Marie Curie (Penemu Polonium & Radium)
Maria Sklodowska-Curie adalah ahli kimia dan fisika Perancis kelahiran Polandia yang sampai sekarang merupakan satu-satunya orang yang pernah mendapatkan hadiah nobel di dua bidang yang berbeda, yaitu fisika dan kimia. Penemuannya dibidang radioaktif membuat Marie Curie masuk ke dalam daftar penemu yang berpengaruh kepada dunia. Marie Curie adalah wanita pertama pemenang nobel dan juga adalah wanita pertama yang menjadi professor di universitasnya, Universities of Paris. Walaupun berkewarganegaraan Perancis, Marie Curie tidak pernah kehilangan rasa kebanggaannya sebagai orang Polandia. Penemuan pertamanya pada elemen kimia yang ditemukan tahun 1898 diberi nama 'polonium' dan penemuan berikutnya adalah radium beberapa bulan kemudian. Radium adalah zat radioaktif yang banyak digunakan dalam bidang medis dan kedokteran, umumnya untuk menghilangkan penyakit kanker dengan menyinari sel-sel kanker dengan zat radioaktif tersebut.
Bette Nesmith Graham (Penemu Liquid Paper/Tip-Ex)
Pada tahun 1951, keluhan para pekerja di balik meja, baru bisa terjawab. Seorang juru ketik asal Amerika, Bette Nesmith Graham menemukan solusi untuk menutupi kesalahan dalam pengetikan dengan sebuah cairan bernama liquid paper atau yang kita kenal dengan Tipp-Ex. Bette Nesmith Graham yang lahir 23 Maret 1924, di sudut kota Dallas, Texas, AS diangkat menjadi sekretaris eksekutif di Texas Bank & Trust di Dallas. Pekerjaan yang memerlukan kecepatan dan ketelitian membuatnya sering melakukan kesalahan dalam pengetikan pada mesin ketik elektrik. Kesalahannya ini juga terjadi pada rekan kerjanya di kantor. Suatu hari, Bette Graham melihat pelukis yang menumpuk warna sebuah gambar dengan cat lain. Kemudian, ia terinpirasi untuk menciptakan sesuatu yang bisa menutupi kesalahan dalam pengetikan di kertas. Sebagian literatur menyebutkan, Bette Graham meracik liquid paper dengan memblender cat tempura yang disesuaikan dengan warna kertas dan dimasukkan ke dalam botol-botol kecil agar mudah dibawa ke mana-mana. Cairan tersebut dioleskan di atas tempat kesalahan tik. Untuk mengoleskan cat ramuannya, ia menggunakan kuas kecil.
Dengan modal seadanya, Bette Graham mempromosikan dan memasarkan cairan penutup kesalahan ketikan. Bahkan untuk meningkatkan nilai jual, Bette Graham mengganti nama Mistake Out menjadi Liquid Paper dan tetap memproduksi serta menjual produk itu dari dapur dan garasinya hingga 17 tahun berikutnya. Order terbesar pertamanya terjadi pada tahun 1962. Seorang pedagang asal San Antonio memesan banyak produknya.
Pada tahun 1967, perusahaannya itu menjadi perusahaan besar dan berhasil memasok produknya ke 31 negara. Bahkan, perusahaan yang kemudian diberi nama Liquid Paper itu pada tahun 1976 sudah mampu menghasilkan keuntungan bersih lebih dari 1,5 juta dolar AS. Tahun 1979, Gillette Corp. membeli seluruh perusahaan Bette dan paten Liquid Paper senilai 47,5 juta dolar AS dan royalti dalam setiap penjualan botolnya.
Bette Nesmith Graham meninggal pada 1980 saat berusia 56 tahun. Ia dimakamkan di tempat kelahirannya di Dallas, Texas. Meskipun Liquid Paper sudah jarang dipergunakan, namun karya sederhana Bette Graham tetap dikenang hingga sekarang.
Mary Anderson (Penemu Wiper Kaca Mobil)
Mary Anderson (1866-1953) ialah penemu penyapu kaca mobil (wiper) pada 1903. Anderson diberi paten pertamanya untuk alat pembersih jendela kaca-yang awalnya ditentang-pada 1904.
Ia mendapat ide untuk menciptakan alat ini waktu dia tertusuk di perjalanan pulang ke New York tahun 1903 akibat hujan lebat. Dia kemudian menggambar idenya untuk gagasan untuk menyapu kaca agar ia tidak perlu lagi keluar mobil.
Fakta yang paling menarik adalah ia tidak pernah menjual penemuannya ini sehingga ia tidak pernah mendapat sen tunggal untuk penemuan ini. Pada 1916, penyapu kaca mobil menjadi perlengkapan standar semua mobil di Amerika Serikat.
Stephanie Kwolek (Penemu Kevlar)
Stephanie Kwolek dilahirkan pada tanggal 31 Juli 1923 di New Kensington, Pensylvania, anak dari John dan Nellie Zajdel Kwolek. Ayah Stephanie wafat ketika ia berusia 10 tahun, dan ibunya mendapatkan pekerjaan dengan Perusahaan Aluminum Amerika untuk mendukung kelanjutan hidup Stephanie dan saudara laki-lakinya.
Kwolek kuliah di Institut Tekhnologi Carnegie (kampus wanita , yang sekarang dikenal sebagai Universitas Carnegie Mellon) di Pittsburgh pada tahun 1942, lulus dengan gelar sarjana di bidang kimia pada tahun 1946. Tak lama kemudian, ia memulai karirnya di Departemen serat tekstil DuPont di Buffalo, New York.
Ketika di DuPont, Kwolek ditugaskan untuk meneliti serat baru berkinerja tinggi yang bersifat tahan asam dan basa, dan stabil pada suhu tinggi. Setelah penelitian dan percobaan yang cukup lama, ia menciptakan polimer cair, yag setelah digulung, lebih kuat lima kali dari baja dan memiliki kerapatan serat kaca. Polimer ini disebut Kevlar dan didaftarkan sebagai paten milik DuPont.
Ia mendapat penghargaan Medali Perkin 1997 dari Himpunan Kimia Amerika (American Chemical Society) untuk pencapaian yang luar biasa dalam kimia terapan, sebagai wanita kedua yang menerima penghargaan ini.
Kwolek menerima Penghargaan Kilby, Medali Tekhnologi Nasional, dan penghargaan dari Himpunan Kimia Amerika untuk Penemuan Kreatif. Pada tahun 1995, ia termasuk ke dalam Hall of Fame Penemu Nasional.
Josephine Cochrane (Penemu Dishwasher)
Josephine Cochrane adalah seorang perempuan yang berasal dari kalangan menengah atas. Keluarga Josephine sering melakukan tradisi yang lumrah dilakukan oleh orang2 kaya Eropa pada abad itu, yaitu Berpesta. Josephine melihat dampak dari pesta adalah menumpuknya piring2 kotor yang artinya menambah beban pekerjaan di dapur. Ia memang tidak pernah bersentuhan langsung dgn urusan dapur namun ia menyadari bahwa mencuci piring bukanlah pekerjaan yg mudah. Sayangnya, belum ada satu pun penemu (pada saat itu) yang tergerak utk menciptakan suatu alat rumah tangga ini. Akhirnya, ia berkata “Jika ada orang lain yang akan menciptakan mesin pencuci piring, aku akan melakukannya sendiri”. Dan hebatnya, dia berhasil menciptakannya.
Martha Coston (Pencipta Sistem Signal Piroteknik)
Wanita asal Amerika, Martha Coston (1859) berhasil menyelesaikan proyek terakhir suaminya yang belum selesai. Ia menyelesaikan proyek pembuatan sebuah sistem signal dengan berbasis cahaya bagi Angkatan Laut. Saat ini, semua kegiatan militer dan juga penyelamatan sangat mengandalan cahaya sorot sebagai salah satu bentuk komunikasi.
Lillian Moller Gilbreth, BA, MA, PhD (24 Mei 1878–2 Januari 1972) adalah salah seorang wanita ilmuwan Amerika Serikat yang pertama kali menyandang gelar doktor (Ph.D).
Sebagian orang berpendapat bahwa Gilbreth adalah ahli psikologi organisasi dan industri yang pertama. Bersama suami bernama Frank Bunker Gilbreth, ia adalah perintis bidang teknik industri. Pasangan suami istri Frank dan Lillian Gilbreth memiliki banyak anak sehingga mereka tertarik dalam studi waktu dan gerak.
Sebagai penghormatan baginya, dinas pos Amerika Serikat mengeluarkan prangko bergambar Lillian Gilbreth pada tahun 1984. Gilbreth dianggap sebagai "Ratu Bidang Teknik yang Pertama", dan menjadi wanita pertama yang dipilih sebagai anggota Akademi Teknik Nasional Amerika Serikat. Gilbreth bekerja sebagai staf pengajar di Universitas Purdue, Akademik Teknik Newark dan Universitas Wisconsin-Madison.
Selain itu, Gilbreth juga bekerja sebagai penasihat lima orang presiden, mulai dari Presiden Hoover, Roosevelt, Eisenhower, Kennedy, hingga Johnson. Di antara topik yang dikuasainya terdapat masalah pertahanan sipil, produksi di masa perang, dan rehabilitasi orang cacat. Pasangan suami istri Gilbreth mendirikan firma konsultasi manajemen bernama Gilbreth, Inc. yang mengkhususkan diri pada studi waktu dan gerak.
Peninggalan Lillian dan Frank Gilbert mendapat tempat khusus dalam ruang pamer Museum Nasional Sejarah Amerika yang dikelola Lembaga Smithsonian. Selain itu, potretnya juga dipajang di Galeri Potret Nasional.
Dan masih banyak lagi perempuan2 penemu lainnya yg (sayangnya) jarang dipublikasikan. So, siapa yg bilang perempuan tidak memiliki kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan??? :D
*diambil dari berbagai sumber
5 komentar:
kaum hawa (perempuan) hanyalah sosok makhluk lemah, berotak kecil & tidak berkompeten dalam bidang ilmu pengetahuan yang hanya bisa menjadi 'aktor pendukung' laki-laki dari belakang.
Ah kata siapa itu? perasaan kaum perempuan saja mungkin. Perempuan itu tiang negara lho..kalau perempuannya rusak maka runtuhlah tiang penopang tersebut...jadi peran perempuan itu sangat besar tetapi memang tidak begitu terlihat karena jarang berada di front line..
knp itu terjadi? krn ada'a dominasi maskulin yg akhir'a m'buat perempuan menganggap dirinya 'lebih rendah' dari laki-laki..sesuatu yg konstruktif dianggap sbg yg natural sehingga tdk perlu dipertanyakan lagi
jd inget p'bicaraan q ma bu ery td siang ttg Foucoult yg m'bahas relasi antara kuasa & pengetahuan..penyelenggara kekuasaan akan memproduksi pengetahuan sbg basis dr kekuasaannya, inilah yg dilakukan oleh oleh para maskulin selaku 'penguasa' dunia..pengetahuan yg sangat bias gender :D
*jarang loh ada laki2 yg b'pikiran spt mas budi krn mayoritas laki2 (di Indonesia) msh kekeh dgn pikiran kolot'a yg m'anggap bhwa perempuan adl makhluk kls 2
Kalau menurut mas budi..Tuhan menciptakan laki2 dan perempuan itu sama2 satu kelas yaitu kelas 1 (apakah mas budi akan menganggap ibu mas budi kelas 2? sedangkan ayah mas budi kelas 1?, begitu juga dengan yg punya adik atau kakak).
Perempuan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari laki-laki,ibaratnya tangan kanan akan kesulitan apabila tidak ada tangan kiri,atau sebaliknya (oposisi biner).
Ternyata ada kekeliruan fatal tentang pemikiran bahwa perempuan tercipta dari tulang rusuk pria..
Mengenai gender ini nanti mas budi muat di blog..maaf jeng blog mas budi msh terbengkalai).
Yang penting itu tadi tempatkan segala sesuatunya sesuai tempat dan proporsinya, maka akan terjadi keselarasan dan keharmonian (rada2 filsafatis ya Jeng,,tp ga gombal lho :))
makanya td aq bilang jarang ada co yg berpikiran spt mas budi, ga smw laki2 mw mengakui "sekelas" dgn perempuan..mayoritas masih menganggap bahwa perempuan itu adalah "liyan"..klo smw laki2 berpikiran kyk ente otomatis ga akan ada mata kuliah Gender huahahahha
Ah..masa sih Jeng? Mas Budi jadi merasa tersanjung. Paahal mah itu pikiran yang biasa saja. Mas Budi mah berpikiran kl semua manusia itu sama derajatnya,baik laki2 maupun perempuan, cuma yang membedakan mah Takwa sama Ahlaknya saja.
Posting Komentar