mardiyem (satu2'a eks Jugun Ianfu Indonesia yg masih hidup) telah b'pulang k'Rahmatullah taun 2008, gw hanya bs b'doa semoga arwah beliau & segenap para eks Jugun Ianfu dr b'bagai belahan dunia lainnya bs d'terima disisiNya & menemukan kebahagiaan yg telah t'renggut selama mereka hidup aminnn....

Sumber: http://www.jugunianfuindonesia.org/
http://www.rnw.nl/bahasa-indonesia/article/jugun-ianfu-kesaksian-mardiyem

Selasa, 18 Mei 2010

62,7% Remaja Putri Indonesia Tidak Perawan????? ckckckck

Agak shock ketika tadi gw nonton berita d'salah satu stasiun TV swasta yg menayangkan berita mengenai Seks Bebas Dikalangan Remaja Indonesia, yg m'buat gw shock adalah jumlah persentase pelaku seks bebas yg (menurut gw) tinggi...b'dasarkan data yg d'dapat dr penelitian d'12 kota besar d'Indonesia mengatakan bahwa sekitar 62,7% remaja putri sudah melakukan hubungan seks d'luar nikah & 21% pernah melakukan ABORSI!!!!

gw jd inget peristiwa kemarin (17/5) saat gw lg b'kunjung k'UI, biz ngurus segala keperluan gw d'bagian kemahasiswaan UI, gw ma temen gw duduk2 sebentar d'danau UI (niat'a c pengen gangguin org pacaran sebener'a hahaha)...ga jauh dr posisi duduk gw da segerombolan anak SMP (6 co & 3 cw), 3 pasang dr siswa SMP tu adalah pasangan kekasih (ceilah...). Sampai di sini ga da sesuatu yg aneh dr pristiwa tsb, yg m'buat ANEH & Luarrrr Biasa adalah gaya pacaran mereka yg amat sangat d'luar kewajaran..bayangin aja d'depan org banyak & notabene adalah org dewasa mereka tanpa sungkan b'pelukan, kissingan, mpe raba meraba!!!

gw suka kasian klo inget masa depan mereka (t'utama yg cw) yg masih amat panjang, gw sungguh prihatin atas marak'a prilaku free sex d'kalangan remaja ni..mereka sadar ga yaa klo dengan menyerahkan "kesucian" mereka tu sama aja ngancurin masa depan mereka sendiri, knp gw bilang gitu?
  • free sex merupakan pintu gerbang t'jangkitnya penyakit kelamin bagi pelaku'a (wanita rentan akan penyakit tsb krn sistem imun qt yg lebih lemah ketimbang pria)
  • mainset pria Indonesia tu masih amat sangat m'agung2kan ma yg nama'a "KEPERAWANAN" (klo ga percaya cb deh tanyain ma mereka)
  • dgn melakukan free sex tu sama aja kalian m'lempar aib k'kluarga sendiri krn ortu yg putri'a pernah melakukan seks d'luar nikah akan d'anggap "GAGAL" dalam m'asuh anak
  • banyak perusahaan2 d'Indonesia yg msh m'gunakan sistem "perekrutan perawan" sbg pegawai'a...krn wanita yg masih suci d'anggap memiliki daya konsentrasi & daya tahan tubuh yg lebih baik ketimbang wanita yg sudah tidak suci
  • dll
hal ni pada dasar'a bukan semata2 kesalahan dr para remaja itu sendiri, orang tua memiliki andil yg sangat besar dalam hal ni. Secara ilmiah, remaja memiliki rasa ingin tahu yg sangat besar maka wajar kira'a apabila remaja penasaran dgn hal2 yg baru & dilarang. Yg sangat gw sesalkan adalah masih banyak ortu yg menyepelekan sex education bahkan m'anggap tabu hal tsb utk d'beritahu kpd anak mereka yg b'anjak remaja (pliss deh...mang ni taun brp wahai para org tua!!!), banyak ortu yg ga mw m'beritahu apa konsekuensi dr seks d'luar nikah sehingga para remaja yg penasaran ni m'coba utk m'cari tw sendiri lewat internet & teman

bisa bayangin kan apa jadi'a klo mereka belajar dr internet & teman????

dulu waktu gw masih jd guru d'salah satu SMA negri d'Jakarta, setiap gw ngasih materi pelajaran (kebetulan matpel yg gw ajarin adalah ilmu yg m'pelajari masyarakat alias sosiologi hehehe) pasti gw selingi dgn sex education (berasa ibu2 dah gw :D), ga da maksud apa2 c gw cm pengen mereka (para remaja putri ni) m'hargai diri & tubuh'a sendiri dgn tidak mudah t'bujuk rayuan pulau kelapa ehhh...salah (mangap yaa!!! hahaha) rayuan lelaki maksud'a ;)

yahh...pada dasar'a gw pun masih bisa d'kategorikan remaja krn usia gw yg ga gt jauh dr mereka (bo'ongggggggggg!!!!) & gw pun blom nikah (apalagi punya anak) jd ilmu gw ttg seks utk remaja lebih banyak gw dapat dr buku2 yg da d'tmp langganan gw baca gratis hehehe....saat gw m'ingatkan mereka utk dapat m'jaga diri mereka serta m'hindari yg nama'a hubungan seks d'luar nikah sebener'a gw jg m'ingatkan diri gw sendiri, walau bagaimanapun gw seorang guru jd gw wajib m'berikan suri tauladan (halah...) utk para murid gw yg lucu imut2 xixixixi

hahh...kayak'a gw bisa ngerasain perasaan nyokap gw yg ketar-ketir saat m'jaga & m'besarkan gw selama ni :(, karna org Indonesia masih melihat kualitas & kuantitas serta kesetiaan seorang wanita dr bagaimana bisa wanita tsb m'jaga kesucian'a sampai saat p'berkatan atw ijab kabul b'langsung nanti...maka dari tu, wahai para wanita khusus'a para remaja putri yg b'bahagia (kayak mimbar ceramah yaa??? hahaha) tlg sayangilah diri & tubuh kalian, jgn ijinkan tubuh kalian d'colek2 ma lelaki hidung belang...jgn takut ma ancaman pacar (biasa'a suka da yg ngancem gt pacar'a) yg akan ninggalin kalian klo kalian ga nyerahin kesucian k'mereka..inget mati satu tumbuh seribu!!! co tu da banyak jd co matre k'kali aje (loh?? pa nyambung'a yaa??? hahaha)

inti'a tlg jgn mpe t'giur ma rayuan syaiton utk melakukan hal tsb krn yg akan rugi adalah kalian sendiri otre otre?????...pacaran boleh tp jgn mpe kebablasan yoo!!!! :D:D:D:D:D:D:D:D:D

Kamis, 13 Mei 2010

Pesantren Waria


Mungkin ini pertama kali di Tanah Air, ada “pesantren” khusus waria. Jumlah jamaahnya memang belum banyak, namun mereka terlihat amat serius mendalami agama. Kerinduan pada Tuhan, rata-ta menjadi alasan utama mereka bergabung di situ. Biasanya, penuntut ilmu di pondok pesantren (ponpes) hanya terbagi dua, yakni santri putra dan santri putri. Namun di Ponpes Senin-Kamis ini, para santrinya `istimewa`. Yang ada hanyalah santri waria karena ponpes ini memang dikhususnya untuk mereka.

Karena itu, ponpes yang berlokasi di Kampung Notoyudan, Gedong Tengen, Yogyakarta, didirikan oleh mantan aktivis waria bernama Maryani yang pernah `beroperasi` di Kota Surabaya ini, mengundang polemik. Banyak yang mendukung, tapi ada pula yang mencurigai keberadaannya. Meski demikian, ponpes yang baru berdiri sekitar 3 bulan ini, banyak diminati. "Setahu saya, pondok pesantren khusus waria yang ada di Indonesia ya baru pesantren kami ini. Meski khusus waria, tapi kami juga menerima kaum lesbi dan gay sebagai santri. Sebab, seperti halnya waria, lesbi itu perempuan tapi berjiwa laki-laki.

Sedangkan gay itu laki-laki berjiwa perempuan," terang Maryani, pencetus sekaligus pimpinan Ponpes Senin-Kamis, saat ditemui Surya di markas Ponpes Senin-Kamis, Jumat (14/11) kemarin.

Ponpes yang berada di tengah permukiman itu sulit dikenali andai saja tidak ada papan nama yang menyebut jelas “Pondok Pesantren Khusus Waria Senin-Kamis” di bagian depannya. Sebab, di bangunan sederhana yang dijadikan sebagai ponpes itu, yang lebih terlihat kesibukannya sehari-hari adalah salon kecantikan dan rias pengantin “Ariyani” milik Maryani.

Ponpes itu memang menyatu dengan salon “Ariyani” dan juga tempat tinggal Maryani. Bangunannya tak seberapa luas dan memiliki beberapa ruang. Ruang tamu merangkap salon, ruang tengah sekaligus ruang tidur para santri, dua kamar tidur kecil, ruang dapur dan kamar mandi.

Menurut Maryani, tidak gampang menarik para waria untuk belajar agama, apalagi dengan sistem pesantren, yang mengharuskan santri menginap di ponpes. Karena itu, Ponpes Khusus Waria Senin-Kamis ini hanya menyelenggarakan kegiatan pada hari Minggu petang hingga Senin malam.

Hal ini untuk menyesuaikan dengan kesibukan dan keinginan para santri ponpes, yang berasal dari beragam profesi. Ada yang pekerja salon, pengamen atau `pekerja malam`.

Meski demikian, kata Maryani, minat para waria untuk mengikuti kegiatan ponpes yang baru berdiri sekitar 3 bulan ini, tergolong tinggi. Saat ini, jumlah santrinya sekitar 25 orang.

"Dulu, kegiatan pesantren dilakukan setiap Senin dan Kamis, karena itulah pesantren ini dinamakan Ponpes Senin-Kamis. Alasan pemilihan nama Senin-Kamis karena hari Senin dan Kamis biasanya digunakan oleh orang Jawa untuk bertirakat atau beribadah, misalnya puasa," jelas Maryani, waria kelahiran 15 Agustus 1960 ini.

Para santri di Ponpes Senin-Kamis ini dibimbing oleh 25 ustadz yang datang dari berbagai tempat di Jogjakarta. Antara lain Ustdaz Heri Banaran, Ustadz Heri Gunungkidul, dan Ustadz Andi. Mereka datang ke sana atas perintah KH Hamrolie Harun MSc, pendiri dan pengasuh utama Pengajian Mujahadah Al Falah Jogjakarta.

KH Hamrolie berperan besar bagi lahirnya Ponpes Senin-Kamis. Menurut Maryani, ide untuk mendirikan ponpes khusus waria bermula dari kegiatannya mengikuti pengajian di tempat KH Hamrolie di kawasan Pathuk, Jogjakarta, sekitar 10 tahun lalu.

Kegiatan Ponpes
Apa saja materi kegiatan yang diikuti oleh para santri waria di ponpes tersebut?
Maryani menjelaskan, kegiatan ponpes dimulai pada Minggu pukul 17.30 WIB dengan salat magrib.

Setelah itu, sepanjang Minggu malam sampai Senin subuh, para santri menjalani berbagai kegiatan seperti zikir kesehatan dan zikir ekonomi, membaca salawat nariyah 100 kali dan beberapa wirid lainnya. Juga diadakan salat tahajud, dan makan sahur untuk puasa sunah Senin.
Kegiatan ini dipungkasi dengan olahraga pada Senin pukul 05.00 WIB.

Kemudian, kegiatan Senin diawali pada pukul 08.00 WIB dengan salat dhuha 8 rakaat dengan dua kali salam. Rangkaian aktivitas yang dilakukan pada Senin, antara lain belajar membaca Alquran dan belajar salat (bagi yang belum bisa), membaca tasbih 500 kali, dan berbuka puasa.
Kegiatan Senin dipungkasi pada pukul 19.30 WIB, saat para santri pulang ke tempat masing-masing.

"Para santri tidak harus mengikuti kegiatan secara penuh. Boleh mengambil sebagian kegiatan sesuai kemampuan masing-masing," jelas Maryani.

Berapa biaya setiap waria yang nyantri di ponpes itu? Menurut Maryani, mereka tak dipungut bayaran, alias gratis. Para santri biasanya datang hanya membawa pakaian dan peralatan untuk mandi dan berhias, sedangkan sarung dan mukena sudah tersedia di ponpes.

"Saya sediakan sarung dan mukena, biar mereka memilih sendiri mau pakai yang mana, yang mereka anggap nyaman. Saya sendiri biasa memakai mukena karena saya sudah merasa menjadi perempuan," tegas waria yang memiliki anak perempuan hasil adopsi berusia delapan tahun bernama Rizki Ariyani tersebut.

Ditanya mengenai biaya yang dia keluarkan untuk mengelola ponpes waria tersebut, Maryani menolak menyebutkan. Alasannya, dia merasa ikhlas sehingga tak perlu merinci dana yang sudah dikeluarkan maupun memperkirakan dana yang akan dikeluarkan.

Namun, Ny Sarni yang sehari-hari membantu Maryani mengatakan, rata-rata uang yang dikeluarkan Maryani secara pribadi untuk kegiatan ponpes selama Minggu petang hingga Senin malam sekitar Rp 100.000.

“Kalau ada orang yang membantu, saya terima. Tapi saya tidak pernah meminta-minta bantuan ke para donatur karena tidak mau dituduh mendirikan pesantren hanya untuk kedok mencari uang," tandas Maryani.

Dia bersyukur, masih ada orang-orang yang peduli kepada kaum waria. Misalnya, para ustadz yang bersedia mengajar para santri waria dengan tanpa dipungut bayaran, bahkan kadang-kadang malah memberi bantuan.

"Pada bulan puasa lalu, misalnya, ada ustadz yang membantu makanan atau makanan kecil," kenangnya.

Maryani juga bersyukur karena keberadaan ponpesnya diterima oleh masyarakat setempat, termasuk pihak takmir masjid di kampungnya. "Pak Dulmajid, takmir masjid di kampung ini, juga mendukung ponpes kami," kata Maryani.

Fenomena tersebut seolah menyentak logika kita sebagai manusia bahwa ternyata di dunia ini tidak hanya terdapat laki-laki dan perempuan saja, tapi juga ada sosok lain bernama Transgender atau yang lazim kita sebut sebagai "waria" atau "banci"...menurut penelitian psikologi yg dilakukan oleh para peneliti Eropa, didapatkan fakta bahwa ternyata faktor penyebab terbentuknya kepribadian homoseksual (waria) secara terperinci adalah:
1. 40% akibat trauma seksual yg pernah dialami korban
2. 20% akibat gaya hidup (sering b'gaul dgn kaum homoseksual)
3. 16% akibat hubungan ibu-anak yg tidak harmonis (sering menerima p'lakuan kasar dari ibu)
4. 14% akibat tidak menemukan atau merasakan keberadaan sosok ayah yg sesungguh'a
5. 10% akibat faktor genetik

Pada dasar'a klo dilihat dari sisi ilmu sosiologi, hal tersebut merupakan penyimpangan prilaku yang ditandai dengan menyimpangnya orientasi seksual yg tidak semestinya, banyak yg berpendapat bahwa para pelaku homoseksual ini mustahil utk sembuh tetapi segala kemungkinan itu bisa terjadi. Tidak ada yg mustahil di dunia ini dan tidak ada penyakit yg tak ada obat'a maka obat paling mujarab untuk sembuh adalah NIAT.

Namun tidak dapat kita persalahkan juga para pelaku homoseksual/waria ini karena ada faktor2 yg melatarbelakangi terjadinya penyimpangan tersebut. Disini kita sebagai manusia, masyarakat, teman, orang tua maupun lingkungan sekitar dituntut utk lebih jeli dalam menyikapi dan mencegah maraknya fenomena ini...jangan menyalahkan mereka namun alangkah lebih baiknya apabila mereka dibimbing utk dapat kembali menemukan identitas hidupnya (dalam hal ini Gender).

sumber: www.kompas.com
www.gesang.org

Sabtu, 08 Mei 2010

Pilihanku by Maliq & D'Essentials




haaahhhhh...maliq mang ga da matinyeee deh :D
andai aj da yg nyanyiin ni lagu bwt gw (khayalan tingkat tinggi) hahahaha

Selasa, 04 Mei 2010

My Best Friend's wedding

ga kerasa udah hampir 9 bulan gw ngejomblo (jiahhhh...ngelahirin dunx bentar lagi wkwkwkwk), dan beberapa hari kemaren -tepat'a 8 hari yg lalu- gw mendapat kabar salah seorang temen SMA gw yg dulu satu kampus jg ma gw (inti'a c dy tu tmn SMA&kuliah gw) klo mantan gw (manatan semasa awal p'kuliahan dl hehehe) bakal melepas masa lajang a.k.a menikah... kenapa gw kasih judul my best friend'a wedding?? karna menurut gw, mantan gw adalah sahabat gw hehehe

flashback k'beberapa tahun yg lalu saat gw masih duduk d'bangku kuliah semester 3 akhir, wktu tu gw pernah janji klo gw ga mw pacaran selama kuliah krn mang bener2 mw konsen kuliah & mw ngelupain seseorg yg nolak gw d'masa SMA(yaelah...ketauan dah klo gw pernah d'tolak co hehehe), tp ternyata da seorg pria tampan yg m'goda hati gw karna lirikan mata'a (halah..) dy temen SD gw & muka'a tu mirip bgt ma Roger Danuarta...oriental-oriental gimanaaaaaa gitu Drag and drop me

saat tu jadwal kuliah gw ud kelar & gw memutuskankan utk sholat d'Masjid Alumni UNJ ma sahabat gw (klo kata temen2 gw c pasangan lesbiola gw wkwkwkwk),, kami bikin rencana sebelum sholat yaitu mw mampir k'kampus B (fakultas MIPA & Olahraga) bwt nyari buku sekalian cucepe2 ma c 'roger danuarta' tu hahaha Drag and drop me

pas lg asik2'a ngegosip tw2 da sesosok co memakai jaket lab b'tuliskan Teknik Mesin & langsung aja gw tebak klo dy adalah mahasiswa jurusan teknik mesin (ya iyalah...masa jurusan kimia secara d'jaketnya da tulisan teknik mesin hahaha) ngampirin gw& tak lain dan tak bukan c co tsb adalah temen SMA gw jg wkwkwkwkwk....nama'a rendy tp anak2 sering manggil'a Ahong cz dy mang da turunan cina & muka'a mirip bgt ma engkoh2 d'glodok xixixixixi....

rendy tipe org yg gampang gaul jd dy dgn mudah'a bs ikut nimbrung d'acara Ngegosip Di Masjid Kampus yg d'presenteri olh gw dan sahabat gw hihihi...b'awal dr nanya2 gw pulang naik pa & arah rumah gw tw2 c rendy menawarkan diri utk pulang bareng pake motor'a krn dy ga tega ngeliat gw yg harus jalan k'arion demi P98a ckckckck....singkat kata, kami mulai pulang bareng tp dgn catatan gw yg harus beliin bensin (gw ga biasa d'ojekin gratis ma co jd dgn p'mohonan mav yg sebesar2'a gw minta rendy utk nerima "pembayaran" gw hehehe)...karna hobi & kesukaan kami sama (sama2 suka anime, manga ma makan) akhir'a kami deket & apa yg paling gw takutin t'jadi, yaitu PENEMBAKAN!!!!

jujur, gw amat sangat takut nolak co krn gw punya 4 pengalaman pahit yg t'kait dgn hal tsb..saat gw nolak co pasti tu co jd ngejelek2in gw k'temen2nya heuhhh....nah c rendy ni dulu pernah nembak gw waktu kls 1 SMA & ketika gw tolak dy ngambek dan ga mw ngajak gw ngomong lagi mpe kuliah Drag and drop me

gw sempet bingung, mw gw tolak pa ga? krn dy udah baik bgt ma gw (gw ngerasa punya utang budi) tp d'sisi lain gw ga bs nerima dy krn gw masih blom bs ngelupain 'sosok co SMA' d'hati gw..tp akhir'a gw putuskan utk nerima dy dgn p'timbangan gw butuh tumpangan dari dy hahaha (jahat bgt yaa motif gw!!!), yahhh..waktu b'jalan dr hari ke hari serta bulan ke bulan, ga kerasa usia pacaran gw ma dy ud m'capai 1th, gw udah deket ma kluarga'a begitu jg dy tp sayang bokap gw ga setuju...gw ma dy tetep jalani masa2 pacaran kami dgn harapan mungkin suatu saat bokap gw bakal ngerestui

rendy tu co yg baik walopun sifat'a keras (sama ma gw) tp dy sayang bgt ma gw, satu sifat'a yg bikin gw nangis klo inget dy saat ni adalah dy bisa nerima gw walopun keadaan gw hancur sekalipun..b'lebihan c tp tu fakta'a, rendy slalu muji gw sebagai wanita t'cantik d'mata dy padahal gw jarang dandan bwt dy loh!!! bahkan waktu gw br pulang dr KKL (Kuliah Kerja Lapangan) selama 7 hari d'desa Cinta Mekar Kabupaten Subang yg medan'a ud kayak Baduy dalam keadaan blom mandi+mandi keringet+bawa gembolan banyak (pokok'a ga bgt deh klo kata anak2 gaul jaman sekarang!!!) tp ketika gw turun dr bus dy menyambut gw dgn senyuman & ngebantu gw mindain barang2 dr bus k'motornya...otomatis dunx gw jaga jarak ma dy (jaim lah) karna kondisi gw saat tu (co'a temen2 gw aja lgsng ilfil pas ngeliat cw'a ancur begitu) tp sepanjang p'jalanan rendy bilang klo gw tetep cantik dlm keadaan apapun (mungkin dy b'maksud utk ngibur gw kali yaa hahaha)

tp bener deh..baru kali ni gw nemuin seorang co yg bisa nerima cw'a dlm keadaan apapun, gw ma dy sempet merencanakan p'nikahan kami tp aneh'a pas kluarga'a ngelamar gw secara ga langsung tiba2 hati gw bilang "ga!!".."gw blum siap" tu yg da d'pikiran gw saat tu d'samping alasan2 lain semisal: bokap gw yg ga ngerestui hubungan kami

gw banyak sholat saat tu, gw jg dapet banyak masukan dr sahabat gw & sahabat'a rendy...& smw petunjuk m'arah pada PUTUS, ga da jalan selain putus karna gw ga akan mungkin meninggalkan orang tua gw demi rendy...& 1tahun lewat dr pristiwa tu, gw dapet kabar p'nikahan rendy yg jatuh pd tgl 9 Mei 2010 & perasaan gw pun sedih tp gw ga bs nangis..kemarin gw putuskan utk ketemuan ma dy dgn tujuan utk ngucapin 'selamat' atas p'nikahannya,, ga gw sangka klo p'temuan tu justru menjadi pristiwa menyakitkan dimana gw melihat seorang pria yg pernah m'berikan kebahagiaan bwt gw nangis karna p'nikahannya yg tinggal itungan hari

ternyata dy d'jodoin ma kluarga'a ma cw bogor yg baru lulus SMA...hati gw miris saat ngeliat dy kurusan (berat badan'a mpe turun 10kg!!!) & bilang klo dy belum bisa ngelupain gw mpe saat ni...satu kalimat'a yg m'buat gw nangis "kamu wanita kuat jeng, ga kayak aa yg lemah..aa bener2 stres klo inget tgl 9 tu tinggal sebentar lagi tp 1 hal yg m'buat aa bs bertahan mpe sekarang, yaitu aa slalu b'pikir klo di tgl 9 nanti yg aa nikahin tu kamu jeng..dengan begitu aa baru bisa tidur, bisa makan & bisa jalanin hidup aa secara normal"
waktu gw tanya apakah gw boleh dateng k'acara nikahan'a, dy jawab gini "aa akan sangat seneng klo liat kamu hadir d'acara aa karna bisa sekalian ngelepas rindu...tapi aa mohon jangan, aa d'setting utk harus tersenyum saat nikah & aa akan maksain tu tp klo kamu dateng yg ada senyum d'wajah aa akan b'ubah jeng saat aa sadar klo yg d'samping aa saat d'pelaminan bukan kamu"

Drag and drop me gw langsung nangis sesenggukan, co yg slalu muji gw dlm keadaan apapun, co yg slalu da d'samping gw slma 2th, co yg rajin ngajakin gw muter2 Jakarta, co yg slalu nemenin gw makan d'pinggir jalan, co rajin transletin tugas b.inggris gw, dll kini harus menjadi suami dr cw lain...mpe sekarang sebener'a gw masih sangat sedih saat inget wajah nangis rendy,,bs bayangin ga gimana perasaan u klo da co yg pernah ada dalam hati u nangis demi u?? tp mw d'apain lagi? inilah takdir..gw bukan jodoh dy, & gw b'harap dy akan bahagia d'sisi istri'a :D

...mau dikatakan apalagi//kita tak akan pernah satu//engkau disana//aku disini//meski hatiku memilihmu..

lagu Kahitna yg Mantan Terindah menjadi pengiring yg pas utk m'deskripsikan kisah gw ma rendy. Ini bukan akhir dari kehidupan kami tapi merupakan awal dari p'jalanan hidup kami, gw ga mw m'jadikan ini menjadi suatu traumatik dalam kisah cinta gw tp gw akan menyimpannya menjadi sebuah kenangan manis yg indah dalam hidup gw, gw punya kehidupan sendiri yg harus gw jalani..gw udah ikhlasin dy utk Rena (nama calon istri'a), semoga kalian bisa mnjadi keluarga yg sakinah, mawaddah & warrohmah aminnn

hahhh...tinggal gw ni, kapan yaa da co yg akan ngelamar gw lagi? kapan da co yg akan m'persembahkan gw lagu Fallin In Love'a J-rock? hahaha...gw yakin, Allah SWT pasti m'berikan gw jodoh yg sangat baik + sabar fufufu...

nb: utk rendy (klo dy baca postingan gw ni) aq mohon saat ijab kabul udah b'langsung tolong lupain aq, lupain smw kenangan indah itu..aq akan selalu ada bwt kamu tp dalam kapasitas sebagai sahabat, & aq harap kamu bisa menjadi suami yg baik serta imam yg bisa m'antarkan kluarga kamu dalam kebahagiaan dunia-akhirat aminnn...