Senin, 27 Desember 2010

Komersialisasi Pendidikan di Indonesia

Pendidikan merupakan anugerah bagi yang dapat menikmatinya, dan mereka akan memberi manfaat tidak hanya bagi dirinya tetapi juga bagi masyarakat. Pendidikan sebagai salah satu “kendaraan” individu untuk dapat mengembangkan human capital memiliki peran sebagai agen sosialisasi dan indoktrinasi nilai dan norma yang berlaku masyarakat. Pendidikan adalah kunci terpenting dalam menentukan keberhasilan seseorang dalam membangun kehidupan karena pendidikan telah berubah menjadi factor penentu dalam kehidupan masyarakat. Namun seiring dengan perkembangan zaman, dimana era globalisasi mulai menjangkiti berbagai negara, prinsip dan tujuan awal pendidikan mulai mengalami pergeseran. Pendidikan memang masih tetap menjadi agen sosialisasi nilai dan norma namun tendensinya mulai mengalami perubahan, kapitalis menjadi dominan dalam ranah pendidikan.

Pendidikan di sisi lain dibutuhkan karena alasan kebutuhan sebagian masyarakat untuk mendapatkan status dengan berbagai privelese yang menyertai dalam kehidupan. Kapitalisme mulai memainkan perannya dalam dunia pendidikan, pendidikan dijadikan ajang/arena bisnis. Implikasi yang terjadi adalah komersialisasi pendidikan, biaya pendidikan tidak lagi terjangkau bagi kelas bawah. Pendidikan telah menjalankan perannya sebagai seleksi kelas dimana hanya masyarakat yang berasal dari kelas menengah atas (borjuis) saja yang dapat menikmati pendidikan. Kembali teringat pada kejadian beberapa tahun yang lalu, ketika beberapa perwakilan mahasiswa UNJ (yang notabene adalah calon guru) diterima untuk bertemu dengan JK yang pada saat itu masih menjadi Wakil Presiden RI. Para mahasiswa tersebut menuntut biaya sekolah yang terjangkau bagi kaum anak jalanan dan masyarakat bawah lainnya yang tidak memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan, lalu JK berkata “Pendidikan adalah sebuah pilihan”. Makna dari kalimat tersebut mengarah pada kondisi sosial ekonomi individu, apabila individu tersebut memiliki kemampuan financial yang memadai untuk melanjutkan sekolah maka “gerbang” sekolah terbuka namun apabila tidak memiliki kemampuan financial yang memadai maka ucapkan “selamat tinggal” pada pendidikan.

Memang, beberapa tahun terakhir ini pihak pemerintah mulai menjalankan kebijakan mengenai dana BOS (Biaya Operasional Sekolah) dimana pendidikan dasar 9 tahun (SD-SMP) digratiskan. Para orang tua maupun wali murid yang menyekolahkan anaknya di sekolah negeri tidak lagi dibebankan biaya sekolah (SPP). Hal ini tentunya menjadi “angin segar” bagi para masyarakat kelas bawah (proletar) untuk dapat mengembangkan human capitalnya namun ternyata biaya tersebut tidak sepenuhnya ‘gratis’ karena masih ada pungutan liar berupa uang buku, seragam, PM (Pendalaman Materi) dan lain-lain. Begitu pun ketika masyarakat hendak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi, pemerintah tidak mensubsidi SMA Negeri sehingga kapitalisme bebas bermain di ranah ini. Biaya pendidikan semakin lama semakin melambung tinggi menyebabkan persyaratan masuk mulai bergeser. Nilai yang dipercaya sebagai bukti dari kualitas intelektual siswa kini menjadi nomor 2, siswa yang memiliki nilai tinggi namun tidak memiliki uang untuk membayar uang gedung ataupun SPP maka posisinya sebagai ‘kandidat’ siswa akan tergeser. Begitu pun dengan Perguruan Tinggi, masih teringat dengan jelas nasib salah seorang murid saya yang tidak dapat melanjutkan pendidikan ke salah satu universitas negeri terkemuka di Indonesia hanya karena orang tuanya tidak mampu membayar uang pangkal yang bernilai Rp.10 juta, walaupun ia lolos seleksi SMPTN (Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri) namun karena ia tidak dapat memenuhi salah satu persyaratan tersebut maka namanya sebagai calon mahasiswa PTN itu pun dicoret dan saat ini ia hanya bisa menjadi buruh pabrik.

Pendidikan telah menjelma sebagai arena pertentangan dan perjuangan kelas. Menurut pandangan teori konflik, hal tersebut dilatarbelakangi oleh permainan kapitalisme. Pendidikan, terutama dari pandangan teoritisi Marxian, tiada lain adalah instrument bagi pemilik modal. Para pemilik modal inilah yang mengatur serta mengendalikan proses rekrutmen pendidikan tinggi. Hal ini tak lain adalah salah satu cara bagi kaum borjuis untuk mempertahankan status quo-nya. Randall Collin (1978) seorang penganut teori konflik yang dikembangkan oleh Weberian, lebih memfokuskan pada credentialism yaitu suatu cara yang diperlukan untuk meningkatkan posisi ke level yang lebih tinggi yang digunakan oleh individu-individu yang beruntung untuk dijadikan dasar dalam menaikkan status mereka. Jika hal tersebut masih terjadi (bahkan cenderung dilegalkan pada zaman sekarang) maka pepatah yang mengatakan bahwa pendidikan bisa mendorong terjadinya reformasi sosial menuju sistem masyarakat yang berkeadilan tidak akan pernah terwujud. Korupsi akan semakin mendarah daging dan kualitas pendidikan pun akan semakin terseok-seok, dapat kita lihat realitas sosial yang terjadi di dunia pendidikan Indonesia masa kini. Semakin banyak generasi muda Indonesia yang terpaksa putus sekolah di tengah jalan maupun tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Kualitas pendidikan Indonesia semakin terpuruk akibat tersentralisasinya fokus pendidikan kepada “uang” dan keuntungan.

Rekomendasi:

Di tengah kondisi dunia pendidikan di Indonesia yang semakin memprihatinkan ini, salah satu cara agar bisa terbebas dari dampak buruk yang dibentuk oleh kapitalisme pendidikan adalah dengan mengubah konsep komersialisasi pada tubuh pendidikan. Para praktisi pendidikan, orang tua dan siswa harus diberikan penyadaran agar mereka memiliki self-awareness dan class consciousness. Pendidikan bukanlah benda yang layak untuk dijadikan komoditas melainkan adalah suatu modal bagi individu untuk dapat mengubah kehidupannya maupun negara.



Nikahi Pohon Natal?? Why Not..


Ni cerita, gw copas dari www. voa-islam.org dengan judul yang gw ubah karena takut menyinggung salah satu pihak ataupun menimbulkan pro-kontra di kalangan masyarakat (halah..lebay hohohoho). Ga da niatan untuk melakukan suatu plagiatisme c (lagian gw ud ngaku kan klo ni cerita gw copas dari sumber yg gw sebutin di atas hehehe) cuma pengen share aj ttg suatu kisah yg rada nyeleneh menurut gw (ah..tp ga m'herankan jg c wong dunia ni mang ud gila huehehehe), yo wessss langsung aja qt mulai cerita'a yaa..begini cerita'a:

LONDON (voa-islam.com) – Tergila-gila dengan perayaan natal selama belasan tahun, Andy Park memiliki obsesi gila ingin menikah dengan pohon natal.

Selama 17 tahun terakhir, pria asal Witshire Inggris ini merayakan Natal setiap hari. Karena kegilaannya dengan hari Natal pria duda berusia 47 tahun ini mendapat julukan Mr Christmas. Saking cintanya dengan Natal, Andi berniat menikahi pohon Natalnya. Semula, teman-temannya menganggap niat Andy untuk menikahi pohon natal hanya guyonan. Namun Andy menegaskan bahwa dirinya serius.

“Saya mencintai pohon Natal saya ini lebih dari apapun, karena itu saya ingin menikahi pohon itu,” ujar Andy seperti dikutip orange.co.uk kemarin.


Untuk melaksanakan niat ‘nyentriknya’ itu, Andy bahkan sudah menyiapkan cincin kawin untuk disematkan di pohon Natalnya saat pernikahan nanti. Meski sudah siap melangsungkan akad nikah dengan pohon natal, namun Andy masih pusing memenuhi satu syarat, yaitu belum ada pendeta yang mau melakukan prosesi pernikahan itu. “Masalah utamanya adalah menemukan pendeta yang mau memimpin perayaan ini,” kata dia.

Andy memiliki pohon natal yang berbahan plastik selama dua tahun terakhir. Meski baru ‘saling mengenal’ selama dua tahun itu, namun Andy mengaku pohon natalnya sebagai sahabat terbaik. Tak bosan-bosannya pria ini duduk di ruang tamu dan memandangi pohon natal.

Meski rencana pernikahan itu tergolong tak wajar, namun Andy menyatakan bahwa pernikahan itu biasa saja, seperti pernikahan manusia dengan hewan. “Saya pernah mendengar ada orang yang menikahi binatang peliharaannya, kalau mereka bisa kenapa saya tidak bisa menikahi pohon?” kilahnya.

Andy mulai rutinitas perayaan Natal sejak bulan Juli 1993. Ketika itu dia merasa kebosanan, lalu mendekor rumahnya dengan hiasan Natal dan dia sangat senang. Sejak itulah Andy memutuskannya untuk merayakan natal setiap hari sampai sekarang, dan sudah makan sekitar 6000 jamuan malam Natal. [taz/okz, tin]

*My Opinion=> seperti postingan gw sebelum'a yang mengatakan bahwa semakin modern maka dunia bakal semakin edan..tingkah laku manusia juga semakin aneh, nilai dan norma yang berlaku d'masyarakat semakin t'hidden alias dunia mengalami apa yg d'namakan dengan kondisi yang anomie...yaaaahhhh ga heran jg c, d'tilik dari segi nama aj tu pria mang ud kliatan "bibit" patologi'a yg cinta bgt ma tanaman huahahaha (Park=Taman=kumpulan tanaman) :D:D:D
Jangan d'ikutin yaa adik2 yg manis :)

Minggu, 12 Desember 2010

Power of Love

Baru2 ini gw baca postingan cerita d'salah satu blog teman, cerita yang sangat sederhana namun mengena d'hati (ceilah...)

Isi cerita'a mengangkat tema ketulusan cinta (yg pada akhir'a gw simpulkan dapat menimbulkan kekuatan cinta jg pasti'a hehehe) antara mahasiswi yang sedang menyelesaikan studi'a d'salah satu perguruan tinggi negri paling b'gengsi di negri ini (kata'a c tp gw agak meragukan kredibilitas kampus ini sebener'a...& miris'a adalah gw t'catat sbg salah satu mahasiswi d'kampus tsb huahahahahaha :D), lanjut yaa...jadi ini mengisahkan ttg ketulusan cinta antara mahasiswi dengan masinis yg latar belakang pendidikannya hanya sebatas STM (kata temen gw c)

Ketika KA yang d'tumpangi oleh temen gw berhenti d'stasiun kampus tsb, ada seorang gadis (mahasiswi) m'hampiri kabin masinis dan dgn senyum simpul'a ia m'cium tangan sang masinis tsb sembari m'berikan bekal makanan berupa air mineral & brownies..sang masinis pun tersenyum dan m'belai lembut kepala si gadis

Jujur ketika gw m'baca postingan ni, gw amat sangat t'haru...pada dasar'a gw tipe cw ga percaya ma cinta sejati karna gw slalu yakin bahwa pria tu pasti punya kecenderungan utk selingkuh (maka'a gw rd ogah2an klo m'jalin hubungan yg ga da juntrungan'a). Selain pernah punya pengalaman pribadi, gw jg sering ngeliat pengalaman temen2 gw yg lain...sampai suatu saat gw menyimpulkan bahwa cinta itu ga lebih dari sesuatu hal yg b'landaskan relasi pasar, dimana antara pria dan wanita yg saling m'cintai pada dasar'a ga lebih dari proses saling menukar keuntungan (yaahhhh..simbiosis mutualisme lah). Wanita dgn segala cara m'percantik diri & meningkatkan kualitas estetika'a guna menarik perhatian pria sedangkan pria b'usaha mendapatkan materi sebanyak2'a guna menarik p'hatian wanita & ketika terjadi flirting d'antara mereka maka terjadilah proses tukar menukar 'komoditas' tsb (sosiologi bgt yaa!!! xixixixi)

Namun ternyata kejadian "masinis-mahasiswi" ini m'buka mata hati & pikiran gw mengenai ketulusan cinta yang nanti'a akan melahirkan kekuatan cinta...seorang mahasiswi yg notabene akan m'dapatkan prestise & privilage yg lebih tinggi ketimbang lulusan SMA/STM, akibat CINTA ternyata bisa menafikan segala kemungkinan yg ada...ia hormat dgn m'cium tangan penuh takzim'a kpd sang pacar yg hanya seorang masinis lulusan STM, sungguh sesuatu yg m'harukan dan pantas utk d'tiru!!!

Walaupun d'jaman globalisasi yg penuh dgn modernitas dan kepalsuan ini, ternyata masih tersimpan ketulusan cinta d'kalangan manusia...Wahai mahasiswi & p'masinis, tw kah seberapa besar makna yg kalian berikan kpd saya??? sungguh hebat p'juangan & ketulusan yg kalian tunjukkan, hanya doa agar kalian selalu rukun & dapat menjadi keluarga yg sakinah, mawadah, warrohmah aamin :D

*nb: kapan yaa gw bisa merasakan hal tsb? m'cium tangan seseorang dgn penuh takzim guna m'dapat ridho'a dalam segala hal yg akan gw lakukan pada satu hari itu :)..bukan gelar akademik, materi ataupun tampilan fisik yg gw butuhkan melainkan ketulusan dan kekuatan cinta yg ia tawarkan yg sangat gw nilai & butuhkan :D:D:D:D:D

Selasa, 07 Desember 2010

A-BA-TA-TSA :D


Akhirnyaaaaaaaaaaaaaa...dapet juga lagu2 kenangan Neno Warisman feat Aulade Gemintang yg udah gw rindukan selama ini (lebay.com) hahaha, tp bener loh ni album d'rilis sekitar belasan tahun yg lalu dan sekarang udah ga d'temukan lagi "wujud fisik" ni album d toko2 kaset/cd t'dekat :D..Berkat blog salah seorang yg gw temukan d'google maka t'capailah sudah keinginan gw ni ==> special thanks for Mr. Adjie Suladjie (pemilik blog yg saya copy lagu2+lirik album ini)

Jadi teringat kembali kenangan masa kecil (tepat'a ketika gw masih duduk d'bangku Sekolah Dasar alias SD), ketika itu gw yang t'biasa menimba ilmu (ceilah bahasa'a ckckckck) d'sekolah Nasrani mendapatkan hadiah berupa kaset pita (lg jaman gw dulu masih booming2'a tape recorder, ketauan seberapa tua'a ane huehehehe) yg b'judul A-BA-TA-TSA penyanyi'a bunda Neno Warisman feat Aulade Gemintang...ni album berisi 9-10 lagu (gw lupa tepat'a berapa lagu) b'nuansa religius anak2 dengan bahasa Inggris-Indonesia, ibu gw ngasih ni kaset dgn tujuan supaya gw dan adik gw yg waktu masih b'umur 2th mw belajar ngaji

Jujur aja ni album gw rekomendasiin bgt bwt para orang tua yg punya anak kecil cz lagu2'a gampang d'cerna & d'jamin bikin anak anda jd religius (garansi uang kembali deh huehehehe)..cuma sayang ga berapa lama kemudian ni kaset ringsek bin rusak (pa beda'a coba :D) seiring dgn peristiwa tabrakan yg menimpa bokap gw d'sekitar jalan raya Puncak 14th yg lalu, jadi waktu tu bokap gw dengerin ni lagu sambil nyetir tp pa daya mata udah ga kuat dan terjadilah peristiwa tabrakan dengan bus..mungkin karena bokap gw dengerin ni lagu (dengan restu Allah SWT jg pasti'a) kali yaa alhamdulilah bokap gw selamat sentosa (cuma luka lecet d'sekitar dengkul tp bokap masih bisa pulang k'rumah hahahaha) padahal mobil'a ud ringsek seringsek ringsek'a, bahkan wktu bokap gw keluar dr mobil, org2 sekitar ngiranya bokap gw tu hantu cz d'pikir mereka bokap gw udah kembali k'pangkuan Yang Kuasa :)

yahh..tu sekelumit kenangan masa lalu yg ga penting utk d'ceritakan sebener'a dan ga nyambung dgn pa yg mw gw publikasikan d'sini hehehe tp gapapalah, jadikan sbg intermezo aj yaa xixixixi...btw krn lagu2'a da 10 dan gw'a males upload d'sini jadi gw kasih lirik lagu'a aja yaa, pahami dan ajari anak2 atw adik2 kalian yaa :D

01. “A BA TA TSA”
A Ba Ta Tsa, Allah Maha Kuasa
Ja Ha Kho, mari belajar Iqro
A Ba Ta Tsa, Allah is the Al Mighty
Ja Ha Kho, we use Iqro for study
Da Dza Ro Za, dengar perbedaannya
Sa Sya Sho, tentu lain bunyinya
Dho Tho Dzo A Go Fa Qo, itulah lanjutannya
Ka La Ma Na Wa Ha A Ya, ulang dari pertama
Ya … ya … ya … ya … ya … ya … ya …
A Ba Ta Tsa Ja Ha Kho,
Da Dza Ro Za Sa Sya Sho,
Dho Tho Dzo A Go Fa Qo,
Ka La Ma Na Wa Ha A Ya
A Ba Ta Tsa, Allah is the Al Mighty
Ja Ha Kho, we use Iqro for study
Da Dza Ro Za, listen to them carefully
Sa Sya Sho, we say them with clearity
Dho Tho Dzo, coba ulang Dho
A Go Fa Qo, hafalkan segera
A Ba Ta Tsa Ja Ha Kho
Da Dza Ro Za Sa Sya Sho
Dho Tho Dzo A Go Fa Qo
Ka La Ma Na Wa Ha A Ya
Ka La Ma Na, alangkah mudahnya
Wa Ha A Ya, oh lengkaplah semua huruf Hijaiyah
La … la … la … la …, Allah Maha Kuasa
Li … li … li …, Allah is the Al Mighty
Da Dza Ro Za, how beautiful the Hijaiyah
Sa Sya Sho, it’s the guidance from Allah
Dho Tho Dzo A Go Fa Qo
Ka La Ma Na Wa Ha A Ya
Itu kunci rahasia
Al Qur’an yang mulia
A Ba Ta Tsa, Ja Ha Kho Da,
Dza Ro Za Sa, Sya Sho Dho Tho,
Dzo A Go Fa Qo, Ka La Ma Na Wa Ha A Ya
Huruf Hijaiyah, semua pandai membacanya

02. “ALLAH TURUNKAN HUJAN”
Allah turunkan hujan
Dari gumpalan awan
Dari langit yang tinggi
Membasahi seluruh bumi
Bumi jadi subur
Tanah jadi gembur
Allah tumbuhkan sayur mayur
Bumi jadi subur
Tanah jadi gembur
Pantaslah kita bersyukur
Allah makes the rain fall
From clauds up in the sky
The rain falls to the ground
And wets the earth thats dry
The rain makes the earth rich
The plants grow all around
Our garden are so full of life
The rain makes the earth rich
The plants grow all around
We thank God for beauty thats abound

03. “ALWAYS REMEMBER”
Welcome to the fresh crispy morning
Grateful to the great Creator
Working on a cheerful day
Always remember the Mighty God
Watching for the bright afternoon
In my mind ALLAH is the One
Realizing sunset has come around
Only to you, I beg and cry
(Beg and cry to you)
Closing the wonderful night
By calling to you, dear ALLAH
Kusambut pagi yang segar
Bersyukur pada pencipta
Kutempuh siang yang riang
Slalu kuingat Yang Kuasa
Kujelang sore yang cerah
Tak lupa pada Yang Esa
Kusadari senja tlah tiba
Karena-Mu ku memohon
Kututup malam yang indah
Bersujud pada-Mu Allah

04. “ASSALAMU’ALAIKUM”
Assalamu’alaikum, ya Asslamu’alaikum
We welcome you … We welcome you
On this beautiful day, you have come
Showered with his love and his blessings (2X)
Let us open our hearts
To receive Allah’s light
Let us purify our minds
And his peace in our acts you will find
As wee seek Allah’s love
We must strengthen our faith
And in peach and with love
Our families we will raise
Assalamu’alaikum ya Asslamu’alaikum
Selamat datang, ya selamat datang
Di hari yang indah, ditaburkan hidayah
Dalam kasih dan barokah
Dalam cinta Illahiyah
Kita buka hati kita
Agar dimasuki cahaya
Kita jernihkan pikiran
Mengolah kemaslahatan
Kita rawat iman
Karena rindu Tuhan
Kita pikul amanat
Membangun keluarga sakinah

05. HELLO MY DEAR
hello my dear my sisters and brothers
lets pray to Allah x2
five times a day we do everyday we’ll be happy in Gods wayx2
halo kawan, kawanku sayang mari kita sembahyang x2
satu hari 5 kali sujud pada Illahi Robbi x2
hello my dear my sisters and brothers
lets pray to Allah x2

06. MASJID-MASJID HERE I COME
From where i hear the calling adzan
from where the holly qur’an
from where people praise the only one
Alloh, Alloh, the mighty one
masjid, masjid, here i come
peace in my soul that’s what i found
i feel your love and kindness without bond
glory to Alloh the mighty one
dari masjid ku dengar adzan
dari masjid ku dengar qur’an
dari masjid ku dengar puji
pada Alloh ilahi robbi
masjid, masjid, aku datang
damai tentram di kalbu
di dalam mu kurasakan
belai kasih ilahi

07. “MENGAJI DENGAN SENANG HATI”
Starting with the world Bismillah
Looking for ridho of Allah
Let’s stand up straight and all
(come on … come on)
We are ready ones and all
Now we’re ready to go
With Qur’an in our hands
Ya ya ya ya, I’m very happy
Reading the Qur’an with all my buddies
Play games, sing a song, listen to the stories
And now I want to go each day
And learn Al Qur’an this way
It’s fun to learn
We want to learn
And every day we learn
Dengan mengucap Bismillah
Mohon keridhoan Allah
Badan kutegapkan … (Ayo kawan)
Hatiku kukuatkan
Aku pergi mengaji dengan senang hati
Ya ya ya ya, aku gembira
Mengaji dengan teman sebaya
Bermain, bernyanyi dan bercerita
Kini tiada hari lagi
Tanpa ku pergi mengaji
Aku selalu mengaji dengan senang hati
Oh yes I know, I’m all delighted
Reading the Qur’an is my favorite
Playing, singing, telling stories
with all my classmates
I always read the Qur’an
And choose it as my way

08. “SHARE OUR HAPPINESS”
Look at your right and
Look at your left
Who are day, Who are they
Who can’t reach their dreams on their way
With no change to change their way
They are the poorest
They are now helpless
They’re all our brothers (and sisters)
Who live darkness
Who live in sadness
Let’s share our happiness
(Kids) : What shall I share, Mommy?
(Mother) : Whatever you have, honey!
(Kids) : I have nothing, Mommy!
(Mother) : No, you still have something baby
At least you share, your loving
smile, politeness, tenderness,
Let them share our happiness
Lihat itu siapa di kananmu,
Lihat itu siapa di kirimu,
Di jalan jalan yang buntu
Siapa gerangan mereka itu?
Mereka saudara saudara kita
Anak anak yang papa
Yang telah bekerja siang dan malam
Hadapi kenyataan
(Anak) : Yang tak putus asa
(Ibu) : Walau hidup susah
(Anak) : Tak mampu sekolah
(Ibu) : Tak bisa berkarya
Mari berbagi kebahagiaan
Apapun yang kau punya berikan
Walaupun hanya senyuman …
(Ibu & Anak) : Kelembutan, ketulusan, kasih
sayang …

09. “SIAPA YANG MENGAJARKAN”
(Anak) : Ikan bisa berenang
Burung bisa terbang
Kucing bisa mengeong
(Ibu) : Siapa yang mengajarkan?
(Anak) : Allah …
Do you know who taught the fish
To swim freely in the sea
Do you know who taught the birds
To sing the song that you have heard
Do you know who taught the cats
To run fast and chase the rats
They learn only from Allah
Laa ila ha illallah
Siapa yang mengajarkan, ikan bisa berenang
Siapa yang mengajarkan, kicau burung di pohon
Siapa yang mengajarkan, kucing bisa mengeong
Tiada yang mengajarkan, kecuali hanya Tuhan
Do you know who taught the sea
To make waves up at the beach
Do you know who taught the clouds
To make thunder that is loud
Do you know who taught the rose
To make colors as it grows
They learn only from Allah
Laa ila ha illallah
Siapa yang mengajarkan, lautan bergelombang
Siapa yang mengajarkan, awan menjelma hujan
Siapa yang mengajarkan, bunga bunga berkembang
Tiada yang mengajarkan, kecuali hanya Tuhan

10. “THE CREATOR”
Who creates the sunshine
Who creates the blue sky
Who creates the moon light
Who created You and I
Who creates the ocean
Who creates the mountains
Who creates the animals
Who created all of us
The creator Subhanallah,
there is only one Allah
Who blesses us with hidayah,
Alhamdulillah
Matahari bersinar
Langit biru terang
Bulan bintang generlap
Siapa menciptakan?
Samudera gelombang
Gunung, lembah dan jurang
Semua makhluk Tuhan
Allah yang menciptakan
Allah pencipta segalanya
Subhanallah
Allah pemberi karunia hidayah
Alhamdulillah

Kamis, 25 November 2010

Puasa => 3-2=1

Kemarin pas matkul Teori Sosiologi (Tesos), tiba2 p'Robert Lawang selaku dosen gw m'berikan p'tanyaan gini:
"Puasa => 3-2=1...what do you think about it? 2 minutes for analyze this question!!"

Jujur saat itu gw ga da gambaran sedikit pun karna p'tanyaan tsb b'kaitan dgn teori'a Karl Marx yg meyakini bahwa society itu b'landaskan materi..Menurut gw, salah satu tokoh yg teori'a paling susah utk d'pahami adalah Karl Marx ini, teori yg beliau kemukakan sangat amat bagus (karna beliau merasakan sendiri bagaimana rasa'a jd kaum proletar yg d'opresi oleh kaum borjuis) cumaaaaa menurut gw teori'a itu terlalu utopis sehingga tidak m'berikan solusi bagi masyarakat pada umum'a

Balik lagi k'masalah p'tanyaan dosen gw, beberapa orang termasuk gw nyoba utk m'jawab (bahkan da temen gw yg nyoba make perspektif'a Tan Malaka utk m'analisis pertanyaan simpel tsb hehehe) tp semua'a SALAH ckckckck...

"Jawaban kalian hampir betul & bagus semua tp inti dari jawaban'a bukan itu" yah...nama'a jg belajar jd salah2 dikit gapapa lah hehehe :D

Puasa yg d'jalani oleh umat Muslim sbg syariat agama merupakan bentuk pengurangan jumlah makan dan minum, yg normal'a manusia makan 3x sehari kini harus d'kurangi menjadi 2x sehari (saur dan buka puasa) bearti ada sisa 1 kan? nah logika'a & menurut ajaran agama yg betul seharus'a sisa 1 itu adalah saving qt...saving yg nanti'a harus qt berikan pada masyarakat lain yg lebih m'butuhkan (tujuan dari puasa kan selain dapat pahala jg agar qt turut merasakan rasa'a jd kaum proletar, iya ga?) tapi ternyata utk org Indonesia hal tsb ga berlaku...kenapa ga b'laku? karna buat orang Indonesia, Puasa tu bukan halangan utk tidak buka puasa d'cafe/makan b'lebihan saat buka&saur/beli baju baru yg notabene impor dari luar/makan daging saat hari raya, dlll

Menurut pandangan Marx ini salah...Kapitalisme justru d'reproduksi oleh negara dunia ke-3 melalui legitimasi agama karna semua itu justru malah semakin memakmurkan para negara maupun perusahaan kapitalis. Tidak hanya kaum Muslim, hal ini jg b'laku bagi penganut agama lain...bukan agama'a yg salah tp kebiasaan dari penganut'a dalam menyambut hari besar keagamaan-lah yg agak sedikit b'masalah karna seolah b'pihak pada kapitalis, bayangkan saja ketika para umat Nasrani hendak merayakan Natal darimana mereka mendapatkan Pohon Natal dan pernak-pernik'a?? begitu juga dengan umat Muslim maupun umat2 yg lain ketika merayakan Hari Raya Keagamaan'a..mereka seolah b'bondong2 menyerbu mall/toko2 yang menjual komoditi yg mereka inginkan==>komoditi tsb tentu'a merupakan produk kapitalis!!

Taukah kalian bagaimana kapitalis b'prinsip dalam m'jalankan bisnis'a? ketika gw m'baca buku Das Kapital yg d'susun oleh Marx (klo gw ga salah menafsirkannya loh!! hehehe) d'situ d'jelaskan bahwa seharus'a prinsip yg BENAR dlm b'produksi adalah Comoditi-Money-Comodity (C-M-C)=>ketika seorang p'modal m'miliki keinginan utk m'buka sebuah pabrik tekstil, hal pertama yg harus d'persiapkan adalah constant capital: alat pintal, benang, mesin2 (inti'a adalah semua alat produksi yg b'sifat statis) dan variable capital: tenaga kerja alias buruh. d'cthkan oleh Marx apabila si pemodal m'produksi b'kodi2 pakaian otomatis hal yg harus ia p'hatikan adalah kelengkapan & kualitas dari constan capital & kualitas dari variable capital yg ia miliki sehingga bisa m'hasilkan hasil yg maksimal (tentu'a jumlah antara constant capital dan variable capital harus seimbang, t'utama constant capital karena dgn m'miliki constant capital yg b'mutu baik dan jumlah yg m'madai pasti pekerjaan buruh akan lebih ringan) namun sayang'a apabila hal ini d'jalankan maka modal yg d'keluarkan tdk akan sebanding dgn laba yg d'dapat (tentu'a ini bukan merupakan keuntungan bagi para pemodal maka harus d'hindari)

Yang akhir'a d'lakukan oleh para pemodal biasa'a adalah mereka hanya memiliki constan capital seada'a dan menambah jam kerja si buruh (dgn upah yg hanya d'naikkan beberapa ribu saja tentu'a) si buruh d'paksa utk dapat m'hasilkan b'kodi2 pakaian dgn upah minim dan jam kerja yg banyak tidakkah ini merupakan suatu bentuk PENG-EKSPLOITASI-AN??? yg d'eksploitasi adalah buruh namun yg m'dapatkan laba besar siapa? yaa si pemilik modal alias kaum kapitalis tentu'a (dan banyak para umat yg b'bondong2 m'beli pakaian baru dgn harga fantastis dlm rangka menyambut hari raya, m'untungkan siapa coba???). Maka prinsip yg ada d'selewengkan menjadi Money-Commodity-Money (M-C-M) =>dimana uang dialokasikan menjadi komoditi lalu komoditi tsb harus kembali m'hasilkan uang dgn cara m'eksploitasi buruh, prinsip tsb sebenar'a d'luar kontrol sosial

Belum lagi bombardirisasi barang2 impor yang b'asal dari para negara kapitalis yg memang sengaja m'cari celah utk mengeruk keuntungan sebesar2'a dari negaraDunia ke-3 alias periphery alias negara berkembang alias negara MISKIN ini, semua itu d'lakukan oleh para umat dgn b'lindung d'balik legitimasi agama...apakah memang Islam menyarankan ketika qt merayakan Idul Fitri/hari besar lain'a harus dgn b'pakaian baru? harus makan daging import? ataukah agama Nasrani menyarankan bahwa setiap Natal maka para jemaat'a harus merayakan'a dgn m'beli pohon natal & pernak-pernik import? haruskah dgn gaya mewah?? tidak kan? yg d'anjurkan oleh semua agama adalah sebagian yg telah qt saving selama puasa/m'jalankan ibadah menuju hari kemenangan adalah utk d'sumbangkan pada masyarakat yg tidak b'punya..

Namun nampak'a banyak manusia yg belum m'dapatkan 'hidayah' akan hal ini (termasuk saya hohoho)..bukan'a melarang kalian utk merayakan hari raya agama secara besar2an atw mewah (tu sih hak kalian) namun tidakkah kalian menyadari bahwa dgn melakukan hal tsb qt telah mengUNTUNGkan kapitalis dan meRUGIkan masyarakat negara sendiri yg notabene adalah proletar? agak miris ketika mendengar d'salah satu radio swasta yg menyiarkan berita ttg "Perancis menyatakan bahwa 80% keuntungan yg d'dapatkan oleh Perancis melalui Carefour adalah berasal dari Indonesia"..aduh..aduh hebat yaa Indonesia, negara miskin tapi menyumbang kekayaan bwt negara kaya ckckckck saluuuutttttttt...semoga qt d'berikan berkah oleh Allah SWT karena telah b'sedekah pada negara2 maju aamin (hahahahaha)

Sekian dan terima kasih :D:D:D:D:D:D:D:D:D:D

Senin, 22 November 2010

Biography of Rachel Corrie


Rachel Corrie (April 10, 1979–March 16, 2003) was a member of the International Solidarity Movement (ISM) who traveled as an activist to the Gaza Strip during the Al-Aqsa Intifada. She was killed in Rafah when she tried to obstruct an Israel Defense Forces (IDF) Caterpillar D9 bulldozer, in an effort to prevent what she believed was a home demolition. The circumstances of her death are disputed: the ISM claims that the bulldozer driver deliberately ran over her twice, while the IDF claims that the bulldozer driver didn't see her and that the cause of death was falling debris pushed over by the bulldozer. Other commentators speculated that the driver failed to see her or expected her to jump out of the way.

Her death sparked intense controversy, with various advocates blaming it on the IDF, the ISM, Palestinian violence, and on Corrie herself.

CORRIE'S DEATH
The Israeli military frequently uses armored bulldozers to destroy buildings and farmland in Rafah, inside what Israel has claimed as a "security zone" ("no man's land") near the border with Egypt. The IDF says that the demolitions are intended to uncover explosive devices, and destroy smuggling tunnels and firing positions. Palestinians are sometimes killed in demolition operations, which critics consider to be a form of collective punishment in violation of international law. Proponents see them as a legitimate measure of self-defense.

On March 16, 2003, Corrie was in a group of seven ISM activists (three British and four Americans) attempting to disrupt what they thought were house demolitions. The IDF later said it was not intending to demolish houses but was clearing debris and shrubbery to expose explosive devices.

The following is a description from Joseph Smith, an ISM activist from Kansas City, Missouri, of the events leading to Corrie's death: " noticed that two Israeli Army bulldozers and one tank entered onto Palestinian civilian property near the border and demolishing farmland and other already damaged structures. The military machine was severely threatening near-by homes, so the 3 activists went up onto the roof of one home, and then called for others to come.

:", I arrived, and one of the three activists in the house joined me on the ground . . . e began to disrupt the work of the bulldozers . . . At this point, Rachel and the two other activists joined us . . . Rachel and a British activist were wearing jackets that were fluorescent orange and had reflective stripping . . . , Rachel and two other activists began interfering with the other bulldozer, which was attempting to destroy grass and other plants on what used to be farmland. They stood and sat in its path, and though it would drive very close to them, and even move the earth on which they were sitting, it always stopped in time to avoid injuring them . . . , one bulldozer pushed Will, an American activist, up against a pile of barbed wire. Fortunately, the bulldozer stopped and withdrew just in time to avoid injuring him seriously, but we had to dig him out of the rubble, and unhook his clothing from the wire. The tank approached to see if he was ok. One soldier stuck his head out of the tank to see, and he looked quite shocked and dumbfounded, but said nothing . . . , he bulldozer drivers began waving at us, making faces, laughing, and shouting what sounded like lewd comments. One even removed his helmet and posed for a picture, which unfortunately didn't turn out. :", ne bulldozer, serial number 949623, began to work near the house of a physician who is a friend of ours . . . Rachel sat down in the pathway of the bulldozer . . . continued driving forward headed straight for Rachel. When it got so close that it was moving the earth beneath her, she climbed onto the pile of rubble being pushed by the bulldozer. She got so high onto it that she was at eye-level with the cab of the bulldozer. . . . Despite this, he continued forward, which pulled her legs into the pile of rubble, and pulled her down out of view of the driver . . . We ran towards him, and waved our arms and shouted, one activist with the megaphone. But continued forward, until Rachel was underneath the central section of the bulldozer . . . Despite the obviousness of her position, the bulldozer began to reverse, without lifting its blade, and drug the blade over her body again. He continued to reverse until he was on the boarder strip, about 100 meters away, and left her crushed body in the sand. Three activists ran to her and began administering first-responder medical treatment . . . She said, "My back is broken!" but nothing else . . . :", the ambulance arrived . . . She was still breathing and her eyes were open, but she was clearly in a great deal of pain . . . She was brought directly to the emergency room, and was in there when I arrived in a taxi. , she was pronounced dead . . ." Israeli journalist Judy Lash Balint, who was not present, disputes this account on her weblog, and claims that ISM's version is full of contradictions and misinformation. A major point of dispute is Corrie's interaction with the bulldozer and what really caused her death — a stroke from the blade or a falling debris, or whether she was crushed under the bulldozer tracks and blade. The eyewitness accounts of various ISM members and Palestinian witnesses are not consistent on these points. For example, they do not agree on whether Corrie was at first standing, sitting, kneeling, or lying in the path of the bulldozer. Though Joseph Smith said, "She sat down in front of it ...", other eyewitnesses described the event differently. Tom Dale of ISM stated "Rachel knelt down in its way," Greg Schnabel of ISM stated "Rachel was standing in front of this home," Richard Purssell of ISM stated "Rachel stood to confront the bulldozer ..." while Ali Al-Shaar (a Palestinian) stated "The American girl was lying in front of the bulldozer ..." Joseph Smith said " continued to drive until she was forced onto the top of the dirt he was pushing," Tom Dale stated "The bulldozer reached her and she began to stand up, climbing onto the mound of earth," Greg Schnabel stated "The bulldozer began to push up the ground from beneath her feet," Richard Purssell stated "Rachel climbed up the pile and at the one stage was looking into the cabin window," and Ali Al-Shaar stated "... the bulldozer took sand and put it over her."

Richard Purssell stated "She began to slide down the pile, however as soon as her feet touched the ground for some reason she fell forward. Maybe her foot was caught or the weight of the soil pushed her forward."

ISM activist Tom Dale was standing just yards away from Corrie. He told journalist Joshua Hammer, Jerusalem bureau chief for Newsweek:

:"The bulldozer built up earth in front of it. Its blade was slightly dug into the earth. She began to stand up. The earth was pushed over her feet. She tried to climb on top of the earth, to avoid being overwhelmed. She climbed to the point where her shoulders were above the top lip of the blade. She was standing on this pile of earth. As the bulldozer continued, she lost her footing, and she turned and fell down this pile of earth. Then it seemed like she got her foot caught under the blade. She was helpless, pushed prostrate, and looked absolutely panicked, with her arms out, and the earth was piling itself over her. The bulldozer continued so that the place where she fell down was directly beneath the cockpit. I think she would have been between the treads. The whole took place in about six or seven seconds," (Mother Jones, Sept-Oct 2003).

Smith's claim that they heard the bulldozer driver shouting at them (Smith, section 16:00-16:45 ), is contradicted by the driver. Dooby, an army reservist and Russian immigrant, told Hammer it is hard to communicate from the cabin of the bulldozer, because it is hard to see or hear. Armored bulldozers have noisy engines and thick plates of glass. Dooby has long experience as a bulldozer operator, according to Joshua Hammer. Hammer writes that, in an interview broadcast on Israeli television, Dooby said his field of vision was limited inside the D9 cabin and that he had no idea Corrie was in front of the machine. Dooby said:

:"You can't hear, you can't see well. You can go over something and you'll never know. I scooped up some earth, I couldn't see anything. I pushed the earth, and I didn't see her at all. Maybe she was hiding in there."
The IDF produced a video about Corrie's death that includes footage taken from inside the cockpit of a D9. It makes a "credible case," writes Hammer, who has not seen the video, that "the operators, peering out through narrow, double-glazed, bulletproof windows, their view obscured behind pistons and the giant scooper, might not have seen Corrie kneeling in front of them," (Mother Jones). ISM disputes the contents of the Mother Jones article. The ISM also placed photographs on a website it claimed showed the events leading up to Corrie's death. AP, Reuters, and many Internet discussion pages reported that the photographs showed two (perhaps three) different bulldozers and inconsistent pictures of the sun's movement across the skies. The ISM then changed the site to show a more consistent group of photographs.

Sumber: http://www.spiritus-temporis.com/rachel-corrie/corrie-s-death.html

Biografi B.J. Habibie


Masa Muda
Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie atau dikenal sebagai BJ Habibie (73 tahun) merupakan pria Pare-Pare (Sulawesi Selatan) kelahiran 25 Juni 1936. Habibie menjadi Presiden ke-3 Indonesia selama 1.4 tahun dan 2 bulan menjadi Wakil Presiden RI ke-7. Habibie merupakan “blaster” antara orang Jawa [ibunya] dengan orang Makasar/Pare-Pare [ayahnya].


Dimasa kecil, Habibie telah menunjukkan kecerdasan dan semangat tinggi pada ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya Fisika. Selama enam bulan, ia kuliah di Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB), dan dilanjutkan ke Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule – Jerman pada 1955. Dengan dibiayai oleh ibunya, R.A. Tuti Marini Puspowardoyo, Habibie muda menghabiskan 10 tahun untuk menyelesaikan studi S-1 hingga S-3 di Aachen-Jerman.

Berbeda dengan rata-rata mahasiswa Indonesia yang mendapat beasiswa di luar negeri, kuliah Habibie (terutama S-1 dan S-2) dibiayai langsung oleh Ibunya yang melakukan usaha catering dan indekost di Bandung setelah ditinggal pergi suaminya (ayah Habibie). Habibie mengeluti bidang Desain dan Konstruksi Pesawat di Fakultas Teknik Mesin. Selama lima tahun studi di Jerman akhirnya Habibie memperoleh gelar Dilpom-Ingenenieur atau diploma teknik (catatan : diploma teknik di Jerman umumnya disetarakan dengan gelar Master/S2 di negara lain) dengan predikat summa cum laude.

Pak Habibie melanjutkan program doktoral setelah menikahi teman SMA-nya, Ibu Hasri Ainun Besari pada tahun 1962. Bersama dengan istrinya tinggal di Jerman, Habibie harus bekerja untuk membiayai biaya kuliah sekaligus biaya rumah tangganya. Habibie mendalami bidang Desain dan Konstruksi Pesawat Terbang. Tahun 1965, Habibie menyelesaikan studi S-3 nya dan mendapat gelar Doktor Ingenieur (Doktor Teknik) dengan indeks prestasi summa cum laude.

Karir di Industri

Selama menjadi mahasiswa tingkat doktoral, BJ Habibie sudah mulai bekerja untuk menghidupi keluarganya dan biaya studinya. Setelah lulus, BJ Habibie bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm atau MBB Hamburg (1965-1969 sebagai Kepala Penelitian dan Pengembangan pada Analisis Struktrur Pesawat Terbang, dan kemudian menjabat Kepala Divisi Metode dan Teknologi pada industri pesawat terbang komersial dan militer di MBB (1969-1973). Atas kinerja dan kebriliannya, 4 tahun kemudian, ia dipercaya sebagai Vice President sekaligus Direktur Teknologi di MBB periode 1973-1978 serta menjadi Penasihast Senior bidang teknologi untuk Dewan Direktur MBB (1978 ). Dialah menjadi satu-satunya orang Asia yang berhasil menduduki jabatan nomor dua di perusahaan pesawat terbang Jerman ini.

Sebelum memasuki usia 40 tahun, karir Habibie sudah sangat cemerlang, terutama dalam desain dan konstruksi pesawat terbang. Habibie menjadi “permata” di negeri Jerman dan iapun mendapat “kedudukan terhormat”, baik secara materi maupun intelektualitas oleh orang Jerman. Selama bekerja di MBB Jerman, Habibie menyumbang berbagai hasil penelitian dan sejumlah teori untuk ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang Thermodinamika, Konstruksi dan Aerodinamika. Beberapa rumusan teorinya dikenal dalam dunia pesawat terbang seperti “Habibie Factor“, “Habibie Theorem” dan “Habibie Method“.

Kembali ke Indonesia
Pada tahun 1968, BJ Habibie telah mengundang sejumlah insinyur untuk bekerja di industri pesawat terbang Jerman. Sekitar 40 insinyur Indonesia akhirnya dapat bekerja di MBB atas rekomendasi Pak Habibie. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan skill dan pengalaman (SDM) insinyur Indonesia untuk suatu saat bisa kembali ke Indonesia dan membuat produk industri dirgantara (dan kemudian maritim dan darat). Dan ketika (Alm) Presiden Soeharto mengirim Ibnu Sutowo ke Jerman untuk menemui seraya membujuk Habibie pulang ke Indonesia, BJ Habibie langsung bersedia dan melepaskan jabatan, posisi dan prestise tinggi di Jerman. Hal ini dilakukan BJ Habibie demi memberi sumbangsih ilmu dan teknologi pada bangsa ini. Pada 1974 di usia 38 tahun, BJ Habibie pulang ke tanah air. Iapun diangkat menjadi penasihat pemerintah (langsung dibawah Presiden) di bidang teknologi pesawat terbang dan teknologi tinggi hingga tahun 1978. Meskipun demikian dari tahun 1974-1978, Habibie masih sering pulang pergi ke Jerman karena masih menjabat sebagai Vice Presiden dan Direktur Teknologi di MBB.

Habibie mulai benar-benar fokus setelah ia melepaskan jabatan tingginya di Perusahaan Pesawat Jerman MBB pada 1978. Dan sejak itu, dari tahun 1978 hingga 1997, ia diangkat menjadi Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) sekaligus merangkap sebagai Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Disamping itu Habibie juga diangkat sebagai Ketua Dewan Riset Nasional dan berbagai jabatan lainnya.


Ketika menjadi Menristek, Habibie mengimplementasikan visinya yakni membawa Indonesia menjadi negara industri berteknologi tinggi. Ia mendorong adanya lompatan dalam strategi pembangunan yakni melompat dari agraris langsung menuju negara industri maju. Visinya yang langsung membawa Indonesia menjadi negara Industri mendapat pertentangan dari berbagai pihak, baik dalam maupun luar negeri yang menghendaki pembangunan secara bertahap yang dimulai dari fokus investasi di bidang pertanian. Namun, Habibie memiliki keyakinan kokoh akan visinya, dan ada satu “quote” yang terkenal dari Habibie yakni :

“I have some figures which compare the cost of one kilo of airplane compared to one kilo of rice. One kilo of airplane costs thirty thousand US dollars and one kilo of rice is seven cents. And if you want to pay for your one kilo of high-tech products with a kilo of rice, I don’t think we have enough.” (Sumber : BBC: BJ Habibie Profile -1998.)

Kalimat diatas merupakan senjata Habibie untuk berdebat dengan lawan politiknya. Habibie ingin menjelaskan mengapa industri berteknologi itu sangat penting. Dan ia membandingkan harga produk dari industri high-tech (teknologi tinggi) dengan hasil pertanian. Ia menunjukkan data bahwa harga 1 kg pesawat terbang adalah USD 30.000 dan 1 kg beras adalah 7 sen (USD 0,07). Artinya 1 kg pesawat terbang hampir setara dengan 450 ton beras. Jadi dengan membuat 1 buah pesawat dengan massa 10 ton, maka akan diperoleh beras 4,5 juta ton beras.

Pola pikir Pak Habibie disambut dengan baik oleh Pak Harto.Pres. Soeharto pun bersedia menggangarkan dana ekstra dari APBN untuk pengembangan proyek teknologi Habibie. Dan pada tahun 1989, Suharto memberikan “kekuasan” lebih pada Habibie dengan memberikan kepercayaan Habibie untuk memimpin industri-industri strategis seperti Pindad, PAL, dan PT IPTN.

Habibie menjadi RI-1
Secara materi, Habibie sudah sangat mapan ketika ia bekerja di perusahaan MBB Jerman. Selain mapan, Habibie memiliki jabatan yang sangat strategis yakni Vice President sekaligus Senior Advicer di perusahaan high-tech Jerman. Sehingga Habibie terjun ke pemerintahan bukan karena mencari uang ataupun kekuasaan semata, tapi lebih pada perasaan “terima kasih” kepada negara dan bangsa Indonesia dan juga kepada kedua orang tuanya. Sikap serupa pun ditunjukkan oleh Kwik Kian Gie, yakni setelah menjadi orang kaya dan makmur dahulu, lalu Kwik pensiun dari bisnisnya dan baru terjun ke dunia politik. Bukan sebaliknya, yang banyak dilakukan oleh para politisi saat ini yang menjadi politisi demi mencari kekayaan/popularitas sehingga tidak heran praktik korupsi menjamur.

Tiga tahun setelah kepulangan ke Indonesia, Habibie (usia 41 tahun) mendapat gelar Profesor Teknik dari ITB. Selama 20 tahun menjadi Menristek, akhirnya pada tanggal 11 Maret 1998, Habibie terpilih sebagai Wakil Presiden RI ke-7 melalui Sidang Umum MPR. Di masa itulah krisis ekonomi (krismon) melanda kawasan Asia termasuk Indonesia. Nilai tukar rupiah terjun bebas dari Rp 2.000 per dolar AS menjadi Rp 12.000-an per dolar. Utang luar negeri jatuh tempo sehinga membengkak akibat depresiasi rupiah. Hal ini diperbarah oleh perbankan swasta yang mengalami kesulitan likuiditas. Inflasi meroket diatas 50%, dan pengangguran mulai terjadi dimana-mana.

Pada saat bersamaan, kebencian masyarakat memuncak dengan sistem orde baru yang sarat Korupsi, Kolusi, Nepotisme yang dilakukan oleh kroni-kroni Soeharto (pejabat, politisi, konglomerat). Selain KKN, pemerintahan Soeharto tergolong otoriter, yang menangkap aktivis dan mahasiswa vokal.

Dipicu penembakan 4 orang mahasiswa (Tragedi Trisakti) pada 12 Mei 1998, meletuslah kemarahan masyarakat terutama kalangan aktivis dan mahasiswa pada pemerintah Orba. Pergerakan mahasiswa, aktivis, dan segenap masyarakat pada 12-14 Mei 1998 menjadi momentum pergantian rezim Orde Baru pimpinan Pak Hato. Dan pada 21 Mei 1998, Presiden Soeharto terpaksa mundur dari jabatan Presiden yang dipegangnya selama lebih kurang 32 tahun. Selama 32 tahun itulah, pemerintahan otoriter dan sarat KKN tumbuh sumbur. Selama 32 tahun itu pula, banyak kebenaran yang dibungkam. Mulai dari pergantian Pemerintah Soekarno (dan pengasingan Pres Soekarno), G30S-PKI, Supersemar, hingga dugaan konspirasi Soeharto dengan pihak Amerika dan sekutunya yang mengeruk sumber kekayaan alam oleh kaum-kaum kapitalis dibawah bendera korpotokrasi (termasuk CIA, Bank Duni, IMF dan konglomerasi).

Soeharto mundur, maka Wakilnya yakni BJ Habibie pun diangkat menjadi Presiden RI ke-3 berdasarkan pasal 8 UUD 1945. Namun, masa jabatannya sebagai presiden hanya bertahan selama 512 hari. Meski sangat singkat, kepemimpinan Presiden Habibie mampu membawa bangsa Indonesia dari jurang kehancuran akibat krisis. Presiden Habibie berhasil memimpin negara keluar dari dalam keadaan ultra-krisis, melaksanankan transisi dari negara otorian menjadi demokrasi. Sukses melaksanakan pemilu 1999 dengan multi parti (48 partai), sukses membawa perubahan signifikn pada stabilitas, demokratisasi dan reformasi di Indonesia.

Habibie merupakan presiden RI pertama yang menerima banyak penghargaan terutama di bidang IPTEK baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Jasa-jasanya dalam bidang teknologi pesawat terbang mengantarkan beliau mendapat gelar Doktor Kehormatan (Doctor of Honoris Causa) dari berbagaai Universitas terkemuka dunia, antara lain Cranfield Institute of Technology dan Chungbuk University.


Salah satu pertanyaan umum dan masih banyak orang tidak mengetahui adalah bagaimana Habibie yang tinggal di Pulau Celebes bisa bertemu dan akrab dengan Soeharto yang menghabiskan hampir seluruh hidupnya di Pulau Jawa?

Pertemuan pertama kali Habibie dengan Soeharto terjadi pada tahun 1950 ketika Habibie berumur 14 tahun. Pada saat itu, Soeharto (Letnan Kolonel) datang ke Makasar dalam rangka memerangi pemberontakan/separatis di Indonesia Timur pada masa pemerintah Soekarno. Letkol Soeharto tinggal berseberangan dengan rumah keluarga Alwi Abdul Jalil Habibie. Karena ibunda Habibie merupakan orang Jawa, maka Soeharto pun (orang Jawa) diterima sangat baik oleh keluarga Habibie. Bahkan, Soeharto turut hadir ketika ayahanda Habibie meninggal. Selain itu, Soeharto pun menjadi “mak comblang” pernikahan adik Habibie dengan anak buah (prajurit) Letkol Soeharto. Kedekatan Soeharto-Habibie terus berlanjut meskipun Soeharto telah kembali ke Pulau Jawa setelah berhasil memberantas pemberontakan di Indonesia Timur.

Setelah Habibie menyelesaikan studi (sekitar 10 tahun) dan bekerja selama hampir selama 9 tahun (total 19 tahun di Jerman), akhirnya Habibie dipanggil pulang ke tanah air oleh Pak Harto. Meskipun ia tidak mendapat beasiswa studi ke Jerman dari pemerintah, pak Habibie tetap bersedia pulang untuk mengabdi kepada negara, terlebih permintaan tersebut berasal dari Pak Harto yang notabene adalah ‘seorang guru’ bagi Habibie. Habibie pun memutuskan kembali ke Indonesia untuk memberi ilmu kepada rakyat Indonesia, kembali untuk membangun industri teknologi tinggi di nusantara.

Bersama Ibnu Sutowo, Habibie kembali ke Indonesia dan bertemu dengan Presiden Soeharto pada tanggal 28 Januari 1974. Habibie mengusulkan beberapa gagasan pembangunan seperti berikut:

* Gagasan pembangunan industri pesawat terbang nusantara sebagai ujung tombak industri strategis * Gagasan pembentukan Pusat Penelitan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek) * Gagasan mengenai Badan Pengkajian dan Penerapan Ilmu Teknologi (BPPT)
Gagasan-gagasan awal Habibie menjadi masukan bagi Soeharto, dan mulai terwujud ketika Habibie menjabat sebagai Menristek periode 1978-1998.

Namun, dimasa tuanya, hubungan Habibie-Soeharto tampaknya retak. Hal ini dikarenakan berbagai kebijakan Habibie yang disinyalir “mempermalukan” Pak Harto. Pemecatan Letjen (Purn) Prabowo Subianto dari jabatan Kostrad karena memobilisasi pasukan kostrad menuju Jakarta (Istana dan Kuningan) tanpa koordinasi atasan merupakan salah satu kebijakan yang ‘menyakitkan’ pak Harto. Padahal Prabowo merupakan menantu kesayangan Pak Harto yang telah dididik dan dibina menjadi penerus Soeharto. Pemeriksaan Tommy Soeharto sebagai tersangka korupsi turut membuat Pak Harto ‘gerah’ dengan kebijakan pemerintahan BJ Habibe, terlebih dalam beberapa kali kesempatan di media massa, BJ Habibie memberi lampu hijau untuk memeriksa Pak Harto. Padahal Tommy Soeharto merupakan putra “emas’ Pak Harto. Dan sekian banyak kebijakan berlawanan dengan pemerintah Soeharto dibidang pers, politik, hukum hingga pembebasan tanpa syarat tahanan politik Soeharto seperti Sri Bintang Pamungkas dan Mukhtar Pakpahan.

Habibie : Bapak Teknologi Indonesia*

Pemikiran-pemikiran Habibie yang “high-tech” mendapat “hati” pak Harto. Bisa dikatakan bahwa Soeharto mengagumi pemikiran Habibie, sehingga pemikirannya dengan mudah disetujui pak Harto. Pak Harto pun setuju menganggarkan “dana ekstra” untuk mengembangkan ide Habibie. Kemudahan akses serta kedekatan Soeharto-Habibie dianggap oleh berbagai pihak sebagai bentuk kolusi Habibie-Soeharto. Apalagi, beberapa pihak tidak setuju dengan pola pikir Habibie mengingat pemerintah Soeharto mau menghabiskan dana yang besar untuk pengembangan industri-industri teknologi tinggi seperti saran Habibie.

Tanggal 26 April 1976, Habibie mendirikan PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio dan menjadi industri pesawat terbang pertama di Kawasan Asia Tenggara (catatan : Nurtanio meruapakan Bapak Perintis Industri Pesawat Indonesia). Industri Pesawat Terbang Nurtanio kemudian berganti nama menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) pada 11 Oktober 1985, kemudian direkstrurisasi, menjadi Dirgantara Indonesia (PT DI) pada Agustuts 2000. Perlakuan istimewapun dialami oleh industri strategis lainnya seperti PT PAL dan PT PINDAD.

Sejak pendirian industri-industri statregis negara, tiap tahun pemerintah Soeharto menganggarkan dana APBN yang relatif besar untuk mengembangkan industri teknologi tinggi. Dan anggaran dengan angka yang sangat besar dikeluarkan sejak 1989 dimana Habibie memimpin industri-industri strategis. Namun, Habibie memiliki alasan logis yakni untuk memulai industri berteknologi tinggi, tentu membutuhkan investasi yang besar dengan jangka waktu yang lama. Hasilnya tidak mungkin dirasakan langsung. Tanam pohon durian saja butuh 10 tahun untuk memanen, apalagi industri teknologi tinggi. Oleh karena itu, selama bertahun-tahun industri strategis ala Habibie masih belum menunjukan hasil dan akibatnya negara terus membiayai biaya operasi industri-industri strategis yang cukup besar.

Industri-industri strategis ala Habibie (IPTN, Pindad, PAL) pada akhirnya memberikan hasil seperti pesawat terbang, helikopter, senjata, kemampuan pelatihan dan jasa pemeliharaan (maintenance service) untuk mesin-mesin pesawat, amunisi, kapal, tank, panser, senapan kaliber, water canon, kendaraan RPP-M, kendaraan combat dan masih banyak lagi baik untuk keperluan sipil maupun militer.

Untuk skala internasional, BJ Habibie terlibat dalam berbagai proyek desain dan konstruksi pesawat terbang seperti Fokker F 28, Transall C-130 (militer transport), Hansa Jet 320 (jet eksekutif), Air Bus A-300, pesawat transport DO-31 (pesawat dangn teknologi mendarat dan lepas landas secara vertikal), CN-235, dan CN-250 (pesawat dengan teknologi fly-by-wire). Selain itu, Habibie secara tidak langsung ikut terlibat dalam proyek perhitungan dan desain Helikopter Jenis BO-105, pesawat tempur multi function, beberapa peluru kendali dan satelit.


Karena pola pikirnya tersebut, maka saya menganggap beliau sebagai bapak teknologi Indonesia, terlepaskan seberapa besar kesuksesan industri strategis ala Habibie. Karena kita tahu bahwa pada tahun 1992, IMF menginstruksikan kepada Soeharto agar tidak memberikan dana operasi kepada IPTN, sehingga pada saat itu IPTN mulai memasuki kondisi kritis. Hal ini dikarenakan rencana Habibie membuat satelit sendiri (catatan : tahun 1970-an Indonesia merupakan negara terbesar ke-2 pemakaian satelit), pesawat sendiri, serta peralatan militer sendiri. Hal ini didukung dengan 40 0rang tenaga ahli Indonesia yang memiliki pengalaman kerja di perusahaan pembuat satelit Hughes Amerika akan ditarik pulang ke Indonesia untuk mengembangkan industri teknologi tinggi di Indonesia. Jika hal ini terwujud, maka ini akan mengancam industri teknologi Amerika (mengurangi pangsa pasar) sekaligus kekhawatiran kemampuan teknologi tinggi dan militer Indonesia.

Rabu, 27 Oktober 2010

Selamat Jalan Mbah Maridjan.....


Innalillahi wa innailaihi raji'un...telah berpulang ke Rahmatullah sosok kharismatik penjaga Gunung Merapi atau yang lebih qt kenal dengan sebutan kuncen: Mbah Maridjan. Mbah Maridjan d'temukan tewas dalam keadaan sujud d'rumahnya ketika bencana erupsi gunung merapi terjadi.

Mbah Maridjan yang bernama asli: Mas Penewu Suraksohargo; lahir di Dukuh Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman pada tahun 1927) adalah seorang juru kunci gunung Merapi. Amanah sebagai juru kunci ini diperoleh dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Ia mulai menjabat sebagai wakil juru kunci pada tahun 1970. Jabatan sebagai juru kunci lalu ia sandang sejak tahun 1982.

Masih segar dalam ingatan, ketika gunung merapi d'prediksi akan meletus di tahun 2006...ketika itu banyak pihak (termasuk Sultan HB X) turun tangan untuk m'evakuasi Mbah Maridjan ini tapi apa jawaban beliau?? "lebih baik saya ditembak mati daripada harus meninggalkan tugas saya sebagai kuncen!"

Jawaban yang tegas & mengandung nilai pengabdian & dedikasi yg tinggi terhadap profesi, kematian beliau t'bilang cukup m'harukan karena secara tidak langsung Mbah Maridjan seolah melakukan tindakan bunuh diri. Jadi inget bukunya Emile Durkheim yg b'judul Suicide yang m'jelaskan tentang tipe2 tindakan bunuh diri & faktor penyebab'a yg saat itu marak terjadi d'Perancis. Tipe "pengorbanan diri" yg dilakukan oleh Mbah Marijan termasuk dalam tipe altruistic suicide dimana bunuh diri ini disebabkan karena integrasi sosial yg terlalu kokoh, tipe bunuh diri altrustik ini terbagi lagi menjadi 3 sub-tipe, yaitu:
  1. Obligatory altruistic suicide: bunuh diri yg dilakukan seseorang bukan karena hal ini merupakan haknya, tetapi karena kewajiban'a.
  2. Optional altruistic suicide: bunuh diri yg dilakukan bukan atas dasar kewajiban yg d'tetapkan secara eksplisit oleh masyarakat tetapi atas dukungan masyarakat.
  3. Acute atruistic suicide: bunuh diri dimana si pelaku membunuh diri'a murni karena kepuasan semata utk mengorbankan diri.
Menurut analisa saya, kasus yang menimpa Mbah Marijan ini tergolong dalam sub tipe yang ke-2, yaitu optional atruistic suicide dimana tidak ada peraturan yang mewajibkan Mbah Marijan utk melakukan tindakan suicide tersebut namun karena dedikasi beliau yg begitu besar terhadap tugas menyebabkan beliau secara sukarela mengorbankan diri'a utk mengemban tugas'a sampai akhir hayat. Durkheim berasumsi bahwa tingkat bunuh diri dapat dikategorikan berdasarkan lama waktu kedinasan, kepangkatan dan kesukarelaan memasuki dunia "profesi". Durkheim m'jelaskan bahwa semakin lama masa "dinas" seseorang maka semakin tinggi p'hayatannya tentang moral dunia "profesinya" dan semakin terserap pula mereka ke dalam profesi'a, hal ini m'buat kerelaan utk mengorbankan diri menjadi lebih besar.

Inilah yang terjadi pada diri seorang kakek bernama Mbah Maridjan, karena kecintaan beliau terhadap gunung merapi & p'hormatan beliau terhadap Sultan HB IX yang telah m'percayakan "tugas penjagaan" kepada beliau membuat Mbah Maridjan rela mengorbankan diri'a demi menjaga gunung merapi. Nilai inilah yang harus qt petik dan contoh sbg generasi muda dalam kehidupan, bukan maksud'a utk menyarankan melakukan tindakan bunuh diri tapi nilai tanggung jawab & loyalitas pada pekerjaan yg harus qt tiru.....

@least saya cuma bisa bilang: saluuuuuttttttttttt untuk Mbah Maridjan :D

Minggu, 24 Oktober 2010

The Little Hero: Iqbal Masih's Story


Semakin hari semakin membanggakan saja para generasi muda dunia ini :D..walaupun terhimpit dengan masalah ekonomi, SARA, keterbatasan jaringan, dll tapi tidak m'goyahkan semangat anak-anak ini untuk mengembangkan dan m'aplikasikan hati nurani mereka bagi perdamaian dunia. Sebener'a ada banyak anak-anak dari berbagai belahan dunia yang telah b'juang dan b'partisipasi secara vokal & aktif dalam m'perjuangkan perdamaian dunia, tapi yang akan coba saya bahas disini (d'blog ni) hanya satu orang anak yang sangat m'buat saya terharu baca kisah'a (walopun hanya lewat internet hiks..hiks), yaitu Iqbal Masih

Iqbal Masih (Urdu: اقبال مسیح) adalah seorang anak Pakistan yang lahir pada tahun 1983. Pada usia 5th, ia dijual oleh keluarganya di pabrik karpet/permadani di kota kecil Muridke dekat Lahore. Keluarganya terpaksa menjual Iqbal karena terlilit kemiskinan, sesuatu yang lumrah di wilayahnya. Begitu lahir, ayahnya, Saif Masih, kabur sedangkan Ibunya, Inayat, hanya bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Tahun 1986, kakak Iqbal menikah, dan keluarga itu membutuhkan biaya 600 rupee (12 US $ waktu itu) untuk pesta pernikahan tersebut. Untuk membayar biaya pernikahan inilah, Iqbal dijual sebesar 12 US $. Selama setahun ia bekerja magang tanpa dibayar, kemudian ia dibayar 20 sen US dolar /hari, tetapi ia tidak pernah menerima uangnya, karena dianggap sebagai bagian pengurangan utangnya oleh empunya pabrik -rentenir yang membeli Iqbal dari keluarganya-.

Iqbal dan buruh cilik lainnya harus bekerja selama 14 jam/hari dengan posisi jongkok & tanpa bicara selama 6 hari/minggu. Hal ini menyebabkan postur tubuh Iqbal dan buruh cilik lainnya menjadi tidak normal (bahkan postur tubuh Iqbal ketika b'usia 12th mirip dengan postur tubuh anak b'umur 6th).

Utang Iqbal bertambah setiap hari karena harus membeli makan dan alat yang dipakainya untuk bekerja pada rentenir itu juga. Kalau ia membuat kesalahan, ia didenda, dan dendanya juga menjadi bagian utangnya juga. Keluarga Iqbal juga terus meminjam uang kepada rentenir itu. Jadi semakin bertambah umurnya, uatang Iqbal semakin banyak. Pada saat Iqbal berumur 10 tahun, utangnya menjadi 260 US $.

Apa yang membedakan Iqbal dan anak miskin lain dikampungnya? Ia selalu gembira, optimis, berspirit tinggi, tidak pernah kelihatan kepercayaan akan masa depan. Pada umur 10 tahun ia kabur, lari ke polisi. Bukannya ditolong, ia malah dikembalikan ke tempat perbudakannya itu. Akibatnya untuk beberapa lama, ia digantung terbalik, dengan kakinya diikat di atap.

Tidak kapok, ia kabur lagi. Kali ini tidak ke polisi, atau ke rumah, tetapi kabur jauh, sampai suatu saat ia bertemu dengan orang dari Bonded Labor Liberation Front. Mereka berdua kemudian bekerja sama, meningkatkan kesadaran masyarakat Pakistan, dan kemudian mendunia. Iqbal dengan berani terlibat langsung membebaskan anak2 dari berbagai perusahaan batu bata dan permadani . Secara langsung dan tidak langsung, ia membebaskan 3000 anak dari kerja paksa semacam itu.

Namun perjuangannya yang luar biasa dan menggemparkan dunia itu m'buat para sindikat karpet di Pakistan marah besar lantaran Iqbal berhasil m'publikasikan persoalan pekerja anak industri pada dunia. Pada tanggal 16 April 1995, Minggu Easter, Iqbal dibunuh orang yang mengendarai sepeda dengan shotgun. Diduga ia dibunuh oleh Carpet Mafia karena gerakan Iqbal menyebabkan kerugian besar untuk perusahaan permadani yang mempekerjakan anak-anak. Sampai sekarang pembunuhan itu tidak pernah diusut oleh polisi.

Sebelumnya, di tahun 1994 Iqbal sempat menerima anugerah Reebok Human Rights Award dan pada tahun 2000, ia juga diberi predikat sebagai salah satu pejuang hak anak.

Hebat yaa!!! walopun tetep tuaan dy (gw lahir taun 1987) tapi d'umur yang masih t'hitung belia, Iqbal udah t'motivasi utk m'bebaskan diri dan anak2 seusia'a dr p'buruhan kejam dunia industri ckckckck...tapi tetep aja, ga di Indonesia ga d'belahan dunia manapun, yg nama'a pejuang HAM klo meninggal (dgn sebab apapun) pasti ga pernah d'usut oleh negara, kenapa coba???

yo wezzz...untuk yang mw tau kisah lengkap'a silahkan baca sendiri novel'a yg b'judul The Little Hero; one boy's fight for freedom; Iqbal Masih's Story

<= klo da yg punya novel ini, tlg kabarin gw yaa cz gw blom punya tu novel hehehe :D

Jumat, 22 Oktober 2010

Sosiologi


Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte (1798-1857). Walaupun banyak definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat.



Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya.Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.

Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku bangsa, negara, dan berbagai organisasi politik, ekonomi, sosial.


Sejarah istilah sosiologi


* 1842: Istilah Sosiologi sebagai cabang Ilmu Sosial dicetuskan pertama kali oleh ilmuwan Perancis, bernama August Comte tahun 1842 dan kemudian dikenal sebagai Bapak Sosiologi.[rujukan?] Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang masyarakat lahir di Eropa karena ilmuwan Eropa pada abad ke-19 mulai menyadari perlunya secara khusus mempelajari kondisi dan perubahan sosial.Para ilmuwan itu kemudian berupaya membangun suatu teori sosial berdasarkan ciri-ciri hakiki masyarakat pada tiap tahap peradaban manusia.Comte membedakan antara sosiologi statis, dimana perhatian dipusatkan pada hukum-hukum statis yang menjadi dasar adanya masyarakat dan sosiologi dinamis dimana perhatian dipusatkan tentang perkembangan masyarakat dalam arti pembangunan. Rintisan Comte tersebut disambut hangat oleh masyarakat luas, tampak dari tampilnya sejumlah ilmuwan besar di bidang sosiologi.Mereka antara lain Herbert Spencer, Karl Marx, Emile Durkheim, Ferdinand Tönnies, Georg Simmel, Max Weber, dan Pitirim Sorokin(semuanya berasal dari Eropa). Masing-masing berjasa besar menyumbangkan beragam pendekatan mempelajari masyarakat yang amat berguna untuk perkembangan Sosiologi.
* Émile Durkheim — ilmuwan sosial Perancis — berhasil melembagakan Sosiologi sebagai disiplin akademis. Emile memperkenalkan pendekatan fungsionalisme yang berupaya menelusuri fungsi berbagai elemen sosial sebagai pengikat sekaligus pemelihara keteraturan sosial.
* 1876: Di Inggris Herbert Spencer mempublikasikan Sosiology dan memperkenalkan pendekatan analogi organik, yang memahami masyarakat seperti tubuh manusia, sebagai suatu organisasi yang terdiri atas bagian-bagian yang tergantung satu sama lain.
* Karl Marx memperkenalkan pendekatan materialisme dialektis, yang menganggap konflik antar-kelas sosial menjadi intisari perubahan dan perkembangan masyarakat.
* Max Weber memperkenalkan pendekatan verstehen (pemahaman), yang berupaya menelusuri nilai, kepercayaan, tujuan, dan sikap yang menjadi penuntun perilaku manusia.
* Di Amerika Lester F. Ward mempublikasikan Dynamic Sosiology.

Pokok bahasan sosiologi

Pokok bahasan sosiolgi ada empat: 1. Fakta sosial sebagai cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan mempunya kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut.(Tokoh: Emile Durkheim)

Contoh, di sekolah seorang murid diwajidkan untuk datang tepat waktu, menggunakan seragam, dan bersikap hormat kepada guru. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan ke dalam sebuah aturan dan memiliki sanksi tertentu jika dilanggar. Dari contoh tersebut bisa dilihat adanya cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada di luar individu (sekolah), yang bersifat memaksa dan mengendalikan individu (murid).

2. Tindakan sosial sebagai tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain. (Tokoh: Max Weber)

Contoh, menanam bunga untuk kesenangan pribadi bukan merupakan tindakan sosial, tetapi menanam bunga untuk diikutsertakan dalam sebuah lomba sehingga mendapat perhatian orang lain, merupakan tindakan sosial.

3. Khayalan sosiologis sebagai cara untuk memahami apa yang terjadi di masyarakat maupun yang ada dalam diri manusia. Menurut Wright Mills, dengan khayalan sosiologi, kita mampu memahami sejarah masyarakat, riwayat hidup pribadi, dan hubungan antara keduanya. Alat untuk melakukan khayalan sosiologis adalah persmasalahan (troubles) dan isu (issues). Permasalahan pribadi individu merupakan ancaman terhadap nilai-nilai pribadi. Isu merupakan hal yang ada di luar jangkauan kehidupan pribadi individu.

Contoh, jika suatu daerah hanya memiliki satu orang yang menganggur, maka pengangguran itu adalah masalah. Masalah individual ini pemecahannya bisa lewat peningkatan keterampilan pribadi. Sementara jika di kota tersebut ada 12 juta penduduk yang menganggur dari 18 juta jiwa yang ada, maka pengangguran tersebut merupakan isu, yang pemecahannya menuntut kajian lebih luas lagi.

4. Realitas sosial adalah penungkapan tabir menjadi suatu realitas yang tidak terduga oleh sosiolog dengan mengikuti aturan-aturan ilmiah dan melakukan pembuktian secara ilmiah dan objektif dengan pengendalian prasangka pribadi, dan pengamatan tabir secara jeli serta menghindari penilaian normatif.


Ciri-Ciri dan Hakikat Sosiologi

Sosiologi merupakan salah satu bidang ilmu sosial yang mempelajari masyarakat. Sosiologi sebagai ilmu telah memenuhi semua unsur ilmu pengetahuan. Menurut Harry M. Johnson, yang dikutip oleh Soerjono Soekanto, sosiologi sebagai ilmu mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut.

* Empiris, yaitu didasarkan pada observasi dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat spekulasi (menduga-duga).
* Teoritis, yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi yang konkret di lapangan, dan abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secara logis dan bertujuan menjalankan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.
* Komulatif, yaitu disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada, kemudian diperbaiki, diperluas sehingga memperkuat teori-teori yang lama.
* Nonetis, yaitu pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik atau buruk masalah tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut secara mendalam.

Hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan sebagai berikut.

* Sosiologi adalah ilmu sosial karena yang dipelajari adalah gejala-gejala kemasyarakatan.
* Sosiologi termasuk disiplin ilmu normatif, bukan merupakan disiplin ilmu kategori yang membatasi diri pada kejadian saat ini dan bukan apa yang terjadi atau seharusnya terjadi.
* Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan murni (pure science) dan ilmu pengetahuan terapan.
* Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan abstrak dan bukan ilmu pengetahuan konkret. Artinya yang menjadi perhatian adalah bentuk dan pola peristiwa dalam masyarakat secara menyeluruh, bukan hanya peristiwa itu sendiri.
* Sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian dan pola-pola umum, serta mencari prinsip-prinsip dan hukum-hukum umum dari interaksi manusia, sifat, hakikat, bentuk, isi, dan struktur masyarakat manusia.
* Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional. Hal ini menyangkut metode yang digunakan.
* Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum, artinya sosiologi mempunyai gejala-gejala umum yang ada pada interaksi antara manusia.

Objek Sosiologi

Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan mempunyai beberapa objek.

* Objek Material

Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala-gejala dan proses hubungan antara manusia yang memengaruhi kesatuan manusia itu sendiri.

* Objek Formal

Objek formal sosiologi lebih ditekankan pada manusia sebagai makhluk sosial atau masyarakat. Dengan demikian objek formal sosiologi adalah hubungan manusia antara manusia serta proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.

Ruang Lingkup Kajian Sosiologi

Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi mengkaji lebih mendalam pada bidangnya dengan cara bervariasi.Misalnya seorang sosiologi mengkaji dan mengamati kenakalan remaja di Indonesia saat ini, mereka akan mengkaji mengapa remaja tersebut nakal, mulai kapan remaja tersebut berperilaku nakal, sampai memberikan alternatif pemecahan masalah tersebut. Hampir semua gejala sosial yang terjadi di desa maupun di kota baik individu ataupun kelompok, merupakan ruang kajian yang cocok bagi sosiologi, asalkan menggunakan prosedur ilmiah. Ruang lingkup kajian sosiologi lebih luas dari ilmu sosial lainnya.Hal ini dikarenakan ruang lingkup sosiologi mencakup semua interaksi sosial yang berlangsung antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok di lingkugan masyarakat. Ruang lingkup kajian sosiologi tersebut jika dirincikan menjadi beberapa hal, misalnya antara lain:

* Ekonomi beserta kegiatan usahanya secara prinsipil yang berhubungan dengan produksi, distribusi,dan penggunaan sumber-sumber kekayaan alam;
* Masalah manajemen yaitu pihak-pihak yang membuat kajian, berkaitan dengan apa yang dialami warganya;
* Persoalan sejarah yaitu berhubungan dengan catatan kronologis, misalnya usaha kegiatan manusia beserta prestasinya yang tercatat, dan sebagainya.

Sosiologi menggabungkan data dari berbagai ilmu pengetahuan sebagai dasar penelitiannya. Dengan demikian sosiologi dapat dihubungkan dengan kejadian sejarah, sepanjang kejadian itu memberikan keterangan beserta uraian proses berlangsungnya hidup kelompok-kelompok, atau beberapa peristiwa dalam perjalanan sejarah dari kelompok manusia. Sebagai contoh, riwayat suatu negara dapat dipelajari dengan mengungkapkan latar belakang terbentuknya suatu negara, faktor-faktor, prinsip-prinsip suatu negara sampai perjalanan negara di masa yang akan datang. Sosiologi mempertumbuhkan semua lingkungan dan kebiasaan manusia, sepanjang kenyataan yang ada dalam kehidupan manusia dan dapat memengaruhi pengalaman yang dirasakan manusia, serta proses dalam kelompoknya. Selama kelompok itu ada, maka selama itu pula akan terlihat bentuk-bentuk, cara-cara, standar, mekanisme, masalah, dan perkembangan sifat kelompok tersebut. Semua faktor tersebut dapat memengaruhi hubungan antara manusia dan berpengaruh terhadap analisis sosiologi.

Perkembangan sosiologi dari abad ke abad
Perkembangan pada abad pencerahan


Banyak ilmuwan-ilmuwan besar pada zaman dahulu, seperti Sokrates, Plato dan Aristoteles beranggapan bahwa manusia terbentuk begitu saja. Tanpa ada yang bisa mencegah, masyarakat mengalami perkembangan dan kemunduran.

Pendapat itu kemudian ditegaskan lagi oleh para pemikir di abad pertengahan, seperti Agustinus, Ibnu Sina, dan Thomas Aquinas. Mereka berpendapat bahwa sebagai makhluk hidup yang fana, manusia tidak bisa mengetahui, apalagi menentukan apa yang akan terjadi dengan masyarakatnya. Pertanyaan dan pertanggungjawaban ilmiah tentang perubahan masyarakat belum terpikirkan pada masa ini.

Berkembangnya ilmu pengetahuan di abad pencerahan (sekitar abad ke-17 M), turut berpengaruh terhadap pandangan mengenai perubahan masyarakat, ciri-ciri ilmiah mulai tampak di abad ini. Para ahli di zaman itu berpendapat bahwa pandangan mengenai perubahan masyarakat harus berpedoman pada akal budi manusia.

Pengaruh perubahan yang terjadi di abad pencerahan

Perubahan-perubahan besar di abad pencerahan, terus berkembang secara revolusioner sapanjang abad ke-18 M. Dengan cepat struktur masyarakat lama berganti dengan struktur yang lebih baru. Hal ini terlihat dengan jelas terutama dalam revolusi Amerika, revolusi industri, dan revolusi Perancis. Gejolak-gejolak yang diakibatkan oleh ketiga revolusi ini terasa pengaruhnya di seluruh dunia. Para ilmuwan tergugah, mereka mulai menyadari pentingnya menganalisis perubahan dalam masyarakat.

Gejolak abad revolusi

Perubahan yang terjadi akibat revolusi benar-benar mencengangkan. Struktur masyarakat yang sudah berlaku ratusan tahun rusak. Bangasawan dan kaum Rohaniwan yang semula bergemilang harta dan kekuasaan, disetarakan haknya dengan rakyat jelata. Raja yang semula berkuasa penuh, kini harus memimpin berdasarkan undang-undang yang di tetapkan. Banyak kerajaan-kerajaan besar di Eropa yang jatuh dan terpecah.
Revolusi Perancis berhasil mengubah struktur masyarakat feodal ke masyarakat yang bebas

Gejolak abad revolusi itu mulai menggugah para ilmuwan pada pemikiran bahwa perubahan masyarakat harus dapat dianalisis. Mereka telah menyakikan betapa perubahan masyarakat yang besar telah membawa banyak korban berupa perang, kemiskinan, pemberontakan dan kerusuhan. Bencana itu dapat dicegah sekiranya perubahan masyarakat sudah diantisipasi secara dini.

Perubahan drastis yang terjadi semasa abad revolusi menguatkan pandangan betapa perlunya penjelasan rasional terhadap perubahan besar dalam masyarakat. Artinya :

* Perubahan masyarakat bukan merupakan nasib yang harus diterima begitu saja, melainkan dapat diketahui penyebab dan akibatnya.
* Harus dicari metode ilmiah yang jelas agar dapat menjadi alat bantu untuk menjelaskan perubahan dalam masyarakat dengan bukti-bukti yang kuat serta masuk akal.
* Dengan metode ilmiah yang tepat (penelitian berulang kali, penjelasan yang teliti, dan perumusan teori berdasarkan pembuktian), perubahan masyarakat sudah dapat diantisipasi sebelumnya sehingga krisis sosial yang parah dapat dicegah.

Kelahiran sosiologi modern

Sosiologi modern tumbuh pesat di benua Amerika, tepatnya di Amerika Serikat dan Kanada. Mengapa bukan di Eropa? (yang notabene merupakan tempat dimana sosiologi muncul pertama kalinya).

Pada permulaan abad ke-20, gelombang besar imigran berdatangan ke Amerika Utara. Gejala itu berakibat pesatnya pertumbuhan penduduk, munculnya kota-kota industri baru, bertambahnya kriminalitas dan lain lain. Konsekuensi gejolak sosial itu, perubahan besar masyarakat pun tak terelakkan.

Perubahan masyarakat itu menggugah para ilmuwan sosial untuk berpikir keras, untuk sampai pada kesadaran bahwa pendekatan sosiologi lama ala Eropa tidak relevan lagi. Mereka berupaya menemukan pendekatan baru yang sesuai dengan kondisi masyarakat pada saat itu. Maka lahirlah sosiologi modern.

Berkebalikan dengan pendapat sebelumnya, pendekatan sosiologi modern cenderung mikro (lebih sering disebut pendekatan empiris). Artinya, perubahan masyarakat dapat dipelajari mulai dari fakta sosial demi fakta sosial yang muncul. Berdasarkan fakta sosial itu dapat ditarik kesimpulan perubahan masyarakat secara menyeluruh. Sejak saat itulah disadari betapa pentingnya penelitian (research) dalam sosiologi.

Referensi

1. ^ William D Perdue. 1986. Sociological Theory: Explanation, Paradigm, and Ideology. Palo Alto, CA: Mayfield Publishing Company. Hlm. 20
2. ^ Kamanto Sunarto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI. Hlm. 5
3. ^ James. M. Henslin, 2002. Essential of Sociology: A Down to Earth Approach Fourth Edition. Boston: Allyn and Bacon. Hlm 10
4. ^ Pitirim Sorokin. 1928. Contemporary Sociological Theories. New York: Harper. Hlm. 25
5. ^ Randall Collins. 1974. Conflict Sociology: Toward an Explanatory Science. New York: Academic Press. Hlm. 19
6. ^ George Ritzer. 1992. Sociological Theory. New York: Mc Graw-Hill. Hlm. 28

* Sosiologi
* Andrey Korotayev, Artemy Malkov, and Daria Khaltourina, Introduction to Social Macrodynamics, Moscow: URSS, 2006. ISBN 5-484-00414-4