Kamis, 07 Juli 2011

Happy Holiday part 1: Pontianak

Libur tlah tiba..Libur tlah tiba..hore..hore..horeeeeee
hohoho berhubung liburan tlah tiba & bokap juga udah pensiun alhasil liburan sekolah kali ini terasa sangat menyenangkan. Seolah hendak membalas dendam momen2 liburan yang lalu2 dimana perjalanan liburan sangat terbatasi karna bokap kerja, akhirnya liburan kali ini ortu gw ngajak kami (gw dan ade gw) untuk menghabiskan waktu liburan ke beberapa tempat..berasa roadshow booooooo hahahahahaha, here we gooooooo!!!!

First Destination: Pontianak

Berangkat dari rumah pkl. 04.00 WIB menuju bandara Soeta (kami ikut penerbangan pertama pkl. 06.00 WIB) tapi harus mengalami kekecewaan krn pesawat yg hendak kami tumpangi mengalami kendala sehingga jadwal penerbangan di-delay (huffttt)

Setelah 1 jam menunggu akhirnya tibalah pesawat yg ditunggu2 & seketika pula kami bersiap untuk terbang menuju kampung halaman bokap, yaitu Pontianak, Kalimantan Barat. Perjalanan memakan waktu sekitar 1 jam 15 menit dari bandara Soeta menuju bandara Supadio. sesampainya di Pontianak, kami disambut oleh hangatnya cuaca yang (jujur) masih sangat alami.

Salah satu propinsi di Indonesia yang dilewati oleh garis khatulistiwa ini menawarkan sejumlah eksotisme khas daerah tropis yang mayoritas penduduknya adalah etnis Tionghoa, makanya tidak mengherankan jika disini para pedagang di pasar, penjual makanan, penjual ikan asin, pemilik toko bahkan tukang koran & anak jalanan didominasi oleh manusia2 berkulit putih+bermata sipit (ras mongoloid) hehehehe. Pada dasarnya Pontianak merupakan kota yang tidak terlalu besar sehingga untuk mengitari kota ini tidak membutuhkan waktu lama, ditambah kemacetan yang tidak pernah gw temui baik di pagi hari, siang, sore bahkan malam (berbanding terbalik dgn kondisi jalanan kota Jakarta yaa!!!). Gw bisa menikmati jalan2 di Pontianak tanpa harus mengalami tekanan batin+emosi jiwa akibat kemacetan, disini mayoritas penduduknya menggunakan sepeda/motor.


Perjalanan liburan gw dimulai pada malam hari (seusai sholat magrib) karena pagi-sore kami sibuk melepas rindu dgn nenek-kakek tercinta xixixixixi. Tapi wisata kulinernya udah dimulai sejak kaki ini menginjakkan tanah kelahiran bokap gw hehehe, wisata kuliner diawali dgn mencicipi sate sapi kuah yang terletak persis di depan RS. Antonius (tmp lahirnya abang gw hohoho). Seporsi sate sapi kuah didampingi es air tahu cukup menggelitik lidah gw hmmmmm nyam..nyam..nyam

Di malam hari, kami diajak om untuk nyobain sensasi makan duren (bukan duda keren loh!!!) pinggir jalan *gileeeee...harga durennya berkisar 5-35rb/buah!! mantap tenan ini mah :D:D:D. Puas menyantap duren, wiskul berlanjut ke warung makan kwetiaw sapi yang maknyusssss bgt!! ditemani es jeruk besar (maksudnya es jeruk yang berasal dari sari jeruk pontianak, orang sana biasa menyebutnya dgn istilah jeruk besar) wuihhhh rasanya gw pengen bawa pulang tu abang penjualnya huahahahahaha

Keesokan hari (tepatnya pkl. 05.00 WIB, Pontianak masih termasuk kawasan WIB) kami mengawali hari dgn mengunjungi kedai kopi di jalan Tanjung Pura (orang pontianak atau lebih tepatnya para engkoh2 biasa memulai hari dgn minum kopi di kedai, sama seperti kebiasaan org Aceh). Gw memesan secangkir kopi+pisang goreng selai (pisang goreng pontianak dilumuri selai srikaya homemade) Subhanallah nikmat bgt!!!..*ni cemilan wajib kalian cicipi klo berkesempatan mengunjungi Pontianak


Setelah ngopi, kami menikmati aroma sungai sambil melihat kapal2 berlayar kesana-kemari di kawasan Sungai Kapuas. Oh iya denger2 kalau kita meminum air kapuas maka kita ga akan rela meninggalkan kota Pontianak loh! hahahaha
Perjalanan berlanjut ke daerah sungai kakap (kalau di Jakarta mungkin kayak Muara Karang), kata om gw wilayah sungai kakap merupakan sentra penjualan ikan segar+ikan asin. Di daerah ini pula kami membeli pisang nipah yang biasa dijadikan pisang goreng khas pontianak (klo yg biasa di jual di Jakarta itu pake pisang kepok bukan pisang nipah, kalian diboongin klo ada yg bilang "jual pisang goreng pontianak" hehehe). Pisang nipah ini adalah buah khas wilayah sungai kakap yang agak susah untuk dibudidayakan di daerah lain (bahkan pontianak sekalipun)

Selama di Pontianak gw usahakan untuk nyoba mencicipi kuliner2 asli Kalimantan Barat yang ga ada di Jakarta. Salah satunya adalah Bubur Padas khas Sambas, bubur ini mirip banget sama bubur Manado cuma rasanya lebih cocok di lidah gw karena menggunakan banyak rempah & rasanya pedas yummyyyyyyyAda lagi es Shanghai yang bentuknya unik karena menyerupai piramid es dan sangat menyegarkan. Kalau cuaca lagi agak dingin, paling enak minum air tahu hangat yaitu sari tahu (kayak sari kacang kedelai rasanya) dicampur kembang tahu. dan banyak lagi kuliner2 khas lainnya yg sayang utk dilewatkan :DLalu ada bubur iga, yaitu bubur nasi disiram kuah sup Iga ya ampuuuuunnnn rasanya enak buangetttttt!!!! apalagi ditambah perasan jeruk limau+sambal Cina duhhhhhh pengen nambah 5 porsi jadinya (rakus itu mah namanya wkwkwkwkwkwk). Kalau mau makan bubur ini kalian bisa ke wilayah Jeruju, gw ga tau apakah memang bubur iga ini merupakan makanan khas Kalbar atau hasil modifikasi etnis Tionghoa yang tinggal disana. Di wilayah Jeruju ini juga ada berita heboh mengenai Mayat Tancap. Ceritanya ada seorang dukun beranak yang punya ilmu hitam (kata warga sekitar, dukun tsb sering melayani praktek aborsi & ga mau melepas 'ilmu'nya sampai akhir hayat), karena 'ilmu'nya belum hilang maka ketika diarak utk dikuburkan mayatnya keluar dari keranda karena jatuh dan tertancap di lumpur sekitar 100m dari liang kuburnya. Posisi mayat tsb dalam keadaan berdiri dan ga ada yg bisa 'nyabut' mayat tsb dari lokasi tancapnya. Kata tetua adat di sana, mayat tsb baru bisa diangkat pada hari ke 100 meninggalnya dukun tsb (pas gw di Pontianak baru hari ke 14 kematian dukun tsb). Akibat pemandangan ini wilayah jeruju ramai banget didatangi org2 yg mau ngeliat si Mayat Tancap itu hiiiiiii..seremmmm
Yang kasian tu engkoh pemilik salah satu toko bangunan di sekitar situ karna mayatnya tertancap tepat di depan tokonya (ga tepat2 bgt sih, tapi cukup dekat huhuhuhu). Si engkoh ini bikin sayembara (ceilah) barangsiapa yg mau jagain tokonya di malam hari akan dibayar 1jt/malam karena gara2 kejadian ini para pegawainya pada kabur semua. Gosipnya tiap malam keluarga engkoh ini sering denger suara2 gaib gitu deh..Wallahuallam :D

Ada lagi hal unik yang gw temui yaitu ketika gw belanja ke pasar tradisional. Klo di Jakarta, pedagang di pasar mayoritas pribumi+lagu dangdut menggema di seantero pasar (lebay bgt gw hahaha), nah di Pontianak justru lagu mandarin yang diputar untuk menemani para pedagang+pengunjung melakukan aktivitas jual-beli di pasar, maklum di Pontianak etnis Tionghoa mendominasi hampir 70% jumlah penduduk. Di sini juga dijual koran/majalah berbahasa Cina, kata bokap gw sih di Pontianak ada penerbitan yang mengkhususkan diri menerbitkan koran seperti itu (sayang gw blm sempet mampir ke sana). Di Pontianak juga ada terminal bus yang melayani perjalanan menuju Kuching,Malaysia..maklum dari Kalimantan Barat ke Serawak itu jaraknya ga begitu jauh. Bahkan kata sepupu gw yang tinggal di Sanggau, dari Sanggau ke Serawak(Kuching) cuma 1 jam pake motor ckckckcck..pantesan aja sepupu gw ini klo beli biskuit/baju bahkan telor asin aja di sana (sempet kesel jg sih karna dy mengkhianati bangsa sendiri huhhh)

Tapi sayang karena gw harus mengunjungi tempat lain alhasil banyak tempat yg blm bisa gw kunjungi, seperti tugu khatulistiwa hiks..hiks..hiks(Bokap yang lagi bergaya dengan menggunakan perisai & mandau, senjata khas suku Dayak)


nb: klo mau wisata kuliner di Pontianak & sekitarnya musti hati2 & rajin2 tanya 'halal ga?' karena mayoritas yg jual etnis tionghoa non muslim jadi mereka biasa pake campuran B2 di setiap makanan. Klo maw amannya sih mendingan makan makanan yang dijual sama org pribuminya aja..lebih terjamin ke-halalannya :D

c u @Happy Holiday part 2: Jember yaa :D:D:D

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Wahhhh....liburannya asiikkk..makan2 terus ya? Hati2 loh Jeng, nanti badanmu yang langsing itu jadi gemuk xixixixi :)
Ayo segera tulis yg Jember & Balinya Jeng :)

A-boed

ajeng mengatakan...

hahaha..dari awal kuliah mang udah ndut mas budi xixixi, ga tw ni nafsu makan susah dikontrol klo lg berpetualang ke daerah2 hahaha

siap..Jember & Bali akan menyusul :D

Posting Komentar